Prolog

5.6K 427 1
                                    

Tingalkan jejak, jangan lupa :) Terimakasih.

.

.

.

Menurut pendapatnya, hidup itu seperti jam. Berdetak, bergerak dan terus maju tanpa memperdulikan apapun. Sama halnya hidup, penuh dengan perjuangan, rintangan masing-masing yang harus dihadapi. Jika tidak bisa menghadapinya, waktu akan terus berjalan dan tak ada yang perduli dengan masalah yang dihadapi. Seperti itulah kehidupan monoton dari seorang Sagatha. Dihari luangnya, ia menyempatkan membaca Imperium Flower, novel yang sangat terkenal dengan rating bintang 5, yang cukup menjelaskan bahwa novel tersebut sangat laku dimasyarakat.

Imperium Flower, sebuah novel terkenal yang sangat digemari akhir-akhir ini oleh masyarakat. Novel bergenre Dark dan Thriller. Cukup populer diberbagai kalangan, bahkan orang tua sekalipun.

Dimana tokoh-tokoh yang berperan dalam novel Imperium Flower memainkan peran mereka dengan sangat baik, sampai-sampai ending novel tersebut adalah hancurnya peradaban manusia.

Cukup Dark, bukan?

Setelah mengetahui ending dari novel yang dibaca, Sagatha hanya terkesan pada satu tokoh NPC yang tidak berperan dan hanya muncul disaat-saat penting saja. Karakter bernama Chasel Regart, yang mati menggenaskan.

Tubuh yang sudah berpenyakitan, tidak pernah mengalami yang namanya kebebasan. Keluarga yang mengabaikannya, dan kepala pelayan yang melayaninya adalah seorang Warlock (Penyihir Kegelapan) yang selalu mengincar nyawanya.

Sayangnya kematian Chasel tidak dijelaskan terperinci dan malah dijelaskan ia meninggal pada saat mengunjungi toko yang menjual artefak dan tanaman obat.

Sudah bisa dibayangkan betapa sengsaranya hidup dalam bayang-bayang kematian.

Yah, tidak ada bedanya dengan kehidupan Sagatha, berbeda kondisi, namun di beberapa kondisi juga sama.

Siapa sangka setelah ia membaca novel tersebut, ia malah terbangun dalam tubuh Chasel, si penyakitan yang mati secara mengenaskan.

Tidak bisa dipercaya!

Kenapa dirinya bereinkarnasi?!

Ia tidak ingat apa yang terjadi hingga masuk kedalam novel.

Seingatnya ia hanya tidur sebentar di toko makanan pinggir jalan setelah lelah pulang dari kerja.

Lalu kenapa dirinya malah bangun ditubuh penyakitan seperti ini!?

Yang lebih anehnya lagi....

Layar merah yang menampilkan angka hitungan mundur mulai bergerak.

Apa itu....?

Apakah hitungan mundur kematianku?

Atau karena hal lain?

Sagatha, tidak. Chasel menggigit bibirnya hingga berdarah. Ia tidak bisa menerima ini. Kenapa ia harus terbawa kedalam situasi yang memusingkan seperti ini. Apa ia harus menghadapi suatu tantangan yang mengatur benang takdir miliknya?

Jangan bercanda! Siapa yang mau dikendalikan variabel asing dan aneh. Chasel tidak akan pernah mau menuruti keinginan 'Sang Pengatur'.

Mulai sekarang, ia akan mulai memotong benang merah dengan gunting yang telah ia pegang sejak memasuki dunia ini. Karena sejak awal, memasuki dunia novel saja merupakan variabel yang merusak cerita, jadi mari sebagai gunting yang rusak, ia akan memotong benang takdir satu persatu.

Dan begitulah perjalanan Sagatha memasuki tubuh Chasel Regart dan mulai mengubah takdir dengan raga dan jiwanya.

°

°

°

°

°

Prince Sick But He Severed the Red ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang