Chap_15

1.8K 276 13
                                    

Selama beberapa akhir ini. Keseharian di keluarga Poppy tampak berjalan normal setelah kepergian utusan kepala keluarga Ageratum. Tapi sayangnya hal tersebut tidak berlaku bagi Chasel yang sedang berkutat dengan diary lama pemilik aslinya bahkan terdapat beberapa lembaran kertas coklat berisi tulisan aneh yang sulit ia pahami artinya.

Setelah mengobrak-abrik seluruh kamar Chasel dan benda-benda sepeninggalan pemilik aslinya, Chasel menemukan banyak sekali buku diary dan beberapa lembar kertas coklat berisi tulisan tersebar.

"Hornton kemarilah."

Chasel memanggil Hornton untuk mendekatinya. Saat Hornton berada di sampingnya, Chasel segera menunjukkan buku diary pemilik aslinya kepada sang naga.

"Kamu bisa membaca tulisan ini?"

Ada yang ingin Chasel pastikan dengan melakukan hal tersebut. Dilihat dari reaksi Hornton yang dengan serius menatap buku diary yang ia tunjukkan. Chasel menyimpulkan jika Hornton bisa membaca---

"Master aku tidak melihat tulisan dibukunya. Apa kamu sedang mengujiku?"

Chasel tampak terdiam mendengarnya. Apa maksudnya ia tidak bisa melihat tulisan yang ada dibuku? Apa hanya dia yang bisa melihatnya.

"Tidak. Kamu tunggu aku disebelah sana, aku ingin memeriksa sesuatu."

Hornton hanya menurut menunggu dipojok ruangan sambil memainkan ekor naganya.

Sedangkan Chasel tampak serius mengamati Diary pemilik asli ditangannya. Hanya saja ia merasa aneh mengapa pemilik aslinya menulis begitu banyak di kertas coklat jelek ini? Bahkan sampai mengurung diri dari dunia luar hanya untuk mengerjakan suatu hal yang aneh dan tidak pasti menurutnya. Apa ada yang menjadi tujuan sebenarnya dari pemilik asli?

Dari yang ia dapatkan dari buku diary pemilik aslinya dan beberapa kertas yang telah ia baca dan renungkan. Tampaknya pemilik asli melakukan penelitian mengenai asal usul yang berhubungan dengan malapetaka dan beberapa dewa yang disembah dunia ini. Disamping itu juga, penelitian yang dilakukan pemilik aslinya ada hubungannya dengan penelitian terdahulu yang juga di teliti oleh mendiang ibunya.

'Ini seperti tugas yang diturunkan ke generasi selanjutnya untuk menemukan jawaban.' Jadi Chasel berpikir bahwa sekarang karena dirinya menggantikan sosok pemilik aslinya, maka ia juga harus mencari tahu apa hasil dari penelitian aneh yang mereka berdua lakukan tanpa sepengetahuan siapapun.

Mengusap rambut berbeda warna miliknya, Chasel tampak merenung. Karena semakin ia ingin memutus benang takdir yang mengendalikannya semakin banyak rahasia yang muncul. Seolah-olah seperti membuka sebuah kotak pandora yang mana disebutkan sebagai sebuah bencana ketika dibuka.

Buku diary pemilik asli di tangannya saat ini memiliki informasi yang mencatat sejarah bahwa hanya ada satu dewa di dunia ini. Dewa tersebut ialah dewa takdir, namanya yang sering disebutkan dalam doa manusia adalah Norkins.

Norkins mengatur tatanan dunia ini seperti poros waktu yang berjalan sesuai aturan yang telah di tetapkan olehnya. Seperti benang yang melilit boneka kayu, diarahkan, digerakkan dan apa yang harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ia buat.

Chasel merasa itu tampak kejam dan terlalu menakutkan dan juga ada perasaan tak nyaman saat ia membaca buku diary pemilik aslinya. Jemari pucatnya membalikkan halaman selanjutnya yang berisi kalimat.....

Dahulu kala, kelompok manusia pertama di kekaisaran ini memuja dewa takdir, Norkins. Para manusia saat itu menyembahnya dan meminta perlindungannya. Para manusia itu meminta dewa Norkins agar mereka dilindungi dari mahluk bernama Malapetaka yang mengincar manusia seperti melihat makanan lezat.

Norkins mendengar tangisan para manusia dari doa tersebut. Lalu dirinya menolong sekelompok manusia tersebut dibawah kekuatan benang takdirnya.

Para manusia sangat bahagia akan hal tersebut. Kini mereka memiliki kekuatan untuk melawan para monster malapetaka. Kekaisaran Imperion pun memiliki empat kubu yang masing-masing di pimpin oleh manusia yang diberkati oleh Dewa Norkins. Kubu itu pun diwakiliki oleh pemimpin kepala keluarga masing-masing hingga saat ini.

Lalu saat Chasel membalikkan halaman selanjutnya, ekspresi wajahnya mengkerut. Ia melihat di halaman selanjutnya terdapat bercak darah yang sangat banyak menutupi hampir seluruh tulisan. Mengaburkan rahasia yang hampir berhasil terkuak.

Tapi diantara bercak darah yang sudah mengering. Ada beberapa kata yang masih bisa ia baca.

Tertulis....

Sejarah...hilang.... menipu manusia....semuanya berasal darinya....

Degh!

Chasel sekilas merasakan ditatap oleh sosok yang sangat mengerikan. Pikirannya membeku pada kalimat terakhir yang ia baca. Bahkan keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya. Saat ia masih terdiam dan membeku seolah-olah waktu telah berhenti. Sebuah suara mengerikan mengalun dikepalanya.

"Mengetahui terlalu banyak membawa petaka. Karena kamu melanggarnya, maka kamu harus menanggungkonsekuensinya." 

'Suara siapa....?'

Chasel merasakan dirinya ditarik dengan kuat dengan cepat sebelum otaknya bereaksi.

CRAKKHHH!

BRAGHHH!

Meja belajar Chasel hancur. Bahkan sampai membobol tembok hingga hancur berkeping-keping. Goresan cakar tampak meningalkan bekas di lantai dan dinding.

Chasel menarik nafas sekuatnya bahkan dirinya tampak pucat layaknya mayat dengan keringat dingin. Memegang kuat dadanya, jantungnya berpacu dengan cepat.

"Master! anda baik-baik saja?!" Hornton pelaku yang dengan sigap menarik tubuh Chasel sesaat sebelum cakar tak kasat mata itu menimpa tubuhnya. Memeriksa dengan sigap tubuh tuannya, Hornton tak menemui apapun luka dalam maupun luka luar. Hanya saja ia masih ingat, dalam waktu singkat itu ia merasakan sesuatu menahan tubuhnya. Seperti rantai.

Namun ia berhasil melepaskan dirinya dari pengekangan singkat tersebut dan menyelamatkan nyawa Chasel dari bahaya. Jika saja ia telat sedetik. Mungkin orang yang ada di pelukannya tidak akan bernafas saat ini.

'Serangan tadi bukan perbuatan manusia maupun mahluk lainnya. Tidak ada yang bisa membuat serangan mengerikan seperti itu kecuali....' Hornton tampak melamun sebelum menghapus tebakan yang ada di kepalanya. Ia tidak ingin mengundang mahluk tersebut untuk menyerang kembali.

Sebagai seorang naga, sebenarnya dirinya mengetahui beberapa rahasia dimasa lalu mengenai kekaisaran Imperion berdiri. Tapi menurut aturan ia harus tutup mulut dan mati membawa rahasia tersebut.

Setelah di selamatkan oleh Chasel, Hornton telah mengabdikan hidupnya pada Chasel bukan semata membalas budi. Itu hanya karena dirinya merasa dengan berada di sampingnya, ia seperti terbebas sesaat dari rasa kendali pada tubuhnya.

Namun kini manusia yang menjadi pemiliknya telah menyentuh hal tabu tersebut.

Hukuman karena menyentuh hal tabu akan membahayakan nyawanya dan juga dirinya. Akan tetapi ia tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Karena bagaimanapun juga sekarang selain berhutang budi, Chasel sendiri adalah masternya. Dibawah sumpah darah yang ia lakukan, jika Chasel mati maka ia juga akan mati.

Jika ia mati ia tidak akan mempermasalahkannya. Tapi karena Chasel kini pelaku yang menyentuh hal tabu, maka kehidupannya tidak akan aman untuk kedepannya.

'Dia pasti sangat marah saat ini.' Pikir Hornton sebelum merasakan gerakan di pelukannya.

Chasel melirik kelayar merah hitungan mundur. Tampak layar tersebut mengalami kerusakan lebih parah dari sebelumnya. Dampak dari ia tak sengaja menguak semakin dalam rahasia dunia Imperion.

'Serangan tadi pasti peringatan. Pemilik aslinya pasti telah mengetahui sesuatu sebelum aku memasuki tubuhnya. Dunia ini.... semakin berbahaya.'  Pikir Chasel sambil mencoba bangun dari pelukan Hornton.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Rahasia baru telah terbuka dan konflik di novel ini semakin jelas terlihat(⁠≧⁠▽⁠≦⁠). Pada chapter kali ini semoga kalian betah membacanya(⁠っ⁠˘̩⁠╭⁠╮⁠˘̩⁠)⁠っ. Ngomong-ngomong aku masih sangat penasaran kenapa kalian menyukai novel ini? Bisa beritahu sepatah kata pendapat kalian para pembaca untukku?-⁠ᄒ⁠ᴥ⁠ᄒ⁠-

Prince Sick But He Severed the Red ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang