Chap_17

1.5K 188 25
                                    

Pada akhirnya, keperluan Chasel di toko penyelundupan membuahkan hasil. Juga ia mendapatkan barang yang ia perlukan. Barang tersebut berupa kristal kecil berwarna kuning keemasan.

Menatap kristal di tangannya, Chasel tampak merenung selama perjalanan menuju kediaman keluarga Poppy. Di dalam kereta yang sedang bergerak, Chasel memandang keluar jendela kereta.

'Sekarang persiapan menghadapi bencana di wilayah Ageratum telah siap. Aku juga harus berangkat kesana hanya untuk mencari pecahan ranting pohon dunia lainnya.' Chasel memegang lehernya dengan perasaan campur aduk.

'Sejak keberadaan itu menyerang ku hanya karena mengetahui beberapa kebenaran mengenai dunia ini. Aku menjadi sadar, selama ini aku berusaha untuk merubah takdir, namun takdir juga semakin terasa mencekik seperti tali merah melilit leherku.'

Menghembuskan nafas panjang, Chasel merasa nyaman saat angin sepoi-sepoi masuk melewati jendela kereta. "Kapan aku bisa hidup dengan santai."

Hornton hanya diam, mengamati ekspresi tuannya yang tampak lelah dengan hidup.

"Apa anda mengkhawatirkan tentang pelaku penyerangan terhadap anda, master?"

"Tentu saja, siapa yang tidak khawatir diserang seperti itu? Aku hampir kehilangan nyawaku jika kamu tidak menyelamatkanku dengan cepat."

Hornton tampak diam sebentar, sebelum kembali berkata, "Dia tidak akan membunuh master untuk waktu kedepan. Karena.... Master sedang membangunkan yang lainnya."

'Membangunkan yang lainnya? Siapa? Dan kapan aku membangunkan sosok yang dibilangnya?' Chasel tampak serius.

Perkataan yang misterius dari Hornton terdengar seperti main-main namun melihat ekspresi yang serius pada wajah Hornton, Chasel semakin merasa aneh dengannya.

"Apa maksud perkataan terakhirmu?"

Hornton menyentuh lehernya dengan ekspresi mengkerut. "Master harus mencari jawabannya sendiri." Tapi jika hukum semakin lemah dibawah perubahan yang dibawa master semakin banyak. Aku akan menjelaskan semuanya. Lanjutnya dalam hati kemudian merubah dirinya menjadi naga kecil dan melingkari dirinya dan tertidur. Tidak ingin melanjutkan percakapan yang mempertaruhkan nyawa.

'Naga ini.... walaupun aku sebagai kontraktornya, dia tetap tidak ingin mengatakannya padaku. Tapi mengingat....' Chasel mengingat kejadian dimana hampir nyawanya melayang di dalam kamarnya ketika mengungkap rahasia baru di dunia Imperion.

Menghela nafas panjang sambil menggenggam erat batu permata kuning keemasan ditangannya. "Yah, semakin aku memotong benang takdir dan melawannya. Jawabannya akan terkuak sendiri kedepannya."

'Walau harus mempertaruhkan nyawa.' Sambungnya dengan ekspresi bertekad.

.

.

.

.

.

.

Di wilayah kekuasaan keluarga Ageratum.

Kastil Ageratum.

Trein menguap lebar sambil memutar bola matanya malas mendengar ocehan dari kepala keluarga saat ini. Lebih tepatnya ayahnya, Zigrit.

Pria itu berteriak sejak kepulangan dirinya. Menceramahinya dengan berbagai banyak acuan masalah. Jika saja dia bukan ayahnya, Trein sudah sedari tadi meledakkan kepala tua Bangka yang selalu memarahinya ini.

"Kau dengar Trein! Aset yang kau dapatkan dari perjanjian dengan keluarga Poppy harus di investasikan pada keluarga Ageratum."

Menghela nafas remeh, "Kenapa aku harus melakukannya? Itu semua hasil jerih payahku sendiri. Saudaraku-saudaraku yang lainnya pasti membawa hasil setelah keluar kan? Minta saja pada mereka. Aku bukan salah satu ternakmu kan? Masih ada banyak pengganti yang akan membawakan  hadiah untuk keluarga Ageratum. Ah tidak, lebih tepatnya itu untukmu."

Prince Sick But He Severed the Red ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang