Chap_03

2.7K 381 17
                                    

Chasel kini berjalan menuju tempat para ksatria berlatih pedang. Ingin menemui sosok kepala keluarga alias ayahnya didunia ini. Helios Regart, sosok yang ketampanannya diturunkan kepada Kyler. Bahkan karakteristik pun sama.

Tapi ada satu spekulasi yang ia buat ketika mendengar nama Helios Regart. Kepala keluarga satu ini akan mendengarkanmu bicara jika mengenai hal yang penting dan menarik baginya. Karena itu, ada hal yang ingin Chasel diskusikan.

Tapi.

Ia tak menyangka tempatnya sangat jauh. Seingat novel tempat para ksatria berlatih pedang ada disamping mansion keluarga Poppy. Lalu kenapa ia belum sampai ditempat tujuan.

Apakah ia tersesat?

Bahkan nafasnya mulai tak beraturan hanya karena berjalan sebentar saja. Lama-lama ia bisa menjadi ikan mola-mola. Yang bergerak berlebihan sedikit saja bisa langsung menguras setengah kehidupannya.

Chasel menyeka keringat berlebihan, mengatur pernafasannya yang terlalu cepat.

'Tubuh sialan ini...' batin Chasel sangat tidak nyaman dengan tubuh lemah.

Kemudian ia kembali melanjutkan pergi ke tujuan. Ketika sampai ditempat pelatihan pedang, suasana penuh dengan debu dan suara besi yang beradu. Bahkan udara dipenuhi dengan aroma keringat para ksatria yang sedang berlatih pagi.

"Tu-tuan muda!?" Kaget salah satu ksatria ketika tak sengaja melihat sosok mungil berpakaian serba putih, sangat tidak cocok ditempat buruk seperti ini.

Mendengar sebutan 'tuan muda', banyak ksatria yang sedang beradu pedang menghentikan pelatihan mereka sejenak dan melihat kearah sosok yang menjadi pusat perhatian.

"Tuan muda, apa yang anda lakukan ditempat seperti ini? Dimana kepala pelayan anda? Bagaimana dia bisa membiarkan anda keluar sendirian." Pemimpin ksatria berjalan mendekati Chasel yang memperhatikan sekeliling dan tatapan matanya berhenti pada sosok yang paling menonjol.

Tatapan mata mereka sejenak bertemu.

"Aku ingin menemui ayah."

"......"

"......"

Para ksatria hanya bisa terkejut dan bahkan ada yang menjatuhkan pedang mereka ketika mendengar kalimat yang terucap dari tuan muda bungsu yang penyakitan. Banyak bisikan yang terdengar ditengah kerumunan para ksatria.

"Bukankah ini keterlaluan? Tuan muda terlalu berani."

"Tuan besar sepertinya akan marah."

"Ssst! Diamlah."

Helios Regart, yang mendengar bisikan itu hanya menulikan telinganya.

"Kembalilah Chasel. Ini bukan tempat orang lemah sepertimu." Ujarnya tanpa menatap anaknya.

Chasel tidak ciut mendengar kata dengan nada dingin dan menusuk tersebut. Sebaliknya ia berjalan mendekati ayahnya dibawah tatapan terkejut para ksatria.

"Saya ingin berbicara dengan anda, berdua. Bisakah anda meluangkan waktu? Ayah."

Helios melirik dengan manik mata biru samudra dengan tajam. Menatap wajah mungil anak kedua yang menuruni gen setengah miliknya dan gen setengahnya lagi dari istrinya yang telah meninggal. Iris mata abu itu terlihat memancarkan keseriusan. Helios terdiam. Ada jejak keringat di kening Chasel yang dilihatnya.

"...Temui aku diruang kerja." Helios segera berbalik.

Chasel sedikit lega, ia melihat punggung ayahnya mengembalikan pedang pada sang bawahan. Kemudian ia mengikuti langkah Helios menuju ruang kerja.

Prince Sick But He Severed the Red ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang