Chap_20

1.3K 178 7
                                    

Setelah melewati gerombolan serangan koloni monster serigala. Dan setelah diperiksa ternyata merupakan sisa bencana malapetaka. Akhirnya rombongan pihak keluarga Poppy telah tiba diwilayah Ageratum. Kini kereta mereka berhenti tepat di kastil keluarga tersebut.

'Woahhh.... Kastilnya serba biru, sangat khas dengan gaya Ageratum.' Chasel tampak terpukau dengan lingkungan di kastil Ageratum yang ditumbuhi dengan tanaman bunga Ageratum dimana-mana.

Hamparan bunga Ageratum yang berwarna biru tampak tersebar dimana-mana dan sangat mudah ditemukan. Chasel berjalan mendekati salah satu patung anak kecil yang memegang seikat bunga di tangannya.

'Jika dilihat baik-baik, ini tampak mahal.' Pikir Chasel melihat benda dihadapannya tampak bernilai mata uang jika dijual.

Melihat sekeliling yang juga terdapat patung yang sama. Chasel berpikir jika ia mengambil satu tidak akan ada yang tahu bukan? Lagipula banyak patung dan orang-orang yang datang hari ini, jadi mengambil satu patung tidak akan membuat bangkrut keluarga Ageratum.

Begitulah pikirnya. Namun sayangnya, tindakannya diperhatikan oleh Ghirrid yang sedari tadi mengamati tingkah tuan mudanya yang mengamati sekitar seperti pencuri kecil.

"Ekhem."

Akh!

Chasel bergidik kaget mendengar deheman seseorang dibelakangnya. Apa dia ketahuan? Paniknya.

"Apa yang sedang anda lakukan tuan muda?" Ghirrid bertanya menatap kearah Chasel yang berbalik terkejut kearahnya.

"Ti-tidak ada." Elak Chasel.

Ghirrid menyipitkan matanya, kemudian ia menoleh kebelakang Chasel dimana ada patung anak kecil memegang pot bunga Ageratum.

"Aku hanya memberi saran tuan muda. Jika ada legenda yang mengatakan jika Bunga Ageratum mengandung esensi jiwa. Dan jika anda ingin mencurinya, anda akan diikuti oleh hantu."

"Si-siapa yang akan mencurinya, sialan!" Pekik Chasel menyanggah hal tersebut bahkan menarik perhatian Helios yang terhenti karena teriakannya.

Ghirrid hanya mengendikkan bahunya, "Aku hanya memberi peringatan. Apa yang kamu lihat tidaklah seindah itu, tuan muda." Katanya lalu berbalik dan pergi kesamping Helios dan berbicara sebentar lalu pergi bersama Helios masuk duluan kedalam kastil Ageratum.

Chasel hanya menatap kepergian mereka setelah Helios menyuruhnya untuk segera masuk. Hornton yang sedari tadi diam dan hanya menyimak, ia lantas mendekati Chasel.

"Master, apa yang dikatakan pria itu cukup benar kali ini." Hornton kemudian melirik kesekitar yang ditumbuhi ladang bunga Ageratum. Semerbak biru tampak indah dipandang. "Upacara suksesi yang selalu diadakan oleh keluarga Ageratum akan memakan banyak korban dari pihak keturunan Ageratum sendiri. Menurutmu master, kemanakah mayat mereka pergi?" Lanjutnya.

Karena hidup didunia fiksi seperti ini. Chasel tidak berani meremehkan pertanyaan Hornton kepadanya. Jika itu dunia normal, maka pemakaman yang layak akan menjadi akhir dari kematian seseorang. Tapi jika dunia tersebut sama gilanya dengan dunia yang saat ini ia tinggali, tampaknya itu bukanlah akhir kematian yang layak.

'Jadi artinya bunga Ageratum itu terbuat dari tubuh, darah dan jiwa keturunan Ageratum!?'

Hissss....

Pikiran Chasel mendadak meringis setelah apa yang ia pikirkan dari ucapan Ghirrid dan Hornton.

Mendengarnya saja sudah membuat Chasel panik. Kata 'hantu' juga terbesit dikepalanya. Hal itu adalah hal tabu bagi Chasel di kehidupan sebelumnya. Ia selalu menonton film horor dimana pemeran utamanya selalu di hadapkan dengan adegan seram dan kadang bahkan mempertaruhkan nyawanya.

Prince Sick But He Severed the Red ThreadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang