Aku kasih rate 17+ yaMATA tajam Regan terus mengarah kearah inti geng Athalaric yang sedang menikmati rokok disana. Begitupun dengan mereka yang menatap kearah Samudra dengan tatapan tak kalah tajam, termasuk Regan.
"Abang lo sama pacarnya, kan?"
Regan selalu benci Samudra. Semua hal tentang Samudra selalu Regan benci. Menurut Regan dunia itu tidak adil ketika mama dan papa lebih menyayangi abangnya dibandingkan dia. Ketika cewe yang dia sukai harus milik Samudra, dan semua hal yang harusnya milik Regan harus direbut Samudra.
"Abang lo sama pacarnya romantis bener bos, lu jangan cemburu ya" sahut Abbas dengan mati-matian menahan tawa.
"Songong banget abang lo, perlu gue tonjok gak bos?" Tanya Gama, didetik itu juga Regan tersenyum miring.
"Udah gak usah, biar gue aja nanti yang bales"
Kini pandangan Regan beralih menatap kearah Kia yang berdiri disebelah Samudra, cantik seperti biasanya. Namun yang Regan lihat Kia lebih cantik malam ini, dres dibawah lutut dan jaket kulit warna hitam mungkin bukan perpaduan yang pas. Tapi saat Kia menggunakannya aura badgril terlihat jelas.
"Yaudah yo cantik, kita masuk aja. Kalau ada yang liatin lo gue abisin orangnya" Ajak Samudra dengan menaikan nada ucapannya, supaya Regan dan teman-teman nya mendengar.
Regan mengalihkan pandangan dari Kia. "Siapa juga yang liatin cewe lo, kegeeran banget" Ucap Abbas tak terima.
Kia menggenggam tangan Samudra dengan erat, berjalan beriringan menuju Felic yang sedang menyambut teman-teman nya disana. Acara tiup lilin akan dimulai sebentar lagi, tamu undangan yang hadir pada akhirnya berkumpul di satu tempat.
"Felic happy birthday ya" Ucap Samudra sembari memeluk tubuh Felic. Gadis yang berpenampilan seperti princess Disney itu lantas tersenyum, menerima kado yang Samudra berikan.
Namun saat menatap kearah Kia tatapan Felic berubah, menatapnya remeh. "Ini pacar lo, Sam?" Tanya gadis itu, seolah meremehkan penampilan Kia yang terbilang tomboi. Rasanya ditatap begitu jiwa insecure Kia keluar.
Samudra mengangguk, mengalungkan tangannya dipundak Kia. "Iya pacar gue nih, cantik kan?"
Felic hanya tersenyum tipis, tapi matanya tak henti memandang Kia dengan tatapan jijik. "Cantik sih tapi agak udik sama kaya cowo tampilannya, mana enggak dandan lagi, kampungan banget gak sih" disusul dengan tawaan diakhir.
Detik itu juga Kia mematung, bak disambar petir malam hari. Sebenernya Kia ingin menonjok muka Felic sekarang juga, tapi melihat kondisi sekitar niatnya urung. Bisa-bisa Kia akan di rundung oleh geng alay Felic. Memang keadilan itu hanya milik si cantik.
"Namanya Kia kan? Setau gue sih dia anak kelas 11 yang suka buat keributan, suka bapalan liar juga ya?"
Samudra menatap Kia yang sedang mati-matian menahan kesal. "Cewe gue emang gini, dia itu gak suka dandan tapi cantik banget kok, gue bangga punya dia"
Setomboi apapun penampilan Kia, dia tetaplah cewe. Perasaan minder dan sedih selalu ada ketika orang lain selalu merendahkan dia dihadapan pacarnya sendiri, Kia benci.
Kia benci bagaimana orang-orang selalu menilai hidupnya tanpa tau kebenarannya seperti apa. Tangan gadis itu terkepal kuat, mencoba menarik napas panjang untuk meredakan amarahnya.
"Orang tua lo udah tau kan?" Felic bertanya lagi, kini pandanganya kembali menatap kearah Kia. "Pasti om Farhan sama tante Mala kecewa sih kalau liat pacar lo penampilannya gini, secara kan lo itu dari keluarga terhormat"
Samudra geming. Tatapan marah terlihat jelas diwajahnya. Tak mau membuat keributan dengan Felic, laki-laki itu menarik tangan Kia lalu pergi ke sebelah sana, mengajaknya duduk di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regan Kanagara
Teenfikce"Setelah gue berusaha pertahanin hubungan ini, lo malah dengan brengseknya ngelakuin hal menjijikan gitu sama cowo lain" Kiara tak bersuara, hanya ada tangisan Samudra yang menjadi saksi bisu atas menyakitkannya pertemuan ini. "Gue minta maaf" dise...