VOTE KOMEN JANGAN SAMPE LUPA
"akui padaku bahwa kau sudah menyukainya" minta Namjoon kepada Taehyung untuk mengakui perasaannya terhadap Jungkook.
"Apa yang sedang hyung bicarakan? Mana mungkin aku menyukai anak dari seorang yang sudah menghabisi nyawa kedua orang tuaku" Jawab Taehyung yang masih mencekal tentang perasaannya.
"Mulutmu dengan kelakuan jauh berbeda bodoh, aku tidak mudah kau tipu" Umpatan langsung keluar dari mulut kakak keduanya itu namu bukanya mengaku Taehyung lagi lagi mencari alasan.
"Hyung, bukankah ini yang ku inginkan, dari awal kau yang menyuruhku untuk menghabisi keluarganya, dan kau juga mengizinkan untuk aku mendekati anaknya agar rencana kita benar benar berjalan rapi" Taehyung menjawab lagi.
"Tapi aku juga sudah memperingatkan agar tidak meletakan perasaan apapun ke anak sialan itu" Nada bicara mereka saling meninggi membuat orang orang yang di sekitar hanya saling memutar bola matanya malas.
"Sebenernya ada apa hyung?" tanya Jhope yang masih tak mengerti. Namu bukanya menjawab Seokjin langsung berdiri.
"Jangan seperti anak kecil kalian, kalian ini sudah dewasa, apa menurut kalian penting bertengkar seperti ini" Suara Seokjin membuat siapapun orang yang mendengarnya merinding, laki laki itu memang jarang sekali bicara tapi sekali bicara semua orang akan bungkam.
"Dan Kau Taehyung, fokus lah kepada tujuanmu dan jangan meletakan apapun kepada bocah itu" ucap Seokjin selanjutnya. Akhirnya Namjoon memutuskan untuk pergi meninggalkan orang orang yang tadinya berkumpul di sana.
"Sepertinya mereka mempertengkarkan soal cinta mybe" Bisik yeonjun kepada Jhope.
....
Pagi menyambut keluar kim orang orang yang berada di rumah itu sudah bangun dan sekarang sedang berkumpul di meja makan.
"Aku baru tau ternyata masionmu sangat besar hyung" Puji Jhope kepada Seokjin. Seokjin terkekeh sebentar "kau bisa tinggal di sini kalau kau mau,lagipula kasus kerampokan itu sudah terbukti" Jelas Seokjin.
Flashback on
Melihat kedua orang itu yang sudah tidak berdaya namjoon langsung memerintahkan beberapa orang bawaannya untuk mencek isi dari rumah ini, bukan berniat merampok tapi NamJoon hanya ingin mencari tau apa benar tuduhan Tehyung waktu itu mengenai orang tua Jungkook pelaku di balik perampokan toko.
Tak butuh waktu lama Orang orang bawaan Namjoon kembali memberi laporan "tuan, ternyata benar ucapan Tuan Taehyung kemarin, mereka lah pelaku di balik rampokannya toko kita" Lapor seorang yang bisa di bilang pemimpin untuk bodyguard kim.
"Ada bukti?" tanya Namjoon.
"Di kamar telah di temukan dua pistol yang sama seperti tuan menjualnya padahal pistol itu hanya ada di toko kita dan toko kita melarang mereka untuk membelinya" jelas Kepala bodyguard itu.
"Ada lagi?" tanya Namjoon. Lalu seorang itu memberikan sebuah kertas.
"Saya juga menemukan cek bekas biaya transaksi sepertinya senjata senjata itu sudah terjual habis" Ucap bodyguard terakhir, Namjoon langsung mengerti kemudian ia langsung menyuruh bodyguardnya untuk menghilangkan bukti bukti kedatangannya.
Flashback of
"Apa tidak merepotkan?" Tanya Yeonjun tak enak. Saat mendengar tawaran Seokjin.
"Tentu tidak lagi pula kalian kan di sana sendiri kenapa tidak memilih berkumpul bersama kami, ibu kita saudara apa salahnya kita menjalani hubungan baik" Jelas Seokjin.
"Ah baik kita akan pikirkan nanti" jawab jhope tak mau membuat sepupunya kecewa.
Taehyung datang dengan pakaian seperti biasa layaknya seorang mahasiswa biasa.
"Oh kau ternyata masih melanjutkan kuliah?" Tanya Seokjin bingung "urusannya sudah selesai dan kau bisa berhenti" Lanjut Seokjin.
"Ada satu hal yang belum aku selesaikan" Ucap Taehyung membuat semua orang yang berada di sekitar kebingungan.
"Apa?" tanya Seokjin namu sepertinya Taehyung tidak ingin memberi tau.
....
"Brug!!" Kedua orang itu saling bertabrakan saat sama sama menuju ke arah yang berlawanan buku buku yang Jennie bawa langsung jatuh dan Taehyung langsung menolongnya.
"Kau" Ucap Jennie terkejut ternyata yang menabraknya ini kekasih temannya.
Setelah di rasa cukup untuk mengambil beberapa buku bawaan Jennie Taehyung langsung mengembalikan bukanya "maaf aku tidak melihatnya"
"Berhenti culun di depanku, aku tau ini bukan dirimu" ucap Jennie sinis membuat Taehyung tak mau nejawab.
"Jungkook di mana?" Tanya Taehyung.
"Sudah di kelas lima belas menit lalu, dia juga tanya sudah menghubungimu sebanyak dua puluh kali tapi tidak kau angkat sama sekali" Mendengar penjelasan Jennie, Taehyung langsung membuka ponselnya dan ternyata benar terdapat dua puluh panggilan tak terjawab dari Jungkook.
Tak ingin menjawab lagi Taehyung langsung buru buru berjalan ke arah kelas, namu tiba tiba tangannya tertahan.
"Kenapa?" tanya Taehyung kepada Jennie yang menahan tangannya membuat Taehyung menjadi bingung.
"Apa sebelumnya kau tidak mempunyai no ku?" tanya Jennie kepada Taehyung namu Taehyung menjawab. "Ada tapi aku lupa mengirimkan pesan kepadamu" Ucap Taehyung kikuk "boleh jika punya no mu?maaf jika caranya seperti, tapi kurang enak juga kalo aku meminta ini di depan Jungkook" Ucap Jennie. Taehyung sebentarnya malas melakukan ini...tapi dia masih ada tujuan lain di kampus ini jadi tidak masalah baginya.
Jennie langsung membuka ponselnya saat melihat notifikasi yang tidak sempat ia baca bubble pesannya.
Dan saat di buka ia melihat no asing yang di dalamnya sudah meninggalkan dua pesan.
"Sudah kan?" Tanya Taehyung, Taehyung langsung kembali berjalan meninggalkan Jennie yang nampak kegirangan.
Taehyung langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke kelasnya melihat Jungkook yang masih melamun entah memikirkan apa, mungkin saja ia masih tidak percaya dengan kepergian orang tuanya.
"Jungkookie" Suara Taehyung berhasil menghancurkan lamunnya Jungkook.
"Kau kenapa?" tanya Taehyung selanjutnya.
TBC. JANGAN LUPA VOTE DAN KOEMN YA CINTA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Loving Taekook +18
Romancecome back di kawasan 1821 bijak dalam membaca dan jangan membawa cerita ini kedunia nyata , terdapat beberapa adega yang tidak boleh anda tirukan Mafia Loving Taekook mencerikan seorang kim Taehyung sebagai mafia yang memiliki target untuk mengabis...