Vote komen jangan lupa
Keesokannya setelah kejadian di sekap oleh beberapa suruhan sang eomma Taehyung yeonjun dan Jhope memutuskan untuk langsung kembali ke korea, mereka kini sudah samapi , tapi taehyung memutuskan untuk menuju ke rumah milik Jungkook.
Langkahnya berhenti saat di mana ia bisa mendengar suara tangisan, dan Tentu Taehyung sangat familiar dengan suaranya.
"Jungkookie bukalah pintu rumahmu" Taehyung berusaha menggedor gedor pintu rumah itu berharap sang pemilik mendengar dan membukanya.
Beberapa kali mencoba akhirnya Jungkook membukakan pintu itu, Taehyung menatap Kondisi seorang yang berada di depannya ini, mata sebam,sudut bibir yang sedikit bengkak membuat prasaannya seperti di sayat.
"Taehyung" Jungkook sedikit histeri saat melihat seorang di depannya ini, ia langsung memeluk pria di depannya itu dengan serat mungkin seolah tak ingin pria di hadapannya ini pergi meninggalkan dirinya.
Taehyung yang merasakan pelukan itu langsung mengelusnya membalasnya,dan ia tau Jungkook sedang menangis dalam dekapannya.
...kini semua orang orang penting di masion itu sedang berkumpul. Jungkook juga ikut adil dalam ini. Mereka semua saling diam dan menatap satu sama lain sampai akhirnya Taehyung lah yang memulai membuka suara.
"Aku masih tidak percaya kepada Kalian, atas semuanya yang sudah terjadi, aku pikir semua yang terjadi ini memang murni terjadi, ternyata hanya rencana kalian" Taehyung memulai kalimatnya.
"Apa salah Jungkook sampai hal seperti ini ia juga harus ikut" Tanya Taehyung namu tidak ada yang menjawab entah karna mereka takut atau alasan lagi.
Taehyung banyak melemparkan pertanyaan sekaligus rasa kesal sampai akhirnya perdebatan itu di ahiri dengan hal yang benar tidak Taehyung duga.
"Akan lebih baik seperti ini, kau tinggal memilih Saja Taehyung, kau tetap di sini dan meninggalkan Jungkook atau kau pergi dari sini eomma akan mengambil alih semua yang sudah menjadi fasilitas mu" Eomma kim itupun memberikan pilihan yang menurut Taehyung sangat mudah di pilih.
"Baik...aku akan keluar dari sini, dan aku akan memulai hidup dengan Jungkook" Jawaban Taehyung berhasil membuat semua orang di sana tergolong kaget, termasuk Jungkook, ia pikir Taehyung akan memilih meninggalkan dirinya. Tapi ternyata,tuhan masih sayang dengannya.
Taehyung mengeluarkan kunci mobil mengambil dompet mengeluarkan beberapa kartu atm debit lalu meletakkannya di depan meja ruang tamu, ia langsung berajak berdiri dan membawa Jungkook untuk ikut. Tapi tiba tiba Seokjin bergerak lebih dulu ia berdiri dan menatap tak suka ke arah sang adik bungsunya.
"Plak" Rasa panas secara spontan langsung menjalar di permukaan wajah sang adik bungsunya itu. Dan itu membuat semuanya orang langsung diam membisu termasuk Jungkook.
"Kau brengsek" Taehyung tidak menggubris umpatan itu Taehyung tetap pada tujuannya pergi meninggalkan masion dan juga membawa Jungkook.
......
"Sekarang kau akan di mana?" Tanya Jungkook "kau bisa tinggal bersamaku Taehyung, lagi pula kau kau tidak membawa apapun" Ujar Jungkook merasa kasian dengan pasangannya itu, merasa tak tega karna dirinya taehyung seperti ini.
Omong omong Taehyung sudah tau dengan keadaan Jungkook makanya itu Taehyung tetap memilih Jungkook dan tentu bersama bayi yang ada di perut Jungkook.
"Tida papa sayang, saya akan ke apartemen saja" Jawab Taehyung ia bisa melihat raut jawab kekasihnya itu sedang khawatir namu Taehyung berusaha menyenangkannya.
Sebuah taksi online yang sudah Taehyung pesan sebelumnya sudah datang mereka kini akhirnya masuk ke dalam dan langsung menuju rumah Jungkook.
Selsai mengantar Jungkook Taehyung akhirnya benar benar menuju ke apartemennya tidak ada tempat lagi selain itu untuk dia istirahat.
.....
Pagi akhirnya menyapa Taehyung matanya terbuka saat merasakan sengatan cahaya pagi yang berhasil menembus kaca apartemen kamarnya, ia langsung bangun melihat jam sudah menunjukan pukul delapan pagi dan ia langsung bersiap untuk mandi karna mendapatkan jam kuliah siang.
Lima Belas menit Taehyung habiskan di dalam kamar mandi memberishkan diri dan setelah selesai Taehyung langsung mengenakan pakaian santai layaknya orang orang biasanya, jujur entah kenapa perasaannya terlihat lebih lega rasanya daripada yang kemaren hari.
Setelah beres dengan dirinya Taehyung memutuskan untuk keluar dari apartemennya untuk menuju ke rumah sang kekasih yaitu Jungkook.
Jungkook sendiri sudah dari jam enam pagi tadi ia sudah siap dengan kegiatannya hari ini.
Mendengar pintu ada yang mengetuk ia langsung buru buru membuka dan melihat siapa yang datang, saat pintu itu berhasil ia buka Ia melihat sosok Taehyung yang sudah datang.
"Masuklah" Taehyung mengerutkan keningnya bingung "tidak langsung berangkat?" Tanya Taehyung namu Jungkook menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Taehyung akhirnya masuk sambil membuntuti kekasihnya itu dari belakang.
"Aku sudah memasak untuk sarapan" Ucap Jungkook ia menyeret satu bangku untuk Taehyung dan satu lagi untuknya.
"Seharusnya jika kau lapar kau bisa menghubungiku sayang" Ucap Taehyung ia terlalu khawatir dengan keadaan Jungkook yang sedang hamil.
Jungkook lagi lagi menggelengkan kepalanya tidak menggubris ucapan sang kekasihnya itu.
"Apa kau yakin masih ingin kuliah?" Tanya Taehyung sambil melirik sekilas perut Jungkook yang masih rata itu.
"Iya Taehyung, eomma dan appa sudah membayar semuanya sampai aku benar benar lulus jadi sayang jika aku harus berhenti sekarang" Ujar Jungkook.
"Lalu kapan rencananya untuk mengambil cuti?" Tanya Taehyung.
"Tunggu jika perutnya sudah membesar" Jawab Jungkook akhirnya keduanya sama sama bergegas menyelesaikan makan dan langsung menuju kampus.
Jangan lupa vote dan komennya yaaah
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Loving Taekook +18
Romansacome back di kawasan 1821 bijak dalam membaca dan jangan membawa cerita ini kedunia nyata , terdapat beberapa adega yang tidak boleh anda tirukan Mafia Loving Taekook mencerikan seorang kim Taehyung sebagai mafia yang memiliki target untuk mengabis...