TIGA PULUH EMPAT

801 49 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.

"Hiks...hiks.." Suara tangisan itu berhasil di dengar oleh sosok Taehyung yang sedang berjalan menyusuri rolong gelap di sebuah ruangan.

"Jungkookkie" Panggil Taehyung di kalah ia mengenali siapa orang yang menangis dalam ruangan itu.

"Taehyung aku tidak akan memaafkan,kau pria brengseng Taehyung sialan" Si pemilik nama itu dapat mendengar dengan jelas ucapan demi ucapan yang berhasil ia dapat di area pendengarannya.

Seorang wanita tiba tiba datang dengan menyeret seorang yang membuat Taehyung melotot tak percaya , ya wanita itu membawa Jungkook dan keadaan Jungkook sangat mengenaskan, mata sebab sudut bibir yang mengalirkan darah dan tatapan Yang biasa ia dapatkan dari seorang Jungkook mendadak berubah menjadi tatapan sengit.

"Kau...brengsek" Ucap Jungkook

"Dor" Sebuah peluru berhasil mendarat di tubuh Jungkook , membuat sang empuh langsung terkapar lemas dan Taehyung melihat itu sontak kaget.

"Jungkook!!" Mimpi, hanya mimpi rupanya tapi terkesan nyata, bangun dari tidurnya karna mendapatkan mimpi seperti itu. Pertanda apa ini? Peluh yang sudah mengalir Deras di permukaan kulit jawahnya Membuat Taehyung tak bisa berfikir positif, apa kekasihnya itu sedang kenapa kenapa?

"Ada apa Taehyung" Seorang yang baru saja datang langsung masuk melihat Taehyung yang menampilkan wajah panik nya membuat Jhope kebingungan.

"Tidak Papa" Jawab Taehyung membohongi jhope.

"Yasudah segerah mandi ini sudah jam makan siang,jam pagi tadi kau tertidur tapi aku sengaja tidak membangunkanmu karna aku tau kau tak tidur semalaman" Ucap Jhope , kemudian ia langsung pergi meninggalkan Taehyung yang masih mengkhawatirkan seseorang.

....

Jungkook baru saja tersadar dari pingsannya ia membuka matanya dan melihat dirinya sudah berada di kamar.

"Jungkook..akhirnya" Rasa khawatir Jimin sedikit menghilang saat ia melihat Jungkook yang sudah tersadar dari pingsannya.

"Apa yang kau rasakan Jungkook?" Tanya Yoongi dan Jungkook hanya menggelengkan kepalanya "hanya sedikit pusing" Jawab Jungkook. Ia mengganti posisi tidurnya menjadi kepalanya yang tertahan oleh tahanan tempat tidur.

"Apa Taehyung masih tidak bisa di hubungi?" Tanya Yoongi kepada Jungkook namu Jungkook menggelengkan kepalanya.

"Kau harus makan, Yoongi tadi sudah memasakan sesuatu untukmu" Ucap Jimin dan Jungkook hanya pasrah saja.

Tiba tiba seorang ikut masuk ke dalam kamar Jennie entah sejak kapan perempuan itu langsung menghampiri Jungkook.

"Jungkook" Ucap Jennie, perempuan itu seperti tidak memilik perasaan bersalah kepada Jungkook. Jungkook sendiri tidak merespon pelukan dari Jennie.

"Sejak kapan kau kemari?" Suara Yoongi berhasil mengalihkan pandangan Jennie.

"Aku hanya ingin menjenguk dia" Jawab Jennie ia memandang Jungkook yang justru malah Jungkook tidak perduli.

"Pergilah, Jungkook tidak butuh orang penghianat seperti mu" Minta Yoongi, Jennie langsung menoleh ke arah Jungkook namu sepertinya Jungkook tidak perduli.

"Jungkook...aku mina maaf ,aku tidak bermaksud un-"

"Pergi lah Jennie mood ku sangat tidak bagus di ajak bicara" Akhirnya Jungkook bersuara. Dan itu sungguh membuat Jennie merasa tidak enak.

....

"Ayo siap siap, Seokjin Hyung sudah menghubungiku lagi, mereka mengarahkan kita untuk menuju ke pelabuhan untuk mengamankan barang di kapal" Jhope memberikan arahan kepada Taehyung sesuai permintaan Seokjin.

"Turun saja, aku akan menyusul" Jawab Taehyung kemudian J-Hope pergi meninggalkan Taehyung masih di dalam kamar hotelnya.

Mereka akhirnya sudah tiba di pelabuhan.
Taehyung langsung bertemu dengan beberapa anak buahnya, ia langsung menatap sengit beberapa anak buahnya yang sudah menyambutnya

"Jadi bagaimana? Apa yang terjadi?" Tanya Taehyung kepada salah satu orang yang di bekerja di sana

"Entahlah ini semua benar benar di luar kuasa kami tuan , saat kita sedang akan memindahkan kotak kotak sabu ini untuk menuju ke kapal kedua, mendadak tiba tiba ada beberapa polisi" Jelas seorang pekerja itu.

"Yeonjun" Panggil Taehyung, yeonjun yang tau dengan panggilan itu langsung mengarahkan pistol bawannya.

"Dor" Seorang itu sudah langsung terkapar lemas, hal itu bnyk di liat seorang yang sedang bekerja mendadak berhenti menyelesaikan aktivitas.

"KALIAN SEMUA TIDA BECUS KERJANYA!" Suara yang bernada tinggi alias emosi itu mampu membuat semua orang yang berada di sana menunduk takut, Taehyung yang bersuara ia merasa kecewa kepada para pekerja hanya mengurus perpindahan barang saja tidak becus.

"Berapa orang yang sudah kegep?" Tanya taehyung dengan raut wajah datarnya mesti pikirannya sudah mengkalang kabut emosi.

"Sekitar 100 orang tuan, mereka semua langsung di tahan, sempat ada perlawanan dari salah satu pekerja tadi tapi mereka malah kena tembakan oleh polisi" Taehyung mendengus kesal, betapa sengitnya tatapan Taehyung kepada para pekerja yang tersisa.

"Brug!!" Dengan tangan kosong Taehyung langsung mendaratkan pukulannya untuk pekerja yang dari tadi menjelaskan kejadian demi kejadian yang sudah terjadi, melihat rekan kerjanya yang sedang tersungkur akibat ulah tuannya.

"Kembali bekerja" Ucap Taehyung dan para pekerja lain langsung menunduk patuh. Jhope mendekat memberikan sebuah maps yang berisikan beberapa lebar kerjaan. Moodnya mendadak berubah, rasanya ia tidak ingin mengurus ini tapi kembali Sang eomma yang menyuruhnya.

Sedangkan di tempat lain....

Sedangkan di tempat lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tahan duluh emosinya....vote komen juga jangan lupa.

Mafia Loving Taekook +18 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang