Bab awal

114 4 6
                                    

Sugeng rawuh!! :)

************************

Pada suatu ketika di bukit didekat hutan di snowdin

*Sof!! Ayo! Lembet banget lu jadi bocah!* Teriak chara dari setengah bukit. Chara melambai lambaikan tangannya kepada temannya yg masih ada bawahnya, gadis itu terlalu cepat berlari. Sedangkan sofie, gadis itu ia hanya berjalan perlahan dengan santainya. Ia lumayan tak peduli dengan gadis itu, tapi bagaimana mau lagi.

Dengan masih memakai seragam barnya dan ditutupi oleh jaket tebal yg dibuatkan oleh toriel tuknya berwarna salem dan krem yg indah dengan syal merah yg diberikkan papyrus padanya agar kembar, katanya gitu. Ia memasukkan tangannya kedalam jaket itu Dan celana kerjanya yg berwarna hitam. Rambut orangenya yg pendek bergelombang karena angin yg meniupnya lumayan keras.

Chara si gadis rambut coklat yg powerfull itu terlalu bersemangat tuk mencarinya. Dengan pakaiannya yg enggak pernah berubah, setelan hijau dengan garis kuning di tengahnya. Celana coklat yg panjang selutut namun ditutupi oleh sepatunya yg panjang

Sofie menghela nafasnya kasar, bocah itu tak pernah mengasihaninya

*Bentar bentar, lagian cepet amat lu udh ada disana. Lu manusia apa sonic sih?!*

*Halah! Palingan lu aj yg terlembet sof* Ledek chara yg membuat gadis itu sedikit kesal, dasar mulut ceplos

Chara terkekeh kepadanya, ia menutup 2 bagian sisi mulutnya dan mulai berteriak.

*SOFIE LEMBET! SOFIE LEMBET! SOFIE LEMBET!!! LEMBET KAYAK SIPUT!!*

*Terserah lu mau ngatain gw apa, tapi lu harus tau kalo gw bisa lari lebih cepat daripada lu* balas sofie dengan santai yg justru membuat chara bertambah semangat.

*Oh ya? Mari kita lihat, siapa dulu yg menang bisa makan es krim coklat sepuasnya 1 tahun!!* Tantang chara yg langsung berlari, sedangkan Sofie yg mendengar itu tak dapat membiarkannya. Ia langsung berlari menyusul chara dari belakang.

Sofie tak jauh berbeda dari chara, gadis itu juga suka segalanya termasuk coklat bahkan eskrim. Dia dijuluki ratu es karena terlalu suka memakan es krim dirumah bahkan hingga tak tersisa. Itu masih makanan favoritnya belum hobinya, gadis itu memiliki hobi yg yg biasa. Hobinya adalah bermain judi dan bertarung, sebenarnya sih banyak tapi cuma aja dia sering melakukan itu dan ia sering menjulukinya sebagai hobi

Sofie mulai melajukan lajunya agar dapat menandingi gadis itu, dan ternyata benar. Dari awal gadis itu berada di bawah bukit yg setinggi puncak effeil tiba tiba melunjak keatas dan hampir menandingi chara. Tetapi chara tak ingin kalah, ia terus berlari tanpa menghiraukan gadis itu justru ia senang bermain dengannya, karna ia kira sofie cocok ia jadikan rivalnya. Tak hanya bermain, ia bagus tuk ia jadikan rivalnya. Gadis itu ahli bertarung dengan senjata walaupun tidak. Ia petangguh sejati namun bukan penjaga. Ia hanya seorang artis bar yg dikenal orang orang karena wajahnya.

Chara terus berlari di atas salju dengan seluruh kekuatannya, ia tak peduli dengan nafasnya yg terengah engah, karena baginya nafasnya terengah engah seperti itu bukanlah lelah namun bahagia.

Sedangkan di balik pepohonan yg lebat, Nightmares sang tengkorak bertentakel sedang mengawasi mereka. Tengkorak itu menyipitkan 1 matanya dengan sinis kearah mereka lalu menghilang. Sofie terus melajukan larinya namun ia tak kunjung menyusul gadis itu, hingga ia dan chara mulai memasuki hutan belantara. Pohon cemara berada di sekelilingnya, semakin jauh ia berlari semakin banyak pohon2 itu berjejer di hadapannya, sofie menatapi pohon pohon itu dan mulai mendapatkan 1 ide. Gadis itu meminggirkan jalurnya kearah pohon pohon itu sedangkan chara terus berlari kearah depan. Mereka sebenarnya berencana tuk menemukkan bunga biru yg katanya mujarab tuk mengobati luka dalam 1 kali pengobatan dan dapat mengeluarkan cahaya yg indah.

Chara terus berlari tanpa menoleh kebelakang, hingga ia mulai sadar bahwa langkah kaki gadis itu mulai tak terdengar lagi. Ia mengintip kearah belakang,

*Sofie?* gadis itu mulai memanggilnya seraya berlari. Suasana mulai menghening yg membuat gadis itu merasa aneh, karna selain hening ia masih dapat merasakan rasa aneh disana. Suasana mencengkram, ia mulai berpikir aneh aneh, hingga sekumpulan salju jatuh menimpanya dari atas yg membuatnya sadar dan berhenti.

Chara memegang itu tuk melihatnya, ternyata itu adalah salju. Ia menatap keatas, tawanya yg cekik karena geli dapat ia dengar. Sofie tertawa di atas pohon, gadis itu berdiri sedang menatapnya.

Beberapa salju mulai berjatuhan kembali di atasnya lagi, gadis itu jahil dan menjengkelkan. Chara memasang raut kesal padanya, keningnya mengerut mengarah kearahnya. Ia membersihkan salju dari kepalanya

*Apa? Kenapa kau memasangnya padaku? Bukankah ini asik? *

*Oh, asik tapi tak untukku* Balas chara dengan senyum smirk yg tak ikhlas, Sofie hanya membalasnya dengan ke2 pundaknya yg diangkat seraya memberikannya senyuman smirknya

*Kau tahu es krim coklat takkan menunggumu dirumah sebelum ia masuk keperutku* Ujarnya yg langsung melompat, melanjutkan tujuannya yg ada di depan. Gadis itu melompat ke1 batang kebatang lainnya seperti ninja.

Chara terkekeh mendengar lelucon gadis itu, bahwa ia tahu jika es krim itu akan tetap masuk kedalam perutnya. Ia bangkit dan langsung mengejarnya dari bawah. Gadis itu terus berlari di atas salju dan berlari seperti kuda. tak peduli dimana pun keberadaanya, ia tetap menjadi no 1 daripada gadis itu

Chara terus berlari seraya mengawasi gadis itu. Semakin lama ia mengawasi gadis itu, semakin jauh lompatannya kearah batang lain. Chara yg melihat itu tak ingin kalah, ia melajukan lajunya dan terus berlari.

Sofie terus melompat dengan sesuka hatinya di atas sana, melompat bagaikan kera yg gila, tak peduli dengan bahaya. Sofie pikir ranting ranting yg ia pijak dibawahnya, bagaikan batu batu kecil yg ada di sungai, yg sangat gampang ia lompati.

Sampai ia mulai mendarat di salah satu ranting pohon itu dan melihat keadaan Chara.
Ia melihat chara sedang berada di belakngnya beberapa senti lalu menyusul di depan dengan sangat cepat. Lari chara yg sangat cepat membuatnya semakin antusias, sofie mulai melompat lagi dan lagi.

Hingga tanpa mereka sadari, bahwa mereka hampir mencapai pucuk gunung, yg dimana di pucuk gunung itu terdapat sebuah jurang yg sangat dalam dan besr.

Sofie dan Chara terus berlomba lomba hingga pada hampir pada akhir, Chara mulai memimpin di depan dan hampir mencapai pucuk. Tetapi tanpa ia duga, gadis berambut orange itu langsung melompat didepannya dan langsung mengerem dengan 1 tangannya yg membuatnya sedikit terpeleset kebelakang karena licin. Hanya beberapa senti kebelakang saja, Gadis berambut orange itu hampir jatuh kedalam.

Chara yg melihat itu langsung mengerem kakinya ketika melihatnya yg membuat jalur kakinya seperti rel di belakangnya. Ia menatap gadis itu dengan kaget, bagaimana mungkin?

Sofie yg tertunduk mulai mengangkat wajahnya dan menunjukkan senyuman smirknya

Im win*

Good monster {UNDERTALE fandom} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang