8

15 2 1
                                    

Semua tentakel hitam itu
Mulai mengejar Chara dan mulai mencoba membunuhnya, Lelaki itu benar benar dibuat naik pita oleh mereka. Ia menatap kearah sofie dengan penuh kemarahan, "Beritahu aku brengsek! Dimana kau menyembunyikan Jiwa itu?"

Lelaki itu telah muak bermain main dengan mereka, ia akan mengakhirinya dengan begitu cepat.

Ia mengulurkan tangan kanannya yg langsung membuat tentakel tentakel hitam itu langsung mengejar chara dengan begitu cepat. Ia mengejar gadis berambut coklat itu dengan sangat cepat. Segala cara Nightmares curahkan agar mendapatkan gadis itu, ia memanggil semua tentakelnya tuk mengejarnya namun gadis itu terlalu cepat Hingga sewaktu waktu ia menyadari Chara yg selalu mengawasi dirinya, Ia menatap gadis itu dengan sangat sinis. Hingga Tek!

Woossh!

Semua tentakelnya memang tak berhasil menangkapnya dari sisi manapun kecuali dari depan, salah 1 tentakelnya seketika mendapatkan gadis itu dan langsung menariknya kebawah tanah sehingga membuatnya menghilang dalam sekejap mata.

Nightmares menoleh kearah sofie yg masih berada di tangannya, ia dapat melihat wajahnya membiru karena sesak. Ia menekan leher gadis itu semakin erat, "Ah!.. "

Tatapannya terkunci pada gadis itu, "ke-kenapa kau... melakukan ini? Kita tak pernah bertemu.. namun kau begitu membenciku?" Tatapannya Nightmares mulai mendatar namun tersenyum

"Kenapa? Karena lelaki itu, dia menyuruhku tuk memburumu. Dia menyuruhku tuk membawamu padanya"

"Siapa?.. siapa yg kau maksud?"

"Seseorang yg pernah kau kenali dulu, nak" Balasnya yg membuat gadis itu bingung, tak lama 1 tentakel nightmares muncul dari bawah tanah lalu menusuk perut gadis itu hingga membuatnya tak sadarkan diri. Gadis itu seketika terjatuh kebawah tanah seusai Nightmares melepaskan leher gadis itu, Ia dapat gadis itu pingsan dalam keadaan matanya masih terbuka. Nightmares membersihkan tangannya dari bekas gadis itu. Perlahan ia mengamati gadis itu lalu melirik kearah lain.

Ia mengamati keadaan hutan, sebagian tempat telah ia rusak karena melawan gadis itu. Tak lama hpnya tiba tiba berbunyi dari dalam jaket dan langsung mengangkatnya, hp berbentuk persegi panjang berwarna hitam. Ia melihat kearah layar hpnya, Sebuah nomer tak dikenal masuk kedalam hpnya. "Hallo?"

"Sudah selesai kau bermain main dengan gadis itu?" Terdengar dari suaranya, suaranya seperti seorang lelaki muda. Suaranya serak dan dalam, ia berdecik

"Hahaha, tenanglah mares. Aku hanya bertanya, tapi apakah kau menikmatinya? Aku tadi hampir lupa, bahwa gadis itu sedikit merepotkan jika kau bermain dengannya seperti bermain dengan seekor anjing kan?" Nightmares melirik kearah handphonenya, dan hanya diam

"Aku berhasil mendapatkannya" Suara nightmares terdengar pelan

"Oh! Baguslah, apakah kau membunuhnya?"

"Tidak, hanya lecet"

"Baguslah, kau tahu jika kau merusaknya kau tahu apa konsekuensinya kan?" Ujar lelaki itu yg terdengar mengancam yg justru membuat nightmares terdiam.

KREK!

AH!!!" Nightmares bergemetaran ketika ia barusan merasakan bahwa jantung apelnya bergetar dan mulai retak dengan perlahan. Ia berteriak dengan sangat kencang, Sungguh sakit.

"Sekarang? Bagaimana?"

Rasa sakit yg luarbiasa itu membuatnya bergetar tanpa henti bahkan membuat kakinya tak kuat tuk berdiri, ia kehilangan keseimbangannya. Nightmares tertunduk dengan rasa sakit yg terus menjaring keseluruh tubuhnya.

"Cepatlah kembali, ada yg harus kukatakan padamu di lab" Lelaki itu tertunduk seraya memegangi dadanya yg sakit, Tak lama ia pun berteleport dari tempat itu bersama gadis itu

##########

Semuanya tampak gelap, tanpa penerangan sekalipun. Namun tiba tiba Suara gorden yg terbuka mengagetkannya, Dan perlahan dari awalnya suasana menghitam mulai berwarna, Semuanya mulai berwarna Coklat. Dan di sana ia dapat melihat barang barang kamar seperti lemari, jam, lampu dll di sana. Namun anehnya semuanya gelap tanpa cahaya, "apakah lampunya mati? Dan kenapa semuanya terlihat menakutkan?"

Cahaya mulai muncul perlahan di hadapannya, Sebuah ruangan yg hanya di terangi oleh 1 bola lampu yg menggantung di atas.
Suara rintihan hujan dapat ia dengarkan dengan sangat jelas, "apakah sedang hujan?"
Ia dapat merasakan angin semakin bertiup dengan kencang diluar sana sehingga membuat gorden itu bergejolak dan berterbangan. Suasana yg ia lihat pada saat itu tampak tak asing baginya, ia seperti mengingatnya. Dekorasi ruangan itu sungguh sederhana, bahkan jika sofie menyimpulkan, ia akan berkata jika ruangan itu kurang dari kata sederhana. Ruangan itu terlalu sederhana, Sebuah ruangan persegi panjang yg ia lihat di Ilusi nightmares, panjang. Dengan dinding berwarna putih tanpa gambar apapun kecuali gambar kertas dari anak anak. Keramik coklat yg terbuat kayu namun masih terlihat kokoh, dengan didalamnya terdapat puluhan tempat tidur di sekitar kiri dan kanan, dekat dinding. Begitupula dengan jumlah jendela yg hanya beberapa di sekitar dinding. Dan 1 lampu bundar yg menyinari 1 ruangan yg sangat luas itu. Ruangan itu hening, tanpa siapapun. Sofie tak melihat siapapun disana

"Tempat apa ini?" Gadis itu terdiam, ia dibawa kembali ketempat itu lagi. Apakah dendam lelaki itu tak kunjung padam setelah ia membuatnya tak berdaya? Dan kenapa ruangan itu tampak sepi? Kemana semuanya?

Drakk!

Jendela sekali lagi bergemuruh karena angin yg terus bergejolak, Yg membuatnya terbuka secara tiba tiba. Petir terus menyambar dengan ganas diluar, Gadis itu melihat kearah kilatan itu yg nampak jelas diluar. Kilatan putih yg bercampur dengan warna hitamnya awan yg saat itu. Ia menghampiri jendela itu, Salah satu jendela yg berada di tengah ruangan. Ia menatap jendela itu dengan sangat sinis, entah mengapa dengan ia melihat kilatan itu ia merasa aneh. Matanya tajam menatap kearah luar. Angin terus menyambar dengan galak bahkan hingga membuat 1 lampu yg ada disana seketika mati, Satu satunya lampu yg menerangi ruangan sebesar itu.

Gadis itu menoleh kearah lampu, lampu itu padam dan langsung meledak, apakah itu karena tegangan petir yg terlalu tinggi? Ataukah sesuatu? Pecahan kaca dari lampu itu seketika turun keatasnya setelahnya, sofie mundur beberapa langkah tuk menghindari pecshan itu. Ia berhati hati dengan hal itu.

Tetapi tiba tiba suara raungan sesuatu muncul dari pojok ruangan, suaranya semakin meraung bagaikan petir yg sedang menyambar diluar. Bahkan membuat gambar gambar kertas anak anak berjatuhan karenanya sekaligus menggoyangkan tali rantai yg menggantung lampu di atas. Raungan itu menggetarkan lantai kayu disana. Sofie menoleh kearah suara dan ternyata suara itu berasal dari sesosok bayangan bayangan jahat yg keluar dari dinding paling pojok.

Sesosok bayangan itu meraung bagaikan kesakitan dan resah, ia seketika terbang kearahnya. Jumlah sesosok bayangan itu tak hanya 1 melainkan banyak, mereka langsung terbang kearahnya sehingga membuatnya terdiam, tak bisa melakukan apapun.

Cess! Cess! Cess!!

Suara korek yg dinyalakan pun terdengar dan membuat api muncul di sana, api seketika muncul dan entah bagaimana caranya Tubuh mereka seketika terbakar ketika kegelapan itu mulai diterangi oleh cahaya korek itu. Mereka menghilang bagaikan hantu


















Maaf jelek :v



Good monster {UNDERTALE fandom} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang