Dirumah, pada waktu Bulan yg indah akan muncul, Sans pun muncul. Ia berjalan dari rumah toriel menuju rumahnya sendiri, rumah kayunya
Lelaki itu berjalan dengan santainya melewati beberapa rumah beberapa monster yg berasa di sana, berlambai dengan ramah kearah mereka.
Lelaki itu menikmati jalannya, ia terus berjalan melewati 2 kotak pos miliknya. 1 dari kotak itu telah berisi oleh surat surat yg mengumpul di dalam sana hingga membuatnya tak dapat di tutup. Sedangkan satunya baik baik saja, lelaki itu sesekali menoleh kearah kotak itu dan terus berjalan kearah pintu rumah.
Sans menaiki beberapa tangga tuk kepintu utama rumahnya, lelaki itu mulai membukanya. Ia memutar genggaman besi itu namun tak terbuka, apa?" Lelaki itu mencoba sekali lagi. Ia mencoba mengingat, bukannya katanya gadis orange itu akan mengunjungi rumahnya seusai bekerja tetapi kenapa tidak terbuka.
Sans menggaruk tempurung kepalanya, atau dia yg lupa y? Lelaki itu menghiraukannya, ia menunduk kebawah serbet yg ada di bawahnya, ia mengambil kunci di sana. Untung dia punya kunci cadangan
Sans memasukkan kunci itu kedalam lubang pintu lalu memutarnya. Klek!" Selanjutnya, ia memutar ganggang pintu dan membukanya. Rumah tampak sepi dan sunyi
Lelaki itu menatap kearah sekitar dengan bingung, gadis itu sudah pulang kerumahnya? Benarkah? Kenapa sesunyi ini?
Aku pulang!" Lelaki itu mengucapkannya seusai ia menutup pintu yg ada di belakangnya, sans melepas sandal wol pinknya dengan yg ada di rak, ia menaruh sandal itu dan mengambil sandal yg sama yg telah tersedia di rak. Sesekali ia juga melihat kearah catatan yg tertempel di dalam kotak sandalnya
"Ini sandal buat dirumah!"
Sofie!"
Sebuah kertas kecil tertempel disana, Sans ternyeringai melihatnya. Dasar kelakuan gadis itu yg sok ngatur, sans mulai melangkah menuju ruangannya yg ada di lantai 2.
Ia menaiki beberapa anak tangga lalu kekamarnya, sans membuka pintu kamarnya. Tetapi sesaat ia terhenti ketika ia melihat kearah ruangan yg ada di sampingnya, Ruangan papyrus. Sans mendekatkan kepalanya dengan pintu ruangan adiknya.
Tak ada suara, lelaki itu membuka pintu itu dan kosong, keadaan kamar tampak baik baik saja dan gelap. Apakah papyrus sudah pulang? Sans berjalan mundur dan menutup kembali pintu ruangan itu.
Lelaki itu bingung, tangannya mulai menggapai hp yg ada di sakunya dan mulai menelponnya
"Tit... tit... tit... " teleponnya terus berdering, tak lama papy pun menjawabnya
Pap?"
?sans? Ada apa?"
"Kamu dimana?"
"Anu... aku sedang perjalanan pulang, kenapa?"
Bukan apa apa, lu kerumah tadi?"
"Iya tapi cuma sesaat terus pergi"
"Apa lu tahu corot dimana?"
"Corot? Oh, sofie? Enggak tuh. kenapa?"
"Katanya dia mau tidur bareng kita, tapi kok belum dateng?"
"Benarkah? Aku sebenarnya enggak tahu sans, yg aku tahu bukannya dia tadi kerja?" Sans terdiam, dia barusan mengingat jika gadis itu memiliki paruh waktu.
"Sans? Ada apa? Apakah sofie menghilang?"
"Enggak kok pap, cuma aku belum ketemu dia hari ini. Gk usah dibuat beban. mungkin corot itu cuma sembunyi"
"Lu pikir cewek kayak gitu hewan?"
"Iya iya, aku akan menunggumu dirumah pap"
Pip!
Pembicaraan itu pun berakhir ketika papyrus mematikan teleponnya, Sans membuka layarnya dan melihat riwayat teleponnya, riwayat telepon pun muncul di layarnya dalam sekejap. Ia menatapi layar hpnya
Beberapa saat lalu sebelum ia menelpon papy ia menelpon gadis itu tepat ketika matahari di atas, tengah langit. Sans menengok kearah jam dinding bundar yg tertempel di dinding rumahnya. Waktu telah menunjukkan waktu malam telah tiba sedangkan Gadis itu belum kembali. Rasa khawatir dan cemas mulai muncul, kini lelaki itu menekan nomor Toriel
Ha? Sofie?"
"Iya, "huff*apakah kau tahu kemana dia?"
"Aku tidak tahu sans, bahkan kabar dari Chara tak dapat kami hubungi"
"Chara juga?"
"Iya, aku sudah beribu kali mencoba menelpon Chara namun tak diangkat, aku jadi khawatir dengan mereka. Kemana mereka pergi sebenarnya"
"Oh baiklah, terimakasih"
Beberapa saat kemudian di restoran cepat saji
"Eh? Gadis itu menghilang?" Sans menghelakan nafasnya dengan kasar. Pertanyaan grillby membuatnya terus berpikir
"Iya, dan sekarang aku tak dapat menemukannya" Ujarnya yg kebingungan, Sans duduk di meja bar seperti duduk biasanya dengan Kepala restoran di hadapannya, Grillby.
Grillby sang monster api sedang sibuk membersihkan gelas winenya dengan serbet putih yg ia bawa."Kenapa kau tidak melacak hpnya? Kan elektronikmu canggih?" Tutur Grillby yg langsung membuat ide sans muncul, "Benar juga" Lelaki itu mengambil hpnya, tetapi sesaat ia terdiam. Grillby yg menyadari hal itu turut terdiam
Ada apa?" Tanya grillby, Lelaki itu tak melakukan apa apa, ia hanya diam.
Sans mendongak kearah Grillby dengan wajah yg putus asa."Aku gk bisa make nya"
Jawaban sans membuat grillby menepuk keningnya, "terserah" Sans kembali menaruh benda persegi itu kedalam sakunya."Gk papa grillby, aku bisa minta alphys. Dia kan ilmuwan"
"Terserah lu"
"Btw, lu enggak tahu sofie kemana?" Ujar sans seraya mengambil botol tomatnya dan mulai menikmatinya
"Kalo sekarang aku gk tahu, tapi tadi pas istirahat gadis itu meminta izin" kata terakhir yg di ucapkan grillby membuatnya menoleh.
Izin?"
"Iya, katanya dia mau kebukit ambil bunga"
"Bunga apaan di bukit? Perasaan bunga emas cuma ada di kastil, kok bisa di bukit?" Grillby mengangkat ke2 pundaknya
"Gk tahu tapi katanya gitu dan gk lama, lah kok malah enggak balik balik"
Grillby menjelaskan tanpa menatap kearah sans karena ia masih sibuk membersihkan gelas winenya hingga ia menyadari bahwa Lelaki itu telah menghilang bersama dengan botol tomat yg belum ia bayarSeketika gelas yg ada di tangan Grillby Pecah, Emosinya melunjak cepat. "SANSSS!!!!!"
Sans pun berteleport kearah bukit yg di tujuan, namun ia tak tahu bukit bagian mana yg dimaksud. Langit tampak gelap dan hening, pepohonan seakan menatapinya dari sana, tak ada suara apapun kecuali suara langkah kakinya di salju. Angin bersiap kencang disana

KAMU SEDANG MEMBACA
Good monster {UNDERTALE fandom}
RomanceSebuah teror mengerikan membuat seorang gadis sofie menggigil tanpa henti, ketakutan yg amat sangat tentang pengasuhnya, silvi. Dengan perjalanannya tuk mencari jalan keluar dari lab itu sekaligus menemukan Chara yg telah terpisah olehnya, saat akan...