16

8 2 2
                                    

WARNING!!

*TIDAK JELAS!
*13/14+
*SABAR

************************

Gadis pirang kuning itu langsung mengunci jeruji itu dengan ditambahkan gembok yg mereka buka. "Wow, kau bisa juga" pujian Sofie membuatnya memerah, "ah tidak, ini semua berkatmu" Balasnya dengan smik yg langsung dibalas smik oleh sofie. "Ayo kita pergi!"

Sofie menarik salah satu tangan gadis itu dan mengajaknya keluar, Sofie melangkahkan kakinya keluar bersama gadis itu dan mulai berlari, ia berlari kearah kiri ruangan. Sebuah lorong putih seperti rumah sakit dengan beribu ruangan yg tak ia ketahui itu membuatnya, kepalanya ingin meledak. Ia tak tahu kemana arah lorong itu akan membawanya. Tetapi tanpa sofie sadari genggaman tangan yg ia genggam mulai menghilang dan berubah menjadi cahaya.

Mata gadis itu tak bisa berhenti berair, dan entah kenapa ia juga tak ingin melepas genggaman itu. Genggamannya membuat gadis itu nyaman juga hangat, Dia menatap belakang sofie dengan penuh senyum. Terimakasih!" Gadis itu mulai menghilang dari ujung kakinya lalu ke bagian tubuh dan kepalanya.

Namun entah kenapa sofie benar benar tak menyadarinya, beberapa percikkan cahaya keluar dari gadis pirang itu dan menghilang, ia hanya meninggalkan senyuman terakhirnya kepada gadis tak dikenal itu. Tetapi sesaat gadis itu berbalik ketika ia mulai merasakan bahwa dibelakangnya tidak ada.

A-apa?"

"Gadis itu? Pergi kemana?" Sofie terdiam, ia menatap belakangnya dengan bingung. Bukankah ada seorang gadis tadi? Kenapa tidak ada? Apakah dia pergi? Sofie tak tahu apa yg telah terjadi, namun ia harus pergi sebelum lelaki itu kembali dan membunuhnya sebelum bertemu chara.

Sofie pergi dan lanjut berlari kearah depan, padahal tepat di bawah kakinya terdapat sebuah jepit pita Gadis itu tetapi sayang, Sofie itu tak menyadarinya.

Beberapa saat kemudian, beberapa penjaga robot pun tiba di kamar yg sofie tinggalkan, pintu dalam keadaan tertutup. 2 penjaga dan salah satu dari mereka membuka pintu itu, mereka terkejut ketika mendapati anjing yg seharusnya menjaga Ke2 gadis itu justru terkurung didalam sendirian, mereka langsung kesal. Ke2 penjaga itu langsung bergegas mencari gadis itu dan berpencar dengan
Dibekali senapan berpeluru.

Sedangkan sofie terus berlari tanpa arah dan tak tahu harus kemana, ia hanya mengikuti lorong yg panjang, tanpa ujung itu. Hingga suara langkah kaki yg berat terdengar dibelakangnya, jauh dari sana.

Suara langkah kaki yg lumayan banyak, sofie mengintip kebelakang. Ternyata itu adalah 2 penjaga, "sial!" Gadis itu melajukan larinya. Karena saking  cepatnya, ke2 robot itu tak dapat mengejarnya,  salah satu dari mereka memanggil. Tetapi tanpa ia duga, gadis itu justru berbalik dan menendangnya. Satu temannya mencoba menembakinya, tetapi sofie menarik kepala robot yg ia tendang dan membuatnya menjadi perisai.

Tembakan yg cukup kuat itu membuat tangannya bergetar tapi gadis itu tetap menahannya hingga membuat pelurunya habis dan langsung melompat ke robot itu dan menghajarnya.

Suara panggilan mulai masuk dari kepala robot itu.

"Halo!! Panggilan 1 masuk! Halo! Halo! Panggilan 1?" Kaki sofie berada di depan kepalanya pas dan mata gadis itu nampak tak baik baik saja. Dapat terlihat dari bawah, Wajahnya hitam karena gelap dan matanya melotot dengan menyeramkan, ia hanya melototi kepala robot itu dan menginjaknya hingga hancur

Panggilan pun membuat dan mati. "Panggilan 1!, panggilan 1! Panggilan !"

Salah satu robot yg menjadi pemanggil tak dapat memanggilnya lagi, ia menoleh kearah lelaki yg ada di sebelahnya yg turut melihat kejadian dari cctv.  Lelaki berkacamata itu, ia memegang dagunya seraya berpikir. Tak lama senyumannya mulai muncul di wajahnya

"Tuan... apa yg kita lakukan?" Tanyanya yg menunggu perintah.

"Kirimkan pasukan tuk menangkap gadis itu"

Baik!" Robot itu pun langsung menjalankan perintahnya.

"Dan bawa DIA, agar anjing itu tidak pergi kemana mana"

Baik!" Robot itu pun mengiya kan, semua jarinya Pun langsung mengetik semua tombol yg ada di keyboard dengan sangat cepat dan membuat alarm lab berbunyi, Alarm itu mengeluarkan beberapa anjing berukuran besar keluar dari sarang mereka yg besar, juga mengirimkan beberapa penjaga robot yg lainnya.

Sedangkan sofie, ia tak kunjung keluar dari lorong yg panjang itu, Ia terus berlari di lorong itu dan mulai menemukan pertigaan. Di ujung lorong, sebuah perkiraan yg sama sama tak tahu ia akan membawanya kemana. Gadis itu terhenti di tengah pertigaan, ia menunjuk kearah 3 jalan itu dengan bingung

"Bangsat! Gw bingung!!" Gadis itu mulai berpikir, ia memegangi kepalanya yg pusing tuk memilih ke3 jalan itu. Gadis itu mulai memilih

"Cup!cap!cip!cup!kembang kuncup! Pilih yg mana harus di kuncup!!" Tangan gadis itu pun berakhir pada jalan bagian kiri, yg padahal ia juga tak tahu apakah jalan itu akan menjadi jalan keluarnya atau jalan buntu.

Pertanyaan itu membuatnya ragu, tapi bagaimana pun ia harus pergi ke Chara dan membawanya pulang, sebelum orangtuanya khawatir. Akhirnya, sofie pun memilih jalan itu. Gadis itu mulai berjalan kearah yg ia tunjuk tadi.

Gadis itu terus berjalan
Kearah depan tanpa takut, tapi ragu. Gadis itu terus berjalan, sampai gadis itu mulai berjalan pada sebuah lorong yg dimana di sekeliling kiri dan kanannya terdapat kaca yg sangat panjang hingga melebihinya keatas.

Gadis itu berhenti dan mulai menatap kaca itu dengan wajah datar, Suasana yg hening membuat suara gerakan hatinya dapat ia dengarkan dari telinganya, gadis itu berbalik kearah kaca itu. Kini ia dapat melihat seluruh tubuhnya mengarah kearah kaca itu dan sedang menatap pantulannya di kaca.

Tetapi entah kenapa, Suasana mencengkam mulai mencengkramnya, Beberapa bayangan hitam mulai muncul dari ujung kaca dan beberapa dari atasnya. Bayangan bayangan itu seperti ingin menangkapnya, sedangkan sofie hanya menunduk tak peduli dengan hal itu walau gadis itu mengetahuinya.

Pantulan Wajah yg semula baik baik saja mulai berubah menjadi gelap, ke2 tangannya yg menyentuh permukaan mulai menghitam. Bayangan bayangan hitam itu perlahan turun dan menguasai  sekitarnya, hingga terlihat dari pantulan, beberapa bayangan berhasil melilit tubuhnya hingga kaki dan tangannya.

"Kau yakin tak ingin melakukannya?"









Btw kalian paham kan? :v

Good monster {UNDERTALE fandom} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang