Nightmares memajukan pandangannya tuk melihat siapa yg ia lihat itu, namun tiba tiba sesuatu muncul dari atas. Sesuatu berbentuk kotak dan bercahayaitu mendekati nightmares. "Apa yg kau lihat itu?~" Suaranya seperti suara seorang wanita yg menggoda. Sebuah monitor kecil dengan gambar layar 1 mata wanita yg indah, Sebuah kabel panjang yg sangat panjang turun sebagai lehernya, benda itu mengintip nightmares dari belakang.
Kedatangan benda itu memang lumayan mengageti Nightmares sedikit, tapi dia masih bisa mengendalikan situasi itu, Nightmares langsung menekan tutup hp itu dan langsung menutupnya, tidak membiarkan dia melihatnya. "Eh?! Apa yg kau lakukan?!? Aku kan mau lihat??"
"Apa yg harus kau lihat stacy, kau tak perlu lihat" Balas nightmres dingin, lelaki itu langsung memasukkan hp kecil itu kedalam saku jaketnya, dia berbicara dengan benda itu tak memandang wajahnya.
"Apa?! Kenapa kau selalu dingin begitu sih?! Hangat sedikit donk ke aku hm!" Balasan Nightmares membuatnya langsung emosi seketika, namanya juga seorang wanita. Sedangkan nightmares tak peduli, lelaki itu hanya berjalan menjauh darinya.
"Dasar tengkorak hitam" Ejeknyanya dengan kesal, benar benar kesal, dia benci ketika dia dicuekin seperti yg dilakukan oleh Nightmares. Tetapi tiba tiba kekesalan itu Berubah menjadi sebuah kegembiraan dalam sekejap, "Tapi... yaampun, Nightmares sayang, kau takkan jauh dariku sejauh itu" Ujarnya dengan penuh antusias, dengan penuh rasa malu gadis itu berteriak dengan sangat keras hingga suaranya menyeluruh di lorong itu. Kabelnya langsung mundur dan menariknya keatas.
Nightmares terus berjalan kearah lorong yg ada di hadapan dan terus berjalan, tanpa tahu ia akan pergi kemana. Lelaki itu berjalan di tengah keheningan lorong abu abu yg panjang.
Sedangkan sofie hanya menggigit kuku tangannya dari dalam sel, ia terdiam di pojokkan sel. Ia telah mencoba beribu kali tuk kabur, dari menendang, membobol, memukul, semuanya tak berhasil. Besi itu ampuh atas segalanya, "dasar jeruji brengsek!!" Gadis itu mulai kesal, ia memegang jeruji itu dan menggerang dengan tidak berguna.
"Aaahhh!! Tolong! Siapapun!! Tolong! Lalat!! Tikus!! Kecoa!!! Apapun Tolong keluarkan aku dari sini!!!!" Gadis itu menggerang dengan sangat keras, bahkan hingga keluar ruangan. 'Tolong keluarkan aku!!" Suaranya perlahan memelan karena lelah.
Ia menggetak gembok jeruji yg mengunci selnya, dia menggetakkannya dengan sangat keras. Namun tak ada yg datang"Tolong... keluarkan aku.. " Gadis itu terus menggerang bagaikan kucing kampung yg ditinggal kekasihnya, sedangkan Gadis pirang itu hanya diam menatapinya dari sudut sel, ia duduk seraya memegang kakinya dengan hening.
Gadis pirang berambut kuning itu hanya diam, tak berbuat apa apa. Hingga pada satu titik ketika sofie hampir kehilangan Suaranya karena terlalu banyak teriak, gadis itu mulai berbicara.
"Apakah kau tidak capek berteriak terus? Lagian itu tidak mungkin, kau akan berteriak sepanjang waktu kan?" Tanya gadis itu yg langsung membuatnya terdiam, sofie berbalik kearahnya dengan cemas. "Lalu aku harus apa? Jika aku tak cepat cepat keluar dari sini, saudariku akan bagaimana? Aku khawatir dengannya"
"Oh, saudarimu? Hmm... aku tidak tahu soal itu, mungkin dia akan dijadikan bahan percobaan seperti yg lain?"
A-apa?!?"
"Iya... mereka akan di suntik, di operasi dan akan diubah menjadi apa yg akan mereka percobakan. Kau tahu monster?"
"Apa? Ke-kenapa?" Pertanyaan sofie hanya dibalas bahu yg diangkat, "entahlah, kau tahu. Mencuri orang tuk dijadikan tumbal" Tutur gadis itu dengan datar.
"Dan kau tidak berbuat apapun?" Sekali lagi ia mengangkat bahunya
"Apa yg bisa kulakukan nak? Lantai ini telah dipenuhi jebakan, yg dimana semua jebakan itu telah di beri pendeteksi yg jika kita terkena, kita mati" Perkataan gadis itu membuat kepalanya berpikir,
"Oh benarkah? Mungkin kita bisa" Ujar sofie dengan menyengir kearah Gadis itu
Apa?" Sofie mengecek isi saku celananya, ia punya paperklip. "Bagus!"
Untuk apa?"
"Ini adalah jalan keluar kita" Gadis itu berjongkok di sebelah gembok itu berada. "Ta-tapi apa kau tahu? Bahwa di luar ruangan ini ada seekor anjing yg sedang tertidur?"
"Apakah anjing itu mendengar teriakkanku tadi? Tidak kan? Akan kubuat dia tidak mengetahuinya " Balaas sofie dengan tersenyum kearahnya, namun senyuman sofie membuat gadis itu ragu. "Tapi.. "
"Tolong aku" Gadis terserentak ketika sofie memanggilnya.
Ternyata sofie menyuruhnya tuk menjadi pengawasan, sedangkan gadis itu melancarkan aksinya,
Tangan sofie cukup panjang jadi ia dapat memasukkan paperklip kedalam lubang jeruji itu, Gadis itu menarik tangannya dan mulai bermain dengan tali,
Ia mulai memutarnya, walau sedikit sudah melihatnya namun gadis pirang itu bisa mengetahuinya. "Sedikit kekanan"Sofie ikut kekanan, namun dengan perlahan, klik!"
"Lagi" ia mengikuti gadis itu, namun tak dapat terbuka. Tidak!"
Arah lain!" Gadis itu menarik tali itu sehingga membuat paperklip itu kearah kiri sehingga membuat suara "klik".
Sofie menarik tali itu lagi, dan klik!" Gembok yg mengunci jeruji berhasil ia buka, Sofie menarik bautnya keatas dan membuka gembok itu. Gadis itu menjatuhkan gembok itu kelancaran marmer yg ada dibawahnya sehingga membuatnya mengeluarkan suara yg yaring.Dan kelihatannya membuat anjing yg menjaga di luar terbangun, anjing itu mulai menggongong karenanya. Anjing itu menggaruk pintu kayu yg menjaga ruangan itu. Suaranya keras, kelihatannya anjing itu menggaruknya dengan cakarnya.
Sofie keluar dari sel itu, ia berbalik kearah Gadis itu setelah ia melangkah keluar. "Kau tak keluar?" Pertanyaan sofie membuat gadis itu merangkak keluar mengikutinya, akhirnya ke2 gadis itu bisa keluar.
Sofie mengulurkan tangannya tuk membantu gadis itu yg langsung di genggam oleh gadis itu.Gadis pirang itu keluar dan berdiri di sampingnya, "bersembunyilah" Ujar sofie yg langsung di patuh oleh gadis itu, Gadis pirang itu berlari kearah sebelah pintu sedangkan sofie di balik pintu kayu, tangannya memegang ganggang dan siap membukanya.
Anjing hitam berukuran anjing polisi itu telah bersiap di tempatnya setelah suara klik terdengar, Pintu pun terbuka dan membiarkannya masuk, sesaat anjing itu menatap kearah sekitar dan menghening. Namun tiba tiba seseorang menendang anjing besar itu kedalam sel dan langsung menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good monster {UNDERTALE fandom}
RomanceSebuah teror mengerikan membuat seorang gadis sofie menggigil tanpa henti, ketakutan yg amat sangat tentang pengasuhnya, silvi. Dengan perjalanannya tuk mencari jalan keluar dari lab itu sekaligus menemukan Chara yg telah terpisah olehnya, saat akan...