2

67 5 0
                                        

Chara seketika mengerem kakinya sehingga membuat sebuah jalur dibelakangnya. Kakinya hampir melesat pada jurang yg ada di depannya. Jurang dalam nan gelap. Beberapa butiran salju jatuh di samping kaki chara.

Chara tercengang, ia tak menduga jika ia bisa melakukannya. Ia bisa merasakannya nafasnya terengah engah karena berlari, hatinya berdebar dan hampir copot.

Kabut putih mulai menutupi pandangannya saat ia berbalik ke belakang.
Mata Chara masih melebar tak percaya, ia yakin bahwa ia tadi melihat bahwa gadis itu telah berada di belakangnya, bagaimana ia bisa melakukannya. Padahal ia telah berlari secepat itu, bagaimana gadis itu mengalahkannya.

catatan listnya tak ada yg bisa mengalahkannya sejauh itu kecuali frisk, namun kali ini gadis itu menambahkannya. apakah kaki gadis itu seperti pesawat jet yg sedang meluncur? Ataukah ia telah mengganti kakinya dengan baja hingga secepat itu?!

Dari kejauhan, sesosok bayangan mulai keluar dari kabut itu. Suasana mulai menghening, Sofie yg tertunduk mulai mengangkat kepalanya dan tersenyum smirk dengan penuh kepuasaan. Keringat mulai menetes dari kepalanya. Senyum remeh itu tetap terukir disana.

Chara mengira ngira jika sebenarnya gadis itu hampir pingsan karena kelelahan. gadis itu memperbaiki nafasnya yg tak beraturan yg lalu di akhiri dengan helaan nafas yg kasar. Ia mengangkat 1 alisnya dengan menantang

*Capek?*

*Hmm... sedikit* ujar sofie santai

*Oh benarkah? Mungkin kau saja yg tak mau jujur soal itu?* Remeh chara

Sofie memperbaiki nafasnya yg tak beraturan, ia mengangkat tangannya dan mendorong poni panjangnya kebelakang telinga. Wajah imut itu seketika berubah menjadi keren, chara melirik kearah lain

*Ya sedikit* jujur chara  seraya menatap kearahnya lagi, dengan senyuman smirk.

Karakter sofie lebih mirip dengan laki laki daripada gendernya sendiri. Gadis itu terkenal bar bar di desa snowdin. Semua orang tahu tentang hal itu. Chara menoleh kearah lain.

*Dasar bencong! Pamer tampan jangan disini!*  batin chara teriak.

Btw, gw menang. Jadi es krim itu milik g-*

BRUAKK

Sesaat saat sofie melontarkan senyuman kebahagiaanya, Sebuah pohon cemara yg sangat besar tiba tiba terlempar kearahnya dan terjatuh di sebelah sofie, mendorongnya kuat. Chara tediam membeku,
Pohon yg besar dan berat tiba tiba mendorong juga menabrak gadis itu cukup jauh dari sisi kiri.

Chara menoleh kearah asal perkara yg melakukannya, asap asap putih tetap menutupi pandangannya, ia tak dapat melihat apapun. Sampai siluet tengkorak muncul dari sana

Apa yang?* Chara terkejut.

Chara pikir itu adalah sans si dengkur, tetapi ia tk menduga bahwa ia salah. Ia kaget ketika ia melihat adanya tentakel yg muncul dari belakangnya, warna tubuhnya yg hitam mulai pekat dan tampak bertambah hitam dengan perlahan. 1 tentakelnya mulai menarik 1 pohon yg ada di dekatnya, menariknya dari akar
Lalu melemparnya kearah gadis itu dengan tiba tiba.

1 pohon cemara langsung melayang kearah sofie dan membuat kabut yg tanah bertambah tebal di sekitar gadis itu. Angin bergejolak tak beraturan karena dentuman itu sehingga membuat area itu terasa mencengkam. Setelah dentuman itu terdengar angin bergejolak bagaikan ombak sangat besar yg hampir menghamburkannya dari tanah.

Angin yg besar itu hampir membuat chara terbang dari pijakkannya, tetapi untungnya gadis itu masih bisa menahannya. Chara masih tetap menahannya dan menutupi ke2 matanya dengan ke2 lengannya

Angin yg kencang hampir membuat matanya tak dapat melihat apapun, kejadian itu terjadi terlalu cepat, ia tak tahu harus melakukan apa hingga ia menyadari tengkorak itu sedang mengawasinya dari kejauhan terlihat dari kepala tengkoraknya
Yg menoleh kearahnya dengan sedikit dan matanya yg tajam menatap kearahnya.
Ia terbeku bagaikan es, dan dalam beberapa detik lelaki itu tiba tiba berteleportasi kearahnya dan langsung tiba di sampingnya. Chara tak  sempat mengelak.

Ia dapat melihat wajahnya yg tersenyum kearahnya, senyuman lebar yg mematikkan. Lelaki itu meletakkan jari telunjuknya di depan mulutnya.  Dan tiba tiba sekumpulan tentakel tentakel hitam muncul dari bawah tanah dan langsung menyerangnya dari arah depan.

Chara yg menyadari itu langsung bertindak, Pisau dapur berwarna merah pekat seperti darah muncul di tangannya dn menepis tentakel itu. Gadis itu melompat kebelakang tuk mundur, Sekali lagi ia mencoba mengerem kakinya di atas salju yg licin itu

Tatapannya seketika berubah galak dan kesal, ia menghelakkan nafasnya dengan lembut.
Tindakkan yg dibuat gadis itu membuat Nightmares menyeringai, ternyata gadis itu tangguh juga.

Lelaki itu menghadap kearahnya dengan tatapan merendah seperti sans namun ini lebih mengintimidasinya, itulah kenapa chara tak pernah menyukai Sans walaupun itu kembarannya. Lelaki itu memiringkan kepalany dengan tatapan yg masih seperti itu, namun senyuman itu semakin melebar

Tik!
Jentitan tangan dari Nightmares mengakibatkan tulang belulangnya yg hitam yg panjang muncul dan mulai menyerang.
Angin terus berhembut bergejolak disana sehingga membuatnya membeku dan dalam 1 detik lelaki itu sekali lagi muncul di hadapannya, mencoba menendangnya
. Namun ia gagalkan dengan pisaunya, ia menahan tendangan itu lalu menepisnya. Lelaki itu melompat seraya berputar kemudian memukul wajahnya hingga terlempar kebelakang.

Chara terlempar kearah pohon pohon yg ada di belakangnya dan ambruk di sana. 1 lawan berhasil Nightmares kalahkan, sekarang giliran rubah brengsek itu. Lelaki itu menoleh kearah tempat ia melempar gadis berambut orange itu, ia masih menatapi kabut kabut tebal itu yg tak kunjung melihat.

Tetapi instingnya mulai berkata lain

Good monster {UNDERTALE fandom} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang