02 { mimpi itu lagi }

568 53 2
                                    

"Jika bertemu denganmu lagi merupakan suatu mimpi, maka aku ingin tertidur lalu bermimpi lebih lama lagi"

[The Fate : 17-04-2023]

•••••

"Anda masih memikirkan pemuda tadi Yang Mulia?" Jimin bertanya sembari terus menatap punggung Taehyung.
"Apakah aku terlihat seperti itu?" Taehyung balik bertanya.
"Maaf jika hamba salah" ucap Jimin.

"Aku tak mungkin melupakan kekasih masa kecilku kan?" Taehyung memperlambat jalannya.
"Hamba kurang yakin, tapi cara anda menatap Pemuda tadi sungguh sangat mengejutkan, hamba berkata jujur saat ini bahwa hamba pun belum pernah melihat tatapan seperti itu keluar dari netra anda"

"Kau bisa membaca ekspresi wajah?" Tanya Taehyung.
"Tidak Yang Mulia, hamba hanya mencoba memahami saja" jawab Jimin.

"Baiklah, bagaimana jika aku menyuruhmu untuk mencari tahu tentang pemuda itu?" Tanya Taehyung.
"Hamba akan melaksanakannya Yang Mulia"
Taehyung mengangguk kecil.

"Tidak, lupakan saja, tidak usah di cari" timpal sang Putra Mahkota.
"Apakah jalan kita benar?" Tanya Taehyung yang membuat Jimin langsung mengamati sekitar.
"Benar Yang Mulia, anda memiliki ingatan yang cukup bagus" Taehyung kembali mengangguk kecil.

•••••

Taehyung turun dari Kuda yang ia tunggangi, begitupun dengan Jimin.
"Paman Putra Mahkota!" Taehyung yang sedang merapihkan pakaiannya seketika mendongak ketika ada yang memanggilnya.

"Pangeran Hajun" ucap Taehyung saat menyadari bahwa yang memanggilnya adalah anak dari Kakaknya, Kim Namjoon.
Bocah kecil berumur 2 tahun lebih itu berlari menghampiri Taehyung sampai ia meninggalkan Dayang yang menjaganya.

"Hormat untuk Paman Putra Mahkota" ucapnya dengan begitu menggemaskan sembari membungkukkan tubuhnya, membuat Taehyung tersenyum melihatnya.

"Paman Putra Mahkota baru saja selesai berburu?" Di umur yang masih sangat muda, Pangeran kecil itu bahkan sudah lumayan fasih berbicara, tata kramanya juga begitu bagus untuk ukuran anak seusianya.

"Sekarang kau bisa pergi" ucap Taehyung pada Jimin dan Jimin pun pergi dari setelah membungkukkan badan untuk Taehyung.

"Tidak, aku baru saja pulang setelah berkeliling Desa Jeodu" jawab Taehyung pada Pangeran Hajun sembari berjongkok dan memegangi bahu bocah itu.
"Jika Paman berburu, aku mau ikut bersama Paman, boleh kan?" Tanyanya dan langsung mendapat kekehan dari Taehyung.

"Tentu saja, jika Pangeran sudah besar nanti pastinya, saat ini masih belum di perbolehkan" Taehyung mengelus-elus bahu Hajun.
"Benarkah, terima kasih Paman" Hajun memeluk Taehyung membuat Taehyung tertawa kecil.

"Kau mau kemana hm? kenapa sendirian?" Tanya Taehyung.
"Aku tidak sendiri, tapi bersama Bibi Dayang, aku ingin menemui Ibu di Istana Tidur Josang Nenek"

(Josang Nenek itu panggilan Hajun buat Nenek Buyutnya)

"Lalu setelah itu pergi ke Istana Tidur Ratu Nenek untuk memberikan ini" ia menunjukan sebuah hiasan kepala kepada Taehyung.

(Ratu Nenek panggilan Hajun buat Ibunya Taehyung)

"Kau membelinya di mana?" Tanya Taehyung.
"Aku membuatnya bersama Ibu dan Ayah semalam"  jawab Hajun senang.
"Ratu Nenek akan sangat senang mendapat ini dari cucu menggemaskannya" Taehyung mengusap pipi gembil bocah tersebut.

"Maaf menganggu Yang Mulia, tapi Pangeran Hajun harus segera bertemu Ibunya, karena pukul 5 sore nanti Pangeran Hajun ada sesi latihan menulis dan membaca di perpustakaan" ucap Dayang yang menemani Hajun.

"Baiklah, aku juga akan ikut, akupun ingin bertemu Nenek, dan kau Pangeran, kau mau aku gendong?" Tawar Taehyung pada Hajun.
Hajun mengangguk antusias.
Lalu Taehyung menggendongnya.

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang