17 { Putri Mahkota }

585 57 22
                                    

"Ku harap, setelah ini, apapun dan siapapun yang mencoba memisahkan kita tak akan berhasil melakukannya."

[The Fate : 08-09-2023]

•••••

"Ayo ikut aku, akan ku tunjukan sesuatu padamu." Taehyung menggenggam tangan Jungkook.
"Akhh." Jungkook memekik membuat Taehyung terkejut dan segera melepaskan genggaman tangannya.

"Ada apa?" tanyanya panik.
Jungkook menggeleng, "bukan apa-apa," ucapnya sembari tersenyum menahan sakit.
Taehyung kembali memegang tangan Jungkook, kali ini perlahan.

"Shhh." Jungkook kembali meringis.
Membuat Taehyung semakin yakin ada sesuatu di telapak tangan Jungkooknya.

"Kau terluka? Dari mana kau dapat luka ini? Siapa yang melukainya?"
Jungkook tersenyum saat Taehyung melayangkan pertanyaan itu bertubi-tubi setelah melihat luka di tangannya.

"Aku terluka saat membuat hadiah untukmu, Yang Mulia." Jungkook mengelus pipi Taehyung, mencoba meyakinkan Raja di hadapannya ini agar tak usah khawatir.
"Ini akan sembuh beberapa hari lagi."

Jungkook sadar raut wajah Taehyung mulai berubah.

Dan ketika tubuhnya diangkat oleh Taehyung, Jungkook terbelalak.
"Aku bisa jalan sendiri, Yang Mulia. Yang sakit tanganku, bukan kakiku." Jungkook yakin pasti ada banyak orang di situ.

Taehyung tak menggubris perkataan Jungkook.
Dengan alis tertekuk kesal ia membawa tubuh Jungkook ke kamarnya sendiri.

Sedangkan Jungkook memilih menyembunyikan wajahnya di dada sang Raja ketika ia melihat para pelayan Kerajaan yang tengah mondar mandir.

"Yang Mulia, tolong turunkan." Jungkook meremat pakaian Taehyung menahan malu.
Namun masih tetap sama, Taehyung tak menanggapi ucapannya.

Hingga keduanya tiba di kamar Jungkook.
"Bawakan aku beberapa obat herbal untuk luka seperti ini!" Taehyung menunjukan telapak tangan Jungkook pada Dayang Eunbi.

"Hamba laksanakan sekarang juga, Yang Mulia."

"Dan kau Dayang Shin, siapkan teh untuk kami."

Dayang Shin mengangguk, lantas membungkuk dan pamit pergi dari kamar Jungkook.

"Yang Mulia, aku—"

"Diam!" Jungkook menciut saat Taehyung menatapnya dengan begitu tajam.
Ia diam, memperhatikan Taehyung yang sepertinya sedang mencoba melawan emosinya.

Beberapa menit kemudian, teh dan obat yang Taehyung minta pun datang.
"Tinggalkan kami berdua di sini, pastikan tak ada yang mengganggu kami hari ini!" Taehyung menggeser nampan berisi teh dan obat itu.

"Baik, Yang Mulia."

Setelah kedua Dayang itu pergi.
Jungkook hanya mengerjap-ngerjapkan matanya takut.

"Mendekat!"
Jungkook tersentak, nada bicara Taehyung terkesan begitu dingin.
Dengan ragu, Jungkook mendekatkan diri ke arah Taehyung.

"Kemari kan tanganmu!"
Lagi, Jungkook menurut.
Ia menyodorkan tangan kirinya pada Taehyung.

"Tahan, ini akan sakit." Taehyung menatapnya sebentar dan Jungkook mengangguk kaku.

"Shhhh" Jungkook meringis ketika Taehyung mulai mengoleskan sesuatu di atas lukanya.
"P-perlahan, Yang Mulia." Jungkook memegangi tangan Taehyung dengan tangan kanannya.
Mencoba untuk membuat Taehyung lebih lambat lagi mengobatinya.

Jungkook tahu Taehyung marah saat ini.
Marahnya Taehyung bukan tanpa sebab, dirinya khawatir.
Dan tak habis pikir kenapa Jungkook suka sekali membahayakan dirinya.

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang