04 { Bertemu dia lagi }

448 43 3
                                    

"Lagi, aku terpukau karena wajah dan sorot matamu"

[The Fate : 19-04-2023]

•••••

"Tapi janji ya, kau akan menemaniku berjualan?" Ucap Jungkook.
Wonwoo mengangguk mantap.
"Akan ku temani" jawabnya.

Jungkook keluar dari dapur itu bersama Wonwoo dan menghampiri Ayahnya yang masih menunggu di tempat yang sama.
"Ayah menunggu lama? maaf tadi Wonwoo mengajakku berbicara sebentar" ucapnya.

"Tidak apa-apa, kalau begitu Ayah pergi dulu" sang Ayah bangkit kemudian berjalan keluar dari pekarangan rumah sederhana itu.
"Titip salam untuk Ibu, bilang padanya kalau aku rindu!" Ucap Jungkook.
Ayahnya tersenyum lalu mengangguk sembari melambaikan tangannya.

Jungkook membalas lambaian itu sebentar sebelum sang Ayah menghilang di belokan.

"Kapan Ayahmu pulang kemari? Aku tak melihatnya" tanya Wonwoo.
Jungkook berbalik dan berjalan menuju dapur.
"Kemarin sore" jawabnya sembari membawa keluar makanan yang ia buat.

"Kau tak rindu pada mereka? Maksudku, apakah kau tak ingin tinggal dengan mereka seperti dulu?" Tanyanya.
Jungkook yang sedang menata makanan itu di atas tempat duduk bambu pun menatap Wonwoo sekilas.

"Tentu saja aku ingin mereka di sini bersamaku, menemaniku tidur setiap hari, tapi apa yang harus orang tuaku lakukan selain tetap seperti ini?" Ucapnya sembari duduk di tempat duduk bambu tersebut.

"Aku sangat bersyukur karena mereka bisa bekerja di Istana dengan tenang sekarang, mendapat upah untuk makan dan membayar pajak Desa yang kelewat mahal, itu lebih baik" timpalnya.

"Kau tak tahu saja, jika dulu orang tuaku hampir terkena hukuman, dan aku hampir tak akan bisa melihat mereka lagi" lanjutnya dengan gumaman pelan dan wajah yang santai.

"Apa? Kau bilang apa? Aku tak dengar" ucap Wonwoo.
"Tidak, tidak ada, sudahlah mari duduk dan makan, aku tahu kau belum makan, kita harus mengisi perut sebelum bertemu Putra Mahkota" Jungkook menarik tangan Wonwoo untuk naik ke atas tempat duduk lebar itu.

"Apa hubungannya? Memangnya bertemu dengan Putra Mahkota membuat tubuh lelah, tidak kan?" Wonwoo mengelus-elus pergelangan tangannya yang sakit akibat tarikan Jungkook.

"Tidak tahu" Jungkook mengendikkan bahu karena dirinya juga tak paham dengan apa yang ia ucapkan.
Ia memilih untuk memasukan sesendok sup buatannya ke dalam mulut.

"Kau tahu kan lukisan wajah Putra Mahkota yang terpampang jelas di depan Balai Desa kita?" Tanya Wonwoo lalu memasukan makanan ke dalam mulutnya.

"Kenapa?" Tanya Jungkook sembari menatap Wonwoo.
"Aku hanya penasaran, apakah wajah Putra Mahkota akan terlihat seperti itu, jika iya, berarti dia tampan sekali" Wonwoo nampak menunjukan pose berpikir.

"Memang tampan, bahkan sangat" balas Jungkook dalam hati.

"Tentu saja wajahnya seperti itu, jika tidak seperti itu, maka pelukis yang melukis wajahnya akan langsung di bunuh karena tak becus melukis" canda Jungkook.
"Benarkah? Sekejam itu?" Wonwoo tampak melotot.

"Aku bercanda, cepat lanjutkan makanmu" ucap Jungkook.

"Kau membuatku terkejut Jung" Jungkook terkekeh pelan.
"Tapi aku benar-benar sangat penasaran setampan apa wajah Putra Mahkota jika di lihat secara langsung" Wonwoo mengetuk-ngetuk sendok di tangannya pada mangkuk.

"Dia tampan" jawab Jungkook.
"Dari mana kau tahu?" Mata kucing milik Wonwoo memicing.
"Aku sudah pernah bertemu dengannya" jawab Jungkook kelepasan.

Jungkook terkejut begitupun dengan Wonwoo yang memandang Jungkook tak percaya.
Tapi Jungkook memilih menghela napas tak peduli.

"Kau sungguh pernah bertemu dengannya?" Tanya Wonwoo.
"Eum" jawabnya.
Jika sudah begini, Jungkook memilih untuk jujur-jujur saja.

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang