14 { Calon Selir }

450 46 7
                                    

"Aku hanya milikmu dan kau hanya milikku, tidak ada orang lain. Hanya kau, aku dan kita"

[The Fate : 07-04-2023]

•••••

Jungkook menatap barang-barangnya yang sudah tertata rapi di dalam kamar baru miliknya.
Yoongi mengelus pundaknya membuat ia menoleh.

"Dayang pribadimu akan datang sebentar lagi, dia yang akan mengurus segala kebutuhanmu, termasuk makanan yang sudah Putra Mahkota pilihkan untukmu," ucap si manis berkulit pucat itu.

"Dipilihkan? makananku Putra Mahkota yang mengatur?" tanya Jungkook sedikit terkejut.
"Dia yang mengatakan itu pada Dayang Eunbi tadi." Yoongi menganggukkan kepalanya.

"Dayang Eunbi? apakah dia yang akan menjadi Dayang pribadiku?" Raut wajah Jungkook tampak sedikit risau membuat Yoongi mengernyit.
"Eum, dia baik. Kau tenang saja, tak perlu khawatir. Dia yang dulu mengurusku hingga besar setelah Ibuku tiada." Yoongi meyakinkan Jungkook.

Jungkook menghela napas lega kemudian mengangguk.
"Baiklah," ucapnya.
"Masuklah, Jung. Makananmu akan datang, kau harus segera makan." Yoongi membuka pintu kamar Jungkook lebih lebar.

"Atau kau mau makan di tempat ku?" Yoongi menawarkan dan Jungkook seketika berbinar.
"Boleh?" tanyanya.
Pasalnya ia takut, takut jika Taehyung tak mengizinkan.

"Tentu saja, ayo!" Yoongi memegang pergelangan tangan Jungkook.
Membawanya menuju kamar milik pemuda pucat itu.
"Aku belum meminta izin dengan Putra Mahkota," ucap Jungkook.

"Kasim Wang akan memberi tahunya, tenang saja." Jungkook hanya berdehem menanggapi.

Taehyung sedang mengurus sesuatu bersama Ayahnya.
Itulah sebabnya ia tak ada bersama Jungkook.

Sesampainya di kamar Yoongi, mereka berdua hanya terduduk sembari menunggu makanan milik Jungkook tiba.

"Oh itu!" Yoongi langsung membuka pintu kamarnya dan Dayang Eunbi pun masuk membawa makanan milik Jungkook dan juga milik Yoongi.
"Terima kasih," ucap Jungkook canggung.

Dayang Eunbi tersenyum menanggapi.
Kemudian pergi dari kamar Yoongi.
"Mari makan, aku lelah dan perutku sangat perlu di isi sekarang."
Jungkook mengerjapkan matanya.

"Harusnya kau tak perlu membantu membereskan barang ku tadi." Jungkook mulai mengambil sendok.
Sementara Yoongi memicingkan matanya mendengar ucapan Jungkook.

"Kenapa tak boleh?"

"Kau jadi lelah, aku tak enak hati."

Yoongi tersenyum cukup lebar sembari menyuapkan sesendok makanan ke dalam mulutnya.
"Mau sampai kapan kau terus-terusan merasa tak enak hati pada orang lain? kurangi sikap seperti itu dan mulai hari ini bersiaplah karena kau tak akan pernah tahu kapan Putra Mahkota akan menikahimu."

Jungkook menghela napas kemudian mulai mencicip sup hangat itu.
"Kau serasi dengan Putra Mahkota," ucap Jungkook membuat Yoongi menggeleng tak setuju.
"Tapi hati kami tak serasi."

Jungkook mendongak menatap Yoongi.
"Dia mencintaimu, berhentilah untuk memikirkan hal lain yang membuatmu gelisah."
Yoongi berbicara dengan santai.

Brak!!

Pintu kamar Yoongi di buka dengan sedikit kasar.
Membuat Jungkook memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang datang.
"Kenapa pergi tak bilang lagi?"
Taehyung terduduk di dekat Jungkook.

Ia meremat pakaian Jungkook.
Cemas, Taehyung cemas ketika ia tak melihat Jungkooknya di kamar pemuda manis itu.
Taehyung hanya takut, takut jika Neneknya berulah dan terjadi sesuatu pada Jungkook.

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang