07 { Ma belle humaine }

407 48 0
                                        

"Berlian bahkan belum bisa menandingi keindahanmu"

[The Fate : 06-05-2023]

•••••

"Kau cantik hari ini,"

Jungkook total bungkam, dengan pipinya yang sudah semerah tomat.
"A-aku-" Jungkook mencoba menyingkirkan tangan Taehyung yang masih mengelus-elus pipinya.

"Kau cantik, aku suka penampilan mu hari ini," Namun Taehyung tetap melakukan apa yang ia lakukan.
Mengelus pipi merona milik Jungkook yang begitu indah.

"T-terima kasih Yang Mulia, kau juga-" Jungkook menggantung kalimatnya.
Berperang dengan pikirannya apakah ia harus mengatakan ini atau tidak.

"Aku juga? aku juga apanya?" Taehyung tersenyum melihat ekspresi gugup yang di miliki Jungkook.
"Eumm, kau juga t-tampan," balasnya pelan.

"Terima kasih," lagi, Taehyung menyatukan kening keduanya membuat Jungkook memejamkan mata dengan erat.

"Bukankah itu Putra Mahkota? Apa yang dia lakukan bersama Jungkook?"
Mendengar desas-desus di sekitarnya Jungkook pun tanpa sengaja mendorong Taehyung agar memberi jarak padanya.

Taehyung yang mendapat perlakuan seperti itu mengernyit.
"Aku mengganggumu?" Ia memiringkan kepalanya menatap Jungkook.
"Tidak Yang Mulia, maaf, aku hanya tak ingin mereka salah paham," ucap Jungkook sembari melirik ke arah dua orang yang masih berdiri di depan pekarangan rumahnya.

"Mereka?" Taehyung menoleh dan ia melihat apa yang Jungkook lihat.

Kedua orang tersebut segera membungkuk kemudian pergi ketika menyadari bahwa Taehyung menatap mereka dengan tatapan yang cukup tajam.

"Kau akan pergi ke Pasar?" Taehyung melirik tanaman herbal yang tadi Jungkook tumbuk.
"Iya, aku harus mengambil uang hasil jualan kemarin," Jungkook menganggukan kepalanya.

"Aku akan ikut lagi," Jungkook seketika menggelengkan kepalanya.
"Tidak Yang Mulia, hari ini Pasar pasti ramai, penduduk akan-"
"Berhenti memikirkan komentar orang,"
Taehyung bangkit sembari membawa kotak tempat menyimpan obat milik Jungkook.

"Ayo,"
Jungkook mendongak menatap Taehyung yang berdiri di hadapannya.

Menghela napas sebentar, kemudian Jungkook juga ikut bangkit.
Hendak mengambil kotak itu dari Taehyung namun Taehyung menahannya.

"Aku yang membawanya, jangan menolak," Maka Jungkook bisa apa selain menurut.
Ia mengangguk.

Mereka berdua berjalan menuju Pasar beriringan.
Sesekali Taehyung menanggapi penduduk yang menundukkan kepalanya memberi hormat pada dirinya.

"Kau kemari tidak memakai Kuda Yang Mulia?" Tanya Jungkook mencairkan suasana.
"Aku pakai, sudah ku titipkan di Balai Desa sebelum ke rumah mu, kenapa memangnya?" Taehyung melirik Jungkook.

"Tidak ada, aku hanya bertanya." Jungkook menggelengkan kepalanya

"Rasanya sangat mengagumkan jika aku bisa bebas seperti ini," ucap Taehyung tiba-tiba.
Jungkook hanya mengernyit tak paham.
"Di Istana segala tentangku di atur oleh Nenekku, membosankan." Ucapnya menimpali.

Jungkook memilih diam saja.
Ia hanya tak tahu harus menanggapi seperti apa.

"Kau bahagia selama ini?" Taehyung kembali menoleh ke arah Jungkook.
"Aku? Ya aku bahagia-bahagia saja," jawab Jungkook.
"Syukurlah." Taehyung tersenyum.

•••••

Sesampainya di pasar, Jungkook merasa menjadi seorang yang begitu terkenal.
Ia membuat perhatian semua orang hanya terfokus padanya yang datang ke Pasar bersama seorang Putra Mahkota.

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang