11 { Ditentang }

364 37 6
                                    

"Apapun yang terjadi, ayo terus bersama-sama sampai kapanpun."

[The Fate : 05-06-2023]

•••••

Canggung, itu yang di rasakan oleh Jungkook saat ini.
Kejadian yang memalukan baginya terus berputar di kepalanya.
Ketika Taehyung menciumnya.

Dan saat ini, ia harus menahan gugup yang teramat ketika Taehyung bahkan tak berhenti menatapnya dari samping.

Jungkook berdehem ketika tenggorokannya terasa gatal.
Kemudian ia terbatuk kecil membuat Taehyung terkekeh.

Jungkook menoleh menatap Taehyung yang masih menunjukan kekehannya.
"A-aku baru ingat kalau aku sedang sakit Yang Mulia, kau pasti akan tertular karena tadi kita–" Jungkook ragu untuk melanjutkan ucapannya.

"Tidak masalah, aku tertular penyakit darimu. Itu tak masalah bagiku," ucap Taehyung membalas.
"Kau merindukanku sampai sakit seperti ini," ia elus pipi Jungkook perlahan.

Menimbulkan rona merah pada pipi tersebut.
Jungkook yang tak mau semakin salah tingkah pun hendak beranjak dari duduknya.

Namun, tangannya ditahan oleh Taehyung membuatnya kembali terduduk bahkan dengan jarak yang lebih dekat dengan Taehyung.
"Lihatlah, kau tersipu." Ucap Taehyung memperhatikan pipi Jungkook.

Jungkook memundurkan tubuhnya dari Taehyung.
"Kau bisa pulang Yang Mulia, karena aku akan pergi." Jungkook mengalihkan pembicaraan.

"Pergi ke mana? Berjualan obat lagi? Kau baru saja sehat, aku tidak mengizinkanmu!" Ucapnya.

Jungkook mengerjap.
"Padahal aku juga tak meminta izin padanya," batin Jungkook.

"Aku hanya akan mengambil uang hasil jualanku kemarin, setelah itu aku pulang." Jungkook menatap tangannya yang digenggam oleh Taehyung sejenak.
"Kalau begitu biar aku yang antar, ini perintah!" Jungkook terdiam.

"Kau terlalu sering menolak perintahku," timpal Taehyung.

"Baiklah, tunggu sebentar." Jungkook bangkit dan segera masuk ke dalam rumahnya.
Tak lama kemudian, ia keluar dengan membawa kain berwarna putih.

"Pakai ini Yang Mulia, untuk menutup sebagian wajahmu." Jungkook menyodorkan kain kepada Taehyung yang masih terduduk.

"Kenapa aku harus melakukannya?" Taehyung mengernyit.
"Di sana ramai, mereka akan sangat terkejut jika melihat kau datang—bersamaku."
Jungkook sedikit menunduk.

"Kalau begitu kau pakaikan itu padaku," Taehyung menarik pinggang Jungkook agar mendekat padanya.
Lalu mendongak menatap Jungkook yang berdiri di hadapannya.

"Kau bisa memakainya sen–"
"Aku mau kau yang memakaikannya," Taehyung memotong ucapan Jungkook membuat sang empu seketika terdiam.

Tak lama kemudian Jungkook mengangguk.
Taehyung tersenyum dibuatnya.

Dengan perlahan ia pakaikan kain itu di bagian pangkal hidung sampai dagu milik Taehyung.
Berkali-kali mencoba menghindari tatapan Taehyung yang begitu intens menatapnya.

"Aroma kainnya seperti aroma tubuhmu, aku suka." ucapnya tak melepaskan pandangan dari Jungkook.
Jungkook hanya mengangguk-anggukan kepalanya sembari fokus merapihkan kain tersebut.

"Sudah," cicitnya kemudian menjauh dari Taehyung.
"Terima kasih," Taehyung bangkit menatap Jungkook lagi.
"Tak ada yang ingin kau bawa?" Jungkook menggeleng menanggapi ucapannya.

"Baiklah ayo!" Taehyung menarik Jungkook menuju Balai Desa untuk mengambil Kuda miliknya.

•••••

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang