12 { Mundur }

395 57 2
                                    

"Di saat ia melarang, apa yang bisa kulakukan selain menuruti ucapannya untuk menjauh darimu"

[The Fate : 13-06-2023]

•••••

Jungkook terdiam mengingat ucapan Nenek Taehyung.
Apakah ia harus menjauh dari Taehyung?
Jujur, sebenarnya Jungkook juga merasa tak pantas dengan Taehyung.

"Jadi ini, pemuda yang membuat Putraku seperti orang yang hampir gila selama sebulan kemarin." Jungkook mendongak.
Tersenyum tipis menanggapi ucapan Ibu Taehyung.

"Jungkook? namamu Jungkook?" tanya Ayah Taehyung membuat Jungkook mengangguk.
"Iya, Yang Mulia." Jungkook kembali termenung lagi setelah menjawab pertanyaan itu.

"Kau hidup dengan baik selama ini, hmm?" tanya Ibu Taehyung.
"Kurang lebih begitu, Yang Mulia." Jungkook memang menjawab dan mendengarkan.
Namun pikirannya tertuju pada yang lain.

Nenek Taehyung, perkataannya sangat melekat di kepala Jungkook.
Membuat fokus Jungkook sedikit pecah dan terbagi.

"Jangan terus-terusan menunduk, Jung. Kau kenapa? ada yang kau pikirkan?" tanya Taehyung.
Jungkook menggelengkan kepalanya samar.

"Kalian sudah bertemu Nenek?"
Taehyung menghela napas malas mendengar ucapan sang Ayah.
"Sudah, dan dia hampir mengacaukan segalanya." Taehyung berujar acuh.

"Ayah harus melakukan sesuatu untuk menghentikan Nenek bertindak seperti itu," gumam sang Ayah dan langsung mendapat gelengan dari Taehyung.

"Ayah tak perlu terlalu ikut campur, aku tak mau terjadi sesuatu pada Ayah." Taehyung kembali menggeleng.
Membayangkan jika Ayahnya yang akan menjadi korban.

"Baiklah, tapi satu-satunya cara agar Nenek tak terlalu mengekang mu adalah segera menjadikan mu seorang Raja." Taehyung terdiam, Ayahnya berkata seperti itu membuat ia sedikit berpikir.

"Posisi Ibu Suri akan menjadi milik Ibumu, Tae. Dengan cara itu kau bisa bebas untuk menjalani hidupmu tanpa ada aturan dari Nenekmu," ucap Ayahnya lagi.

"Aku juga pernah mengatakan itu kepada Nenek untuk mengancamnya." Taehyung berdecih malas, ia jengah dengan Neneknya.

"Kau memang akan menjadi seorang Raja, itu tanggung jawabmu." Ibunya menimpali.
"Jika kami tidak bisa membantumu lebih jauh, setidaknya hanya itu yang bisa kamu lakukan." Ayahnya menatap ke arah dia dengan serius.

Sementara Jungkook, hanya menyimak.
Dari pembicaraan ini Jungkook mengerti satu hal, bahwa Nenek Taehyunglah yang menjadi sumber masalah Kerajaan ini, terutama untuk hidup Taehyung.

•••••

Jungkook duduk sembari melamun di dalam ruangan khusus Tabib.
Jungkook masih berada di Kerajaan ngomong-ngomong.
Ia bersama dengan kedua orang tuanya kini.

Taehyung ada urusan, sepertinya membahas tentang penobatan Raja mungkin.
Jungkook tak begitu mengerti.

"Kenapa melamun?" Jungkook total tersentak ketika Ibunya bertanya.
"Kau sampai terkejut begitu, ada apa?" tanya Ibunya.
Jungkook menggeleng.
"Tidak ada apa-apa," jawabnya lalu tersenyum.

"Apakah aku boleh keluar sebentar?" tanya Jungkook penuh harap.
"Ya, tapi jangan terlalu jauh, di sekitar sini saja, ya?"
Jungkook mengangguk mantap.

Ia membuka pintu ruangan itu.
Hanya ingin mencari angin di sana.

Namun, yang ia lihat adalah, Putra Mahkota yang sedang berbicara sembari tertawa bersama pemuda yang Jungkook tahu bernama Min Yoongi.
Pemuda yang tadi mengajaknya berteman.

"Mereka serasi, harusnya aku tak usah menerima ajakan Putra Mahkota untuk datang kemari."

Min Yoongi sempurna, pemuda dengan kulit seputih salju itu yang akan menikah dengan Taehyung, begitukan kata Nenek Taehyung tadi?

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang