20 { Rahasia }

445 54 14
                                    

"Orang jahat, pasti punya maksud terselubung di setiap langkahnya."

[The Fate : 15-10-2023]

•••••

Yoongi duduk termangu di dekat jendela kamarnya.
Pagi ini, suasana hatinya sedikit buruk.
Semalam sang Ayah datang menemuinya, masih membicarakan topik yang sama.
Dengan alasan kematian Ibunya.

Sungguh! Yoongi hanya ingin hidup tenang tanpa ada keributan atau kebisingan yang membawa dirinya.
Namun Yoongi mengerti, itu tak akan pernah terjadi.
Ayahnya tetap akan memaksa dirinya untuk menikah dengan Taehyung.

Dan Yoongi sebisa mungkin akan menolak!

Ia menunduk, menatap sebuah kotak yang masih tertutup rapat di pangkuannya.
Pemberian mendiang Ibunya di detik-detik kematiannya 14 tahun lalu.

/Flashback/

Yoongi kecil yang saat itu berusia 7 tahun menatap sang Ibu tercinta yang terbaring lemah dengan bibir yang memucat.
Yoongi tahu Ibunya terkena panah yang diberi racun mematikan.

Tetapi, Yoongi kecil hanya mengerti kalau Ibunya akan sembuh.
Tanpa tahu kalau racun itu tak bisa disembuhkan.

"Yoongi, Yoongi sudah besar sekarang, kan?"
Suara lembut Ibunya terdengar begitu lirih.
Tangan mungilnya digenggam oleh tangan dingin sang Ibu.

"Kalau Ibu bilang Ibu akan pergi, apakah Yoongi akan rela?"
Dengan polos Yoongi menggeleng, "Ibu akan pergi kemana? Jangan pergi, siapa yang akan menyanggul rambut Yoongi sehabis mandi jika Ibu pergi?"
Ia peluk sang Ibu dengan sayang.

Sang Ibu tersenyum, "ada Ayah, kan?"
Yoongi menggeleng lagi, "Ayah tak bisa, rambutku jadi acak-acakan jika dia yang menyentuhnya. Aku mau Ibu, bukan Ayah," ucapnya melirih di akhir.

"Impian Yoongi adalah ingin membuat Ibu dan Ayah bangga, kan?"

Yoongi mengangguk.

"Yoongi harus menjadi anak yang penurut,"

"Dayang Eunbi, tolong ambilkan."
Dayang Eunbi bergerak mengambil sebuah kotak berisi buku berukuran kecil dan menyerahkannya pada Ibu Yoongi.

"Yoongi, Ibu ingin meminta tolong padamu? Boleh?" Ia elus kepala putra kecilnya.
"Tentu, Ibu boleh meminta tolong padaku, apapun!"
Kekehan dari bibir Ibunya kembali terdengar.

"Simpan kotak ini baik-baik, Dayang Eunbi akan membantu Yoongi menyimpannya. Bukalah kotak ini saat Yoongi merasa Yoongi sudah dewasa untuk mengerti isinya, Yoongi paham?"

Yoongi mengangguk, pipi gembilnya naik turun membuat sang Ibu gemas, senang sekaligus sedih.
Senang karena putranya tumbuh menjadi anak yang begitu baik.
Dan sedih karena dirinya tahu kalau ia tak akan bisa menemani Yoongi tumbuh menjadi lebih dewasa lagi.

Sebab, waktunya tak banyak.
Masih diberi nafas selama beberapa hari setelah tertembak anak panah adalah suatu anugerah baginya.
Sebab ia bisa menumpahkan seluruh rahasianya pada Yoongi sebelum ia benar-benar menutup mata dan tak akan bisa melihat putra hebatnya secara langsung lagi.

"Memangnya ada apa di dalam sini, Ibu?" Yoongi memandang polos ke arah buku tersebut.
"Yoongi akan tahu dan paham jika Yoongi sudah dewasa,"

"Ibu akan bangga melihat Yoongi dari atas sana jika Yoongi berhasil melakukan hal yang tak bisa Ibu lakukan, anggap saja Yoongi pengganti Ibu." Dengan polos Yoongi ikut menatap ke arah mana sang Ibu menunjuk.

"Ibu akan ke langit?" tanyanya.
"Ibu akan bertemu bidadari? Kenapa tak bilang, Yoongi ingin ikut. Yoongi juga ingin melihat bidadari, sebentar ya, Yoongi pergi mengambil beberapa baju terlebih dahulu. Ibu harus menunggu Yoongi."

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang