03 { Tentang dia }

467 48 0
                                        

"Kau begitu lancang masuk ke dalam hatiku, dan bodohnya aku tak bisa mengusirmu dari dalamnya"

[The Fate : 18-04-2023]

•••••

"Yang Mulia, anda akan pergi kemana?" Tanya Kasim Wang yang melihat Taehyung keluar dari Istana Tidurnya.
"Menemui Bibi Tabib Jeon" jawab Taehyung sembari terus melangkah.
"Kau tak perlu ikut, ini urusanku" sergah Taehyung berikutnya.

•••••

Sementara itu di Istana Tidur Ibu Suri yaitu Nenek Taehyung, Seokjin dan seorang pemuda berkulit pucat sedang fokus menghias beberapa vas bunga.
Di temani Nenek Taehyung yang memperhatikan keduanya sembari tersenyum.

"Bukankah Yoongi sudah terlihat sangat cocok jika menjadi bagian dari keluarga Kerajaan ini, kau setuju dengan pendapat Nenek, Seokjin?" Tanya sang Nenek membuat pemuda manis bernama Yoongi itu sedikit menunduk malu.

"Benar Nek, Wakil Perdana Menteri Min pasti sangat bangga memiliki seorang putra seperti Yoongi" ucap Seokjin.
Namun hal itu membuat Yoongi tersenyum getir dalam tunduknya.

Ayahnya menyayanginya, sangat bahkan, ia tahu itu.
Tapi apakah Ayahnya merasa bangga mempunyai anak seperti dirinya?
Itu yang Yoongi khawatirkan.
Padahal Ayahnya begitu bangga memiliki putra sebaik dirinya.

Yoongi terlalu berpikiran negatif jika itu menyangkut dengan hal 'membanggakan'
Ia takut mengecewakan sang Ayah yang selama ini selalu memberikan apapun untuknya.

"Yoongi, kenapa melamun?" Tanya Seokjin sembari memegang bahu pemuda itu.
"Ah maaf Kak, aku sedikit tak fokus hari ini" ucapnya menjawab Seokjin.

"Aku bahkan sangat tak mengerti kenapa Putra Mahkota menolak untuk menikah denganmu" ucap Nenek membuat Yoongi dan Seokjin menatapnya.

Yoongi menghela napas.
"Maaf jika jawabanku kurang mengenakkan Nek, Putra Mahkota tidak mencintaiku, dan aku pun begitu, seperti yang kita ketahui bahwa Putra Mahkota sampai saat ini masih mencintai Kekasih masa kecilnya"

Nenek dan Seokjin mengangguk.
"Apakah kau mencintai orang lain seperti Putra Mahkota yang mencintai Kekasih masa kecilnya" tanya Nenek membuat Yoongi terdiam beberapa saat.

"Iya" ingin Yoongi menjawab seperti itu.
Namun lagi-lagi itu hanya terjawab di hatinya saja.

"Tidak Nek, untuk saat ini aku belum menaruh siapapun di hatiku" jawabnya bohong.
"Kalau begitu harusnya kau mau menikah dengan Taehyung, cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu, Nenek yakin" ucap Nenek.

Yoongi hanya tersenyum, begitupun Seokjin yang menatap Yoongi penuh dengan rasa mengerti.
Ia mengerti kalau Yoongi juga merasa berat hati dengan paksaan Nenek Mertuanya ini.

"Aku izin keluar Nek, aku akan menemui Ayah lalu ke dapur sebentar" ucap Yoongi.
Setelah di izinkan, ia segera keluar dari Istana Tidur Nenek Taehyung.

•••••

"Bibi Jeon" panggil Taehyung pada seorang wanita cantik yang sedang sibuk menumbuk-numbuk daun yang akan di buat obat.

"Astaga Yang Mulia, kenapa anda kemari, jika anda ingin bertemu denganku anda bisa menyuruhku ke Istana Tidur anda" ucapnya setelah membungkukkan tubuhnya.
"Sebentar Yang Mulia, aku akan mencuci tanganku dahulu" Ibu dari Jungkook itu segera membasuh tangannya dengan air hingga bersih.

"Anda ingin berbicara Yang Mulia? Di sini hanya ada aku saja, kau tak perlu khawatir" Tanya Bibi Jeon.

Taehyung mengangguk.
"Bibi, selama ini kau dan Paman Jeon sudah ku anggap sebagai orang tuaku juga, jadi mengapa kalian masih menyembunyikan sesuatu dariku sedangkan aku begitu percaya pada kalian?"

THE FAFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang