"Kalau aku mengatakan bahwa aku mencintaimu, itu artinya aku memang mencintaimu."
[The Fate : 16-08-2023]
•••••
"Terima kasih, ini untukmu Paman." Jungkook memberikan beberapa koin kepada seorang pedagang yang telah membantunya untuk pulang ke rumah.
"Aku ikhlas menolongmu, nak." Ia hendak menolak namun Jungkook menggeleng sembari memasang wajah melas."Ku mohon ambil," Jungkook memegang lengan pria berumur itu hingga akhirnya menyerah dan mengangguk.
Ia ambil uang yang diberikan oleh Jungkook lalu pergi ke tempat tujuannya.Jungkook menatap rumahnya yang terlihat bersih, padahal sudah hampir satu bulan ia tak tinggal di sini.
Kenapa bisa bersih?
Ia menggelengkan kepalanya kemudian perlahan membuka gembok kuno yang tersampir di gagang pintu rumahnya.Jungkook mengerjap, rumahnya bersih sekali bung.
Segera ia taruh tas miliknya di dalam kamar lalu pergi keluar.
Ia harus bertemu Wonwoo.Jungkook berada di depan rumah Wonwoo sekarang.
Tapi ia hanya diam, Jungkook seperti orang linglung."Jungkook! kau pulang?!" Jungkook menoleh, tersenyum ke arah Ibu Wonwoo yang sepertinya baru saja selesai memeriksa beberapa sayuran di kebun belakang rumah.
"Masuklah, ingin bertemu Wonwoo, kan? Dia ada di dalam, sepertinya tadi sedang membuat sepatu jerami."
Jungkook mengangguk, ia membuka sepatu miliknya kemudian masuk ke dalam rumah Wonwoo.Ibu Wonwoo tersenyum sembari melihat sepatu yang Jungkook pakai, "sepertinya kau hidup dengan baik di Kerajaan sana, eumm. Syukurlah,"
Sepatu milik Jungkook itu adalah sepatu yang biasa dipakai oleh kalangan Bangsawan.
Entahlah, Ibu Wonwoo hanya senang kalau Jungkook diperlakukan dengan baik selama tinggal di Kerajaan itu.Sementara itu, Jungkook membuka pintu kamar Wonwoo.
Wonwoo sedang duduk di dekat jendela sembari berkutat dengan jerami.
"Ibu, aku bilang jangan ganggu aku dulu."
Wonwoo berucap sebal tanpa menoleh ke arah Jungkook."Aku bukan Ibumu," Jungkook mengerutkan keningnya, ia juga kesal.
"Oh baiklah, sini duduk di sebelahku Jungkook—EHH JUNGKOOK???"Wonwoo terkejut kemudian bangkit dan menghampiri Jungkook yang masih berdiri di pintu kamar Wonwoo.
"Kau pulang, Jung. Kenapa tak memberitahu aku dulu kalau kau akan pulang, setidaknya aku bisa membuat kudapan selamat datang untukmu."Jungkook tertawa.
"Ibu sudah mendengar cerita dari Wonwoo kalau Putra Mahkota tertarik padamu hmm"
Jungkook tersenyum simpul menanggapi ucapan Ibu Wonwoo.
"Bagaimana rasanya tinggal di Kerajaan?"Ibu Wonwoo bertanya sembari sibuk menggulung alas untuk duduk.
Ia mengangkat kepalanya dan menatap Jungkook ketika Jungkook tak kunjung menjawab."Jungkook," panggilnya.
Jungkook tersentak sedikit.
Kemudian menjawab, "nyaman, di sana nyaman. Tapi aku tak pernah boleh melakukan apapun yang biasa ku lakukan di sini, Putra Mahkota melarang."
Jungkook berucap lirih di akhir."Itu artinya dia benar-benar tulus padamu."
Jungkook menunduk kemudian tersenyum kecut.
Tulus? mungkin dulu memang begitu.
Tapi sekarang apa? bahkan Putra Mahkota sudah dengan jelas menunjukan rasa tertariknya pada calon Selir itu.Wonwoo menarik Jungkook untuk masuk ke dalam kamarnya.
Mendudukkan tubuh Jungkook berhadapan dengannya.
"Ada apa? kau pasti pulang karena ada sesuatu kan? bertengkar dengan Putra Mahkota, iya kan?"Jungkook mendongak, apakah ia mudah terbaca?
Kenapa Wonwoo hebat sekali menebak apapun tentang dirinya.
"Kali ini apa lagi, Jung?" tanya Wonwoo."Tidak ada,"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FAFE
RomansaPutra mahkota selalu berharap agar bisa bertemu lagi dengan kekasih masa kecilnya . Namun, di sisi lain ada seorang pemuda manis yang berhasil membuat jantungnya berdebar saat mata meraka tak sengaja bertatapan . Putra mahkota jatuh cinta pada...