20. Sudden Emergency

341 15 0
                                    

WARNING : NOT SAFE FOR WORK (NSFW)

CONTAINS SEXUAL ACTIVITIES

READER UNDER 21 PLEASE BACK OFF!!

***
ZUHRA

"kitty cat.... Standby."

'kitty cat' adalah panggilan Zuhra oleh Andra ketika mereka sedang melakukan permainan di playroom. Perempuan itu melepas lingerie dan beringsut menuju ranjang, Andra menyusulnya dengan senyum terkembang.

"red light..."

Zuhra menatap mata Andra dengan hati yang gelisah, red light adalah kode permainan dimana Andra akan menggunakan vibrator maupun alat lain yang bisa melukainya, terakhir kali seluruh bokongnya penuh bekas tamparan dan pecutan setelah Andra memutuskan bermain dengan cara red light.

"..... atau green light?"

Perempuan itu tertegun, untuk pertama kali nya Andra menawarkan kode green yang berarti permainan ringan berbau romansa –mengingat Andra lebih sering memberi kode yellow atau red light. Terlalu lama diam, Andra mencengkram perlahan leher Zuhra.

 Terlalu lama diam, Andra mencengkram perlahan leher Zuhra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"jawab monsieur mu, kitty cat." Titah Andra.

".... Green light." Balas Zuhra segera. Andra berbalik untuk mencari alat yang akan dipakai untuk permainan green light dan kembali membawa satu gulung tali untuk mengikat beberapa bagian tubuh Zuhra.

Sembari tangannya sibuk melakukan tali temali, tatapan Andra bertukar dengan tatapan Zuhra lantaran Sub nya terlihat berbeda saat memandangnya sementara pikiran Zuhra menjadi buram... matanya hanya melihat sosok Satya.

Aku mau jadi comfort zone kamu

"monsieur..." bibir Zuhra merekah, pikirannya menjadi brutal oleh memori percintaannya dengan Satya, Andra mencium bibirnya menyapu kerongkongan perempuan itu dengan lidah bersama dengan tangan yang bergelora di seluruh tubuh.

Aku harap luka batinmu terobati sedikit

Zuhra meracau lagi, ternyata pantulan wajah Satya di memorinya berhasil membuat perempuan itu bergairah tiada tara. Laki-laki di hadapannya kemudian menggesek pelan bagian sensitive Zuhra dengan lenguhan berat. Wajah Zuhra semakin merah padam membayangkan Satya yang melakukannya, Satya yang mencumbunya.

Andra mendongakkan dagu Zuhra dan menghentak beberapa kali, semakin dalam.. semakin cepat. Entahlah Zuhra tak peduli apa yang kini bersarang di tubuhnya, yang ia ingat pagi itu nafas Satya yang hancur lebur mengalun indah dengan tubuh mereka yang bergerak satu ritme.

aku sayang kamu dan itu ngga berubah sampe detik ini

kalimat itu membuat Zuhra gila, ia merintih sesaat sebelum tubuhnya melengkung dan bergetar hebat. Andra tersentak mendapati Zuhra mengucurkan kehangatan memenuhi seisi ranjang. Perempuan itu terengah-engah sementara Andra tertawa puas.

"my kitty cat is going crazy. Aku suka." Ucapnya dengan tangan yang membelai pipi Zuhra. "sekarang buat sentuhan terakhirnya...."

Seraya Andra memenuhi seluruh kerongkongan Zuhra dengan tubuhnya tiba-tiba ponsel Andra berbunyi kencang, kesenangan yang Andra dapatkan seketika buyar. Permainan mereka berhenti seraya laki-laki itu mengangkat telepon.

"Gio, aku bilang apa kalo aku lagi di playroom?!" cetus Andra penuh kekesalan, suasana hening sesaat setelah Andra mendengar penjelasan Gio kemudian mematikan ponsel dengan emosional.

"shit." Makinya. "Gio dapet kabar kalo Ibu masuk ICU, finish this quickly, kitty cat."

.

"pasien mengalami stroke dan jatuh sehingga mengalami benturan hebat di kepala."

Zuhra menghela nafas, ia duduk di ujung ruang ICU menunggu Andra dan bapak mertua menyelesaikan administrasi kemudian Gio datang menghampirinya.

"maaf Nyonya, saya ngga bermaksud mengganggu kegiatan kalian tadi." Ucapnya. Zuhra menggeleng sembari tersenyum simpul.

"ngga apa, situasinya darurat." Ucap Zuhra kemudian matanya menerawang jendela ruang ICU, ia tak bisa melihat Ibu mertuanya lantaran tirai menutupi ruangan tersebut.

" Ucap Zuhra kemudian matanya menerawang jendela ruang ICU, ia tak bisa melihat Ibu mertuanya lantaran tirai menutupi ruangan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"mungkin Nyonya udah bosen denger ini." ucap Gio. "tapi... Nyonya ngga apa-apa?"

".... Untuk kali ini aku baik-baik aja." Jawab Zuhra. "makasih Gio... karena selalu peduli keadaan aku."

Gio menyunggingkan senyum sekilas, "itu karena Nyonya selalu baik sama saya... Nyonya orang yang baik."

Zuhra menoleh sedikit lantaran tak percaya apa yang Gio ucapkan, asisten suaminya itu bukan orang yang banyak berkomentar atau berbicara santai tapi kali ini... semuanya terasa berbeda setelah Gio berkata,

"mulai sekarang situasinya mungkin bakal sulit. semoga Nyonya bisa memanfaatkan waktu dengan efisien."

HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang