17. Sleepover

343 14 0
                                    

***
GIO

"loh Gio?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"loh Gio?"

Gio menoleh mendapati Zuhra yang telah kembali ke apartemen dengan kopernya. Laki-laki itu membungkuk untuk menyapanya. "selamat datang kembali Nyonya, gimana liburannya?"

"lumayan mengobati diri." Balas Zuhra kemudian tersenyum antusias. "makasih Gio, aku utang budi sama kamu."

Gio ikut tersenyum, "syukurlah Nyonya, oh iya.. ini ponsel Nyonya." Ucapnya sembari menyodorkan ponsel Zuhra.

"kenapa kamu disini Gio?" tanya Zuhra.

"saya pikir Nyonya bakal capek setelah bepergian, jadi saya inisiatif ke apartemen buat beres-beres dan masak." Jawab Gio. "nasinya sebentar lagi ja---"

Gio tertegun ketika Zuhra memeluknya. "makasih lagi Gio, aku ngga tau bales kebaikan kamu dengan cara apa."

"naikin gaji saya aja." Balas Gio direspon dengan mereka tertawa bersama. "selama liburan Nyonya pergi ke mana aja?"

"em... deket-deket penginapan aja, nyewa motor terus jalan-jalan tapi karena ga bawa kamera jadi ngga bisa foto-foto deh." Ujar Zuhra. "lain kali kamu ikut aku liburan ya?"

Gio tersenyum simpul, "seandainya kalo dibolehin Tuan... saya ngga akan menolak."

Zuhra merogoh kantong untuk mengembalikan ponsel pinjamannya, "ngomong-ngomong... kamu dapet ponsel ini dari siapa deh? Jago banget, tracker provider nya bisa di non aktifin gitu."

"temen." Balas Gio singkat seraya berlalu ke dapur memeriksa apakah nasi telah matang. "jadi... ada yang bisa saya bantu lagi?"

"kalo Zaki nginep di sini.... Boleh?" tanya Zuhra.

"Tuan pulang dinas besok malem." Jawab Gio. "jadi... silahkan."

Yes! Zuhra terpekik bahagia, dengan segera ia menyalakan ponselnya dan mencari kontak Zaki. "semoga dia udah selesai shift."

Seraya Zuhra sibuk dengan ponsel, Gio menatap sembari senyum merekah dari ujung bibirnya. Ia cukup lega wajah Nyonya kesayangannya itu telah ceria kembali setelah apa yang terjadi di playroom.

***

ZUHRA

"kak, seriusan aku boleh nginep?" Zaki muncul dari pintu apartemen, Zuhra menarik tangan adiknya seraya Zaki terkesiap melihat sosok Gio yang berdiri di ujung ruangan.

"saya pamit, Nyonya." Ucap Gio kemudian melirik Zaki. "hai Ki."

Zaki melambaikan tangan dengan canggung seraya punggung Gio menghilang di balik pintu,

Zaki melambaikan tangan dengan canggung seraya punggung Gio menghilang di balik pintu,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"serius... aku ngga pernah terbiasa dengan sosok dia yang misterius kayak gitu. Liat matanya, kecil banget kayak rubah."

"husss jangan gitu." Sergah Zuhra. "biarpun banyak diem tapi Gio baik banget."

Zaki membuka pintu kamar kemudian menghempaskan diri, "oh ternyata beda ya... kasur orang kaya sama kasur orang biasa." Komentarnya. "ngomong-ngomong pasti kakak nyuruh aku ke sini karena mau cerita."

Zuhra tertawa kecil, "kamu tau kakak banget." Ucapnya. "yaaa udah lama juga kita ngga quality time jadi sekalian aja, kamu udah makan?"

Zaki bangkit dari kasur, "wah pasti masakan Gio yang sering kakak ceritain, mau nyoba dong!" ujar Zaki seraya mengambil piring, nasi dan beberapa lauk pauk. Dalam satu suapan ia sontak menjerit kecil dengan mata menyipit.

"enak banget kan? Kakak aja heran kenapa Gio bisa sejago itu." Komentar Zuhra. "makan yang banyak, kamu pasti capek abis pulang kerja."

Zaki mengangguk dengan mulut penuh, piringnya seketika bersih dalam hitungan menit. Setelah mencuci piring ia menghampiri kakaknya.

"jadi... mau cerita apa sih kak?"

"kakak butuh pendapat kamu." Ucap Zuhra.

HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang