***
ZUHRA"ini ponsel khusus sama tiket pesawat ke pulau seberang, penginapan udah di pesan untuk akhir pekan."
"selamat bersenang-senang, Nyonya."
Selama belasan tahun hidup di Ibukota, Zuhra hanya mengetahui dan singgah di kota tempatnya kuliah lantaran kesibukannya kerja sambilan untuk hidup. Untuk pertama kalinya ia mengunjungi kota seberang dengan identitas palsu demi menyembuhkan luka batinnya. Tapi tak disangka... ia bertemu dengan Satya di pulau yang menurutnya asing.
"hhhhhh...." Zuhra menghela nafas melihat spakbor motor sewaannya tergores kemudian melihat sepatu roda Satya dengan roda yang pecah. "setau gue.... Gaboleh main sepatu roda di jalan raya deh."
"setau aku jalanan itu masi sepi terakhir kali pulang." Bela Satya. "ngga nyangka sekarang kendaraan bermotor banyak yang lewat."
Zuhra mencebikkan bibir kemudian melihat ponsel yang ia gunakan selama berlibur, "hm.... Bukan salah gue kok, ini GPS nya bilang boleh lewat sini. Lagian... sepatu rodanya keliatan usang."
"ya emang terakhir pake pas.... Kuliah sih." Satya nyengir polos, lagi-lagi Zuhra menghela nafas kemudian mengeluarkan pod nya seraya menghembus asap.
"lo harus ganti rugi ini." cetus Zuhra sambil menunjuk-nunjuk spakbor. "kan lu yang nubruk dari belakang."
Satya menggaruk kepalanya canggung, "iya iya... nanti aku transfer ke rekeningmu."
Zuhra menghembus asap lagi dengan pandangan tertuju pada lutut Satya. "padahal jeans nya bagus." Gumam perempuan itu.
"butut gini dibilang bagus?" Satya bertanya tak percaya.
"jeans makin butut makin berkelas." Jelas Zuhra, "lo ngga tau fashion apa gimana?"
"tapi... kan makin lama makin rapuh juga kainnya, jadi ngga heran kalo gampang sobek." Balas Satya yang ikut menatap lututnya yang telah ditutup plester oleh Zuhra. "but anyway.... Makasih karena ngga ninggalin aku di jalanan, hehe~"
Zuhra menghisap pod lagi dengan tatapan sedikit grogi, "em.... Lo ga nanya kenapa gue ada di sini?"
Satya menggeleng, "karena ngga mungkin alasan kamu kesini karena nemuin aku, kamu kan ngga tau rumahku di mana."
Jantung Zuhra sedikit melompat ketika mendengar ucapan Satya yang sangat percaya diri, "ehm... emang di mana? Nanti gue anter pulang soalnya di sini susah angkutan umum kan?"
"aku bisa telpon temenku buat anter pulang." Ucap Satya. "rumahnya juga di kaki gun---"
"gue aja." Potong Zuhra sembari menghembus asap dan menyimpan pod. "gue merasa bertanggung jawab."
"bertanggung jawab.... Tentang apa?" Satya tersenyum dan tiba-tiba berdiri mendekati Zuhra, jarak mereka sangat dekat sehingga perempuan itu dapat mencium aroma tubuh Satya.
"y-- ya karena bikin sepatu roda lu.... rusak." Ucap Zuhra sembari mundur memasuki kamar penginapan, jantungnya lagi-lagi berdegup lebih cepat.
"oh... itu." Satya terkekeh seraya mengikutinya masuk ruangan. "jadi.... apa yang membuat istri dari putra tunggal keluarga Luwaih pergi ke pulau seberang sendirian?"
Mata Zuhra berkilat mendengar nama keluarga Andra disebut, ia terdiam sebentar kemudian berucap. "gue ke sini bukan sebagai istri dia jadi jangan sebut-sebut keluarga Luwaih."
Lagi-lagi Satya merapatkan jarak dengan Zuhra sembari tersenyum. "jadi... sebagai apa?"
Jantung perempuan itu berdesir seraya wajah Satya mendekat, ia memejamkan mata sedikit gentar seraya bibirnya berucap. "bukan sebagai siapapun, cuman seorang Zuhra yang butuh kebebasan."
Zuhra membuka mata dan Satya tidak mundur sedikit pun,
"kalo gitu.... aku ikut." ucapnya, Zuhra tak berkilah alih-alih membiarkan bibir hangat Satya menempel di bibirnya seraya perempuan itu memejamkan mata. Satya mengecup hangat, membuka rongga mulut perempuan itu dengan lidah seraya tangannya menangkup kedua rahang Zuhra dengan lembut.
Jantung berpacu dengan cepat, kecupan berlangsung khidmat sehingga tak sadar kedua tangan Zuhra bertengger di pinggang Satya. Perempuan itu merasakan seluruh tubuhnya seperti digelitik kupu-kupu tak kasat mata lantaran Satya tak henti mengecupnya dengan tempo lambat.
Seraya pagutan semakin panas, tangan Zuhra merambat ke leher Satya seraya meremas rambut laki-laki itu lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️
Fanfiction"Sepertinya ini semua manifestasi dari perasaan yang lama terpendam" -Satya, 2023- ◇ THE 20TH WORK BY MAMACIS! ◇ WARNING : NOT SAFE FOR WORK (NSFW) READERS UNDER 21 PLEASE BACK OFF!! DISCLAIMER : NOT A BL STORY #1 enhypensunghoon #2 localff #3 enhyp...