19. Naughty

575 15 0
                                    

***
ZUHRA

"gimana Bu, udah dicek semua email dari saya?" tanya Satya yang memecah lamunannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gimana Bu, udah dicek semua email dari saya?" tanya Satya yang memecah lamunannya.

"baru setengah, sebentar." Balas Zuhra kemudian mengetik cepat membalas chat Andra, perjalanan pulang kali ini tidak akan mudah mengingat macetnya lalu lintas menuju rumah. Zuhra berbalik fokus menuju layar computer untuk memeriksa grafik dan hasil psikotes seraya mengangguk-angguk.

"semuanya udah oke tinggal follow up ke kandidat sama bagian keuangan buat perhitungan salary." Komentar Zuhra. "kamu boleh pul---"

Perempuan itu tertegun lantaran sepatu Satya yang bergoyang-goyang menyentuh flat shoes yang ia kenakan di ruangan.

"ehm.... kamu grogi saya cek hasil kerjanya atau.... Ga sabar pengen pulang?" tanya Zuhra, "kaki kamu kena sepatu saya terus."

Satya tersentak dan menjauhkan kaki seraya nyengir, "suka ngga sadar kalo gerak-gerakin kaki."

Zuhra menyunggingkan senyum dari ujung bibir, "aneh." komentarnya tanpa basa-basi, "ngomong-ngomong... ada yang mau saya tanyain."

Sebelum Satya merespon, Zuhra bangkit menuju ruang penyimpanan data dengan ekor mata yang melirik laki-laki itu. Satya pun ikut masuk ruangan dan menatapi Zuhra yang duduk di atas meja.

"aku boleh ngga..." ucap Zuhra dengan gaya duduk yang seduktif, "ngebayangin kamu pas lagi sama mas Andra?"

Satya menelan ludah, dengan kaku dianggukkannya kepala seraya Zuhra tersenyum simpul. Lengan perempuan itu terangkat seakan mempersilahkan Satya untuk mendekatinya. Ia meraih tangan Zuhra seraya menguncinya dalam genggaman.

"kamu... main sama dia hari ini?" tanya Satya, Zuhra mengangguk.

"mungkin.... Tawaran kamu bakal aku terima." Ucap perempuan itu. "sebagai comfort zone... aku terima tawaran itu."

Satya melepas genggaman seraya memeluk Zuhra perlahan, dihirupnya aroma shampoo yang menguar dari rambut perempuan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satya melepas genggaman seraya memeluk Zuhra perlahan, dihirupnya aroma shampoo yang menguar dari rambut perempuan itu. "padahal kita satu divisi, tapi... aku selalu kangen kamu."

"kalo gitu aku pindah cabang lagi deh biar ngga dikangenin terus." Ujar Zuhra.

"jangan~" tiba-tiba suara Satya berubah menggemaskan dan Zuhra mendorong tubuh laki-laki itu dengan ekspresi terkejut.

"dih.... Suara siapa tuh?" tanya Zuhra kemudian tertawa tak percaya. "suara kamu?"

Satya mengangguk kemudian tertawa kecil, senyumnya yang lebar menenggelamkan matanya yang kecil membuat Zuhra tanpa sadar menyentuh dahi Satya.

"aku baru sadar kalo matamu ternyata sipit." Komentarnya sambil menelusur alis laki-laki itu. "kalo senyum... ilang."

Disentuhnya perlahan pipi Satya, semakin turun dan turun menuju hidung.... Rahang... bibir... dan terakhir dagu. Tanpa ragu ditariknya dagu laki-laki itu untuk Zuhra kecup.

Satya tak menghindar alih-alih dicondongkannya tubuh dan dipeluknya Zuhra dalam rengkuhannya, bibir mereka bertaut lembut menyapa lidah satu sama lain kemudian perempuan itu mendorongnya pelan.

"jangan kelewat bates, ini di kantor." Ucapnya memperingatkan, Satya lagi-lagi tersenyum seraya mencium kening Zuhra lembut membuat jantung perempuan itu berdesir.

"anggep aja ciuman yang tadi pertanda kalo kamu bales perasaan aku." Ucap Satya.

"ngga pernah ada ucapan kayak gitu." Zuhra berkilah.

"action speaks louder than words, baby." bisik Satya dengan suara menggoda.

"mau aku tampar?" ancam Zuhra dengan senyum miring. "aku bilang ngga pernah ada ucapan kalo aku ngebales perasaan kamu."

"terserah." Ucap Satya dengan nada meledek. "mau kamu iket-iket aku kayak adegan BDSM juga aku iyain."

Alis Zuhra mengeryit, ucapan Satya barusan benar-benar meledakkan pikirannya. "kamu serius mau nyoba.... Yang macem itu?"

"try me." Lagi-lagi Satya meledek seraya keluar dari ruang penyimpanan. "kabarin kalo mentalmu udah siap."

"ish...." Maki Zuhra masih tak percaya dengan ucapan Satya. "dasar karyawan lancang, aneh pula." Gumamnya seraya senyum terkembang di bibir.

HIGH-RISE (NSFW 21+) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang