08. Mencoba Terbiasa

33 2 0
                                    

Hai hai
Assalamu'alaikum..

Kembali lagi di cerita aku.
Ngga terasa, udah di bab 8 aja ya, hehe..

Cuss langsung baca aja, eh, jangan lupa Bismillah ..

Tandai typo

Happy reading..

.
.

"Tidak perlu terpaksa agar terbiasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak perlu terpaksa agar terbiasa."
_Aleesha Humairah Anjani

.
.

Pukul 06.45 pagi ini Aleesha sudah sampai di sekolah. Jika kalian bertanya kenapa Aleesha cepat sekali sampai disekolah? Jawabannya adalah, karena hari ini Aleesha lebih memilih untuk berangkat sekolah dengan menaiki bus sekolah yang datang datangnya pukul 05.50 pagi. Banyak anak SMP Tunas Bangsa yang lebih memilih untuk menaiki bus sekolah, sedangkan anak SMA nya hanya beberapa saja termasuk Aleesha dan Akila.

Sekolah masih sepi, Aleesha lebih memilih berdiam diri di kelas dibanding harus jalan-jalan mengelilingi taman sekolah.

Pikiran Aleesha benar-benar kacau hari ini. Perutnya yang terasa sakit akibat datang bulan, mood nya yang berantakan, bahkan hari ini Aleesha tak bisa menghadiri acara pemakaman dokter Gibran, ia juga tak ikut mengantarkan Abyan, Arsha, dan Azril ke bandara untuk keberangkatan ke Australia. Sejak tadi malam setelah pulang dari Rumah Sakit sampai sekarang, Aleesha juga menonaktifkan handphone nya.

"Aleesha, ayo lah ke kantin." Ajak Akila.

Aleesha menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Engga deh La. Kamu ke kantin aja gapapa, aku nunggu di kelas."

"Ngga suka aku liat kau kayak gini Al. Diajak ke taman ngga mau, ke kantin ngga mau, terus mau mu apa?"

Mengalahkan, akhirnya Aleesha menuruti permintaan Akila untuk pergi ke kantin. "Yaudah ayo ke kantin."

Sampai di kantin, Akila memesan nasi goreng, sedangkan Aleesha memesan mie ayam yang pedas. Tidak biasanya Aleesha memesan makanan seperti itu, biasanya ia hanya akan membeli roti ataupun gorengan saja.

Saat pesanan mereka sudah tersedia di atas meja, Akila langsung memakan nasi goreng nya sembari memperhatikan Aleesha yang sedang menambahkan saus kedalam mangkuk yang berisi mie ayam. Akila ingin melarang Aleesha, namun ia malah takut Aleesha akan marah kepadanya.

Aleesha hendak menyuapkan sesendok kuah mie ayam kedalam mulutnya, tapi kalah cepat dengan Zayn yang mengambil sendok yang dipegang Aleesha. "Ngga usah cari penyakit! Kamu ngga bisa makan yang pedas-pedas, pesan yang lain aja." Ucap Zayn, ia kini duduk di kursi yang berhadapan dengan Aleesha.

"Aleesha pengen mie ayam, Bang. Sini, balikin mie ayam punya Aleesha." Ujar Aleesha, namun Zayn malah menyingkirkan semangkuk mie ayam dari hadapan Aleesha.

Langit Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang