03. Amarah dan Keikhlasan

93 5 4
                                    

Hai hai
Assalamu'alaikum

Happy reading..

.

"Amarah di balas amarah, maka tidak akan ada habis nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Amarah di balas amarah, maka tidak akan ada habis nya."
_Aleesha Humairah Anjani

.

Balillazina kafaru fi takzib

Wallohhu miw waro 'ihim muhit

Bal huwa qur'anum majid

Fi lauhim mahfuz

Shadaqallahul 'azhim

Aleesha selesai menghafal surah Al-Buruj, cewek itu membutuhkan waktu 1 minggu untuk menghafal surah tersebut.

"Alhamdulillah, berarti subuh udah mulai ngafal surah Al Insyiqaq." Ucap Aleesha.

Aleesha baru saja selesai melipat mukena dan sajadah nya. Handphone nya yang berdering membuat Aleesha mengalihkan perhatiannya. Di layar handphone tersebut tertera nama "Bang Yogazka." Sudah dapat dipastikan Yogazka lah yang menelponnya.

"Halo, Assalamu'alaikum."

"Waalaikumsalam."

Aleesha mendudukkan dirinya di sofa yang menghadap ke jendela. "Hm, kenapa bang?"

"Ngapain buat konten sama karyawan baru? Udah berapa kali Abang bilang, jangan dekat-dekat sama cowok lain."

Terdengar helaan napas dari Aleesha. "Kalo nelpon cuma mau marah, ngga usah bang. Abang sadar ngga? Abang itu udah terlalu banyak ngelarang. Aleesha ngga boleh ini, Aleesha ngga boleh itu."

"Semenjak kamu berteman sama cowok-cowok itu, kamu berubah Al."

"Aleesha ngga berubah bang. Abang aja yang semakin banyak ngelarang. Di kantor, Aleesha cuma berusaha untuk tetap profesional didepan karyawan yang lain. Di sekolah, Aleesha cuma mau berteman sama mereka."

"Tapi iya lah. Kamu kan lebih suka sama cowok yang muda, seusia sama kamu, ganteng. Kalo Abang ini apa lah, udah tua, ganteng engga jelek iya."

"Fisik lagi yang Abang masalah kan? Allah itu menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya, bang. Dalam Al-Qur'an surah At-Tin ayat 4 sudah dikatakan 'Sungguh, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya' masih mau insecure lagi bang? Aleesha ngga pernah mempermasalahkan fisik loh."

"Kamu memang ngga pernah ngomongin fisik sama Abang, tapi Abang sadar diri. Setidaknya hargai Abang lah, Al."

"Aleesha udah hargai Abang. Abang marah sama Alee, okee Alee terima, Alee diam. Karna Alee tau, amarah di balas amarah ngga akan ada habisnya, seharusnya Abang tau itu, karna Abang lebih dewasa dari Aleesha."

Langit Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang