13. Terbongkar

43 2 0
                                    

Hai hai
Assalamu'alaikum

Ada yang masih nunggu cerita ini update?
Yuk langsung dibaca aja.

Bismillah
.
.

"Kecurangan harus di bongkar, biar ngga kebiasaan ngelakuin hal yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kecurangan harus di bongkar, biar ngga kebiasaan ngelakuin hal yang sama."
Keenan Atharazka

.
.

Di depan ruangan Guru Matematika, sudah berdiri 6 anggota Fantastic Tree. Diantara mereka tidak ada yang berani mengetuk pintu duluan. Zira, cewek itu berdiri di sebelah Aleesha dan menyenggol lengannya.

"Alee, buruan ketuk pintunya." Suruh Zira.

Aleesha menggelengkan kepalanya cepat, keberaniannya seketika hilang saat sudah berdiri di depan ruangan. Istri takut suami. Asyka yang bosan menunggu, lantas berpindah posisi menjadi dekat dengan pintu dan langsung mengetuknya.

"Masuk!" Terdengar suara Arsha dari dalam ruangan.

"Masuk dulu kau, Al." Suruh Asyka.

Aleesha menganggukkan kepalanya. Dengan sangat perlahan, Aleesha membuka pintu, dilihatnya Arsha hanya sendiri di ruangan dengan pandangan yang fokus pada laptop.

"Assalamu'alaikum, Abang." Suara Aleesha tidak asing lagi ditelinga Arsha. Lantas, setelah menjawab salam, Arsha langsung menutup laptop milik nya.

"Wa'alaikummussalam, sayang."

"Udah sayang-sayangan aja ya, Pak." Ucap Akila yang ikut masuk kedalam ruangan.

"Loh, saya pikir Humairah sendiri, ternyata bawa temen. Gimana, udah cerita ke mereka?"

Aleesha menganggukkan kepalanya. "Udah,Bang." Kini Aleesha dan teman-temannya sudah duduk di sofa yang ada disana, sedangkan Arsha tetap duduk di kursinya.

"Oke, sekarang jelaskan maksud dan tujuan kalian kesini?"

Keenan berdehem sebelum menjelaskan. "Tenang Pak, santai. Jadi, tujuan kami kesini ingin meminta tolong kepada Pak Arsha yang terhormat, agar menunjukkan rekaman CCTC kelas XI MIPA A kepada kami." Ucap Keenan yang mewakili teman-temannya.

"Kenapa saya harus menunjukkan kepada kalian?"

"Enjel, Mega, Ilma, Rani, saat ulangan tadi mereka lihat jawaban melalui internet, saya saksi nya, Pak." Kini Akila yang menjawab.

"Bukanya handphone di kumpul?" Arsha benar-benar terlihat seperti menginterogasi muridnya.

"Masing-masing dari mereka membawa 2 handphone, Pak. 1 di kumpul, dan 1 lagi mereka gunakan untuk melihat jawaban. Kalau Pak Arsha ngga percaya, silahkan cek rekaman CCTV kelas kami selama ulangan." Ucap Akila menjelaskan.

Langit Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang