15. Bubar?

26 2 0
                                    

Hai hai
Author yang satu ini kembali lagi ..
Gimana kabar kalian?
Semoga kabar baik yaa
Dan semoga selalu dalam lindungan Allah selalu, aamiin yaa Rabb...

Happy reading..

.
.

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat."
(QS. Al-Hujarat [49] :10)

.
.

Malam minggu, setelah selesai sholat isya, sembari menunggu Arsha pulang dari rumah Ayahnya, Aleesha menghabiskan waktunya dengan membaca novel di balkon kamar. Niat awal cewek itu adalah, selama membaca novel data seluler di nonaktifkan. Namun sepertinya Aleesha lupa melakukannya. Hingga saat asik membaca novel, suara notifikasi dari handphone Aleesha terus berbunyi. Mau tidak mau cewek itu menghentikan kegiatan membacanya untuk melihat siapa yang mengirimkan pesan kepadanya.

Aleesha menghela nafasnya. Ternyata grup WhatsApp fantastic tree yang lagi ramai, Aleesha segera membaca pesan-pesan yang dikirim oleh teman-temannya. Baru membaca pesan awal, Aleesha sudah mengerutkan keningnya bingung.

Zira tiba-tiba ingin keluar dari fantastic tree? Apa alasannya?

Aleesha sengaja tak membalas pesan di grup, ia lebih memilih untuk mengirim pesan pribadi kepada Zira, namun sayangnya cewek itu sudah lebih dulu offline. Mau tidak mau Aleesha harus menghubungi salah satu temannya. Ia mencari kontak Keenan, setelah menemukannya, Aleesha langsung menelpon nya.

"Hallo, Sha. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam. Keen, lagi dimana? Kamu udah baca pesan di grup, kan?" Baru saja Keenan menjawab telpon nya, Aleesha langsung memberikan pertanyaan.

"Udah, Sha. Zira mau keluar dari fantastic tree, ya?"

Aleesha menganggukkan kepalanya walaupun Keenan tak dapat melihatnya. "Kamu tau alasan Zira mau keluar dari fantastic tree?"

Hening sesaat, Keenan tak bersuara. Cowok itu bahkan tak habis pikir dengan Zira. "Apa karna aku ya, Sha?"

Aleesha mengerutkan keningnya bingung. Karna Keenan? Memangnya apa yang cowok itu lakukan sampai ingin membuat Zira keluar dari fantastic tree? "Karna kamu?"

"Hmm... Gini Sha, biar aku jelasin dulu. Tadi pulang sekolah, Zira manggil aku. Kita ngobrol singkat, dan Zira ngungkapin perasaannya ke aku lagi untuk yang kesekian kalinya. Kamu tentu juga tau dong Sha, kalau kita suka sama orang, ya jangan berharap orang itu balas perasaan kita...."

"Oh, kamu nolak perasaan Zira, jadi dia mau keluar?"

"Mungkin begitu, Sha. Tapi untuk yang lebih pasti, coba kamu tanya lagi ke Zira. Telpon nya aku matikan dulu ya, Sha?"

Langit Senja [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang