Pagi ini Junkyu akan pergi ke salah satu pasar dan mall di Korea. Ia ingin membeli kan beberapa oleh-oleh untuk adik dan sahabat-sahabatnya.
Perjalanan tidak begitu jauh dari hotel yang Junkyu tempati, hanya butuh 5 menit berjalan kaki.
Ia pergi sendiri tanpa ada yang menemani. "Yah minimal olahraga."
Sesampainya di salah satu toko Aksesoris, Junkyu melihat jepitan bunga putih yang cantik disana. Jepitan 🌼 tersebut cocok untuk Asha menurutnya. Adiknya itu jarang memakai aksesoris, paling hanya ikat rambut itupun sering kali lupa membawa dan Junkyu yang selalu memakai ikat rambut Asha di pergelangan tangannya.
"Permisi saya mau jepitan ini, harga nya berapa?" Tanya Junkyu menggunakan bahasa Korea.
"1500 won nak."
"Ini, ahjumma" Junkyu mengulurkan tangan menyerahkan uangnya. "Khamsahamnida"
Lelah berjalan mengelilingi pasar dan mall, Junkyu memilih beristirahat di sebuah cafe.
"Americano 1 dan cheese cake 1"
"Baik, totalnya 8000 won."
Junkyu membayar kemudian mengambil pesanannya. Ia memilih duduk di pojok dekat dengan jendela agar ia bisa memandang jalanan.
Beberapa bingkisan yang ia bawa di letakkan di bawah tepat disebelah meja nya. Sebenarnya bingkisan hari ini hanya tambahan saja. Dua hari sebelumnya Junkyu sudah membeli banyak untuk teman dan adiknya. Hari ini ia hanya keluar melihat suasana kota Seoul di siang hari sebelum ia pulang ke Indonesia.
Junkyu menyeruput kopi yang ia pesan dengan nikmat. Tangannya bergerak mengambil ponsel di sakunya. Ia hendak menghubungi adiknya. Namun ada seseorang yang memegang pergelangan tangannya.
"Junkyu."
Junkyu kenal suara ini, ia takut melihat keatas. Namun ia harus memastikan apa benar orang ini adalah orang yang ia hindari 4 tahun belakangan.
"P_papa?"
Orang itu mengangguk. Kim Seonho papa Junkyu yang telah membuat kenangan buruk padanya.
"Gak mungkin" Junkyu menggeleng keras dan menampar pipinya sendiri.
Seonho kini duduk di hadapannya dengan wajah cerah dan penuh harap.
"Sekarang kamu sudah sukses ya. Papa dengar kamu bahkan buka cabang kedua di sini. Kamu benar-benar mewarisi bakat dari papa."
Junkyu meringis dalam hati. Ia tertegun dan hanya diam saja tanpa berani melihat mata sang papa.
"Gimana kabar kamu?"
Junkyu hanya diam dan menunduk. "Kenapa muncul?"
Seonho mencoba menggenggam tangan anaknya diatas meja. Namun dengan cepat Junkyu menarik tangannya.
"Kenapa muncul lagi? Anda mau apalagi!!"
Wajah Seonho mulai mengeras, ia merasa tidak bisa membujuk Junkyu jika Junkyu sendiri tidak menerima kehadirannya.
"Kamu berubah Junkyu, kamu dulu penurut. Pasti ini semua karena anak sialan itu."
Amarah Junkyu meledak. Ia tak tahan ada yang menjengkali Asha adiknya. "Tutup mulut Anda. Dia adik yang saya sayangi. Anda tidak berhak menjudge apapun atas dirinya."
"Baik Junkyu, papa rasa tidak ada gunanya berbicara baik-baik padamu. Intinya saja, papa mau kamu kembali kerumah dan meneruskan bisnis papa. Bisnis papa sedang bermasalah. Papa yakin kamu bisa membantu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo - Sweet Friendshit My Treasure
Fanfiction" Cha, gue gak suka ada yang buat lo nangis. Cuma gue yang boleh cha! " - Jeongwoo " Ampis emang lo! " - Asha