8. He was Here.

502 94 6
                                    

Please, kindly leave a vote and comments. Thank you! Happy reading 🎀❤





⚠️ Caution! Mentioned a kiss scene, sexual harassment.








Roseanne merasa sangat senang hari ini. Pasalnya, tadi siang Jeffrian mengabari Roseanne bahwa dirinya akan berkunjung dan menginap malam ini di apartemen Roseanne. Ia akan tiba sekitar pukul jam 7 malam, atau mungkin kurang.

Begitulah Jeffrian. Suka memberi kejutan dan Roseanne yang suka kejutan.

Sejak sepulang kerja sore tadi, Roseanne sudah sibuk berkutat dengan bahan masakan di dapur. Ia ingin membuat sesuatu yang spesial, masakan khas rumahan yang amat Roseanne kuasai. Kemampuan yang bisa membuat rasa rindu Roseanne akan rumah terobati.

Meski Jeffrian selalu berkata untuk tidak perlu memasak setiap dirinya akan berkunjung, namun Roseanne yang batu tak mengindahkan ucapan Jeffrian dan tetap menyibukkan diri di dapur.

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Perut Roseanne sudah bergemuruh kelaparan, namun senyumnya tetap mengembang mengingat Jeffrian akan datang sebentar lagi.

Ting!

Ponsel Roseanne berdenting pertanda pesan masuk. Roseanne yang tengah mencuci piring bergegas mematikan keran, mengelap tangannya yang basah pada celemek yang ia pakai, kemudian hendak meraih ponsel di meja. Namun, gerakan tangannya terhenti ketika suara teriakan anak kecil yang sangat Roseanne kenal mengintrupsi.

"Mamiiiiii!" Arlo berteriak dari kamar, berlarian menghampiri Roseanne. Roseanne tersenyum, segera meletakkan ponselnya lagi diatas meja. Roseanne berjongkok setibanya Arlo di samping.

"Ada apa, Arlo?" Mata Roseanne menangkap sebuah kertas di tangannya.

Arlo menyodorkan kertas yang ternyata adalah amplop kepada Roseanne. "Om baik beri ini untuk mami." Ujarnya.

"Om baik?" Mata Roseanne mengernyit bingung, menatap Arlo dan surat itu bergantian. Roseanne merasa aneh. Siapa Om baik yang Arlo maksud? Yang pasti bukan Jeffrian, karena Arlo akan memanggilnya sebagai 'Uncle Jeff'. Bukan juga Johnny, Arlo juga akan memanggilnya sebagai 'Uncle Doctor'.

Arlo mengangguk riang. "Iya, Om baik yang selamatin Arlo waktu hampir ditabrak." Serunya membuat mata Roseanne terbelalak.

"Ditabrak?! Arlo mau ditabrak, nak? Kok bisa?!" Roseanne memekik khawatir. Dipegangnya sekujur tubuh Arlo, membolak-balikkan badan Arlo mencari setitik luka pada dirinya. "Kamu nggak apa-apa? Ada yang sakit, nak? Yuk kita kedokter sekarang ya?"

Arlo terkekeh geli. Kepalanya menggeleng cepat. "No, no, Mami. I'm okay. Arlo diselamatin sama Om baik dan Om baik bilang, dia kenal sama Mami. So he gave you this. Please, take it mom." Ujar Arlo meraih tangan Roseanne, meletakkan amplop tersebut di genggaman Roseanne.

Roseanne terdiam. Sepertinya Roseanne tau siapa yang Arlo maksud.

Tidak, tidak mungkin....

Ezra?

Roseanne menelan ludah kasar. Dengan cepat, tangan yang mulai gemetaran itu merobek lem pada kertas surat tersebut, mengeluarkan kertas lain yang terlipat didalamnya. Perlahan namun pasti, Roseanne menahan nafasnya hingga kertas itu terbuka.

Dan begini isinya,

"Ma chérie, it's yours. Ezra Evander.
If this letter reaches you, it means I finally have the courage to talk with our son, Roseanne.
And tonight, at 7 o'clock, I will come as your guest.

Cerita BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang