Please, kindly leave a vote and comments. Thank you! Happy reading 🎀❤
Dentum suara bass menggema di seluruh ruangan—yang untungnya—sudah dilengkapi dengan peredam suara, sehingga ketika keempat gadis di dalam ruangan ini bernyanyi, bahkan berteriak sekalipun, tidak ada pengunjung dari bilik lain yang akan marah, bahkan terdengar secuil pun tidak.
Gadis-gadis itu terlihat sangat menikmati waktu mereka. Entah sudah berapa lama mereka di dalam sana. Dilihat dari piring-piring kotor sisa makanan dan beberapa gelas tinggi yang beberapa di antara isinya sudah habis, sepertinya lebih dari 1 jam mereka di dalam. 2 jam? 3 jam? Mungkin lebih.
"Izinkan aku untuk terakhir kalinya
Semalam saja bersamamu
Mengenang asmara kita
Dan aku pun berharap, semoga kita tak berpisah
Dan kau maafkan kesalahan yang pernah ku buat. "
Mereka ber empat tertawa. Gadis berponi yang memegang mic dan berdiri di tengah ruangan terlihat menghayati sekali. Ia bahkan sampai membungkuk dan berteriak seusai mencapai nada tinggi dari lagu milik Reza Artamevia. Meski bukan berprofesi sebagai penyanyi, suara gadis satu ini terbilang sangat ear catching.
Ketiga sahabatnya yang duduk di sofa bertepuk tangan riuh. Satu di antaranya berdiri meghampiri, menepuk punggung si gadis.
"Sabar, ya , Lis. Belom jodoh aja kali." Ujar gadis itu. Lisa—si gadis berponi—menggeleng, mencubit pinggang sahabatnya.
"Enak aja lo. Yang abis putus, kan si Jeni! Gue cuma di ghosting aja!" Kilahnya, menunjuk gadis yang duduk manis dengan ponsel digenggamannya, sedang mengabadikan momen.
Merasa tertuduh, Jeni mendengus. "Kok gue? Gue lagi diem, loh." Ujarnya ikut berkilah.
Gadis di samping Lisa berkacak pinggang. "Heran, lo semua cakep, duit banyak, smart and good attitude tapi nggak pernah beres kalo punya pacar!"
"Daripada lo, Jis, jomblo sampe one piece tamat."
"Enak aja. Gue, mah, jomblo till i found him and go to jannah with him. TAKBIRRR!" Teriak Jisa menonjok udara.
Roseanne yang duduk di samping Jeni hanya tertawa. Melihat sahabat-sahabatnya ini bertengkar memang tak pernah gagal membuatnya terhibur.
Hari ini adalah hari spesial untuk mereka berempat. Tidak ada perayaan apapun, sebenarnya. Mereka memang hanya berkumpul, bermain, menghabiskan waktu bersama seharian ini.
Berawal dari Jeni yang merasa sedih karena mereka mulai sibuk dengan kehidupan masing-masing sehingga jarang bisa berkumpul bersama. Ia mengutarakan perasaannya lewat group chat milik mereka. Disusul ide cerdas Jisa untuk menentukan satu tanggal di setiap bulannya untuk bertemu, bermain, bersenang-senang, tanpa harus terpotong urusan pekerjaan sedetik pun. Roseanne, Lisa dan Jeni menyambut girang ide itu. Membuat setiap tanggal 8 menjadi harinya para gadis.
"Gimana butik lo, Jis?" Tanya Jeni sembari menyocol kentang goreng pada saus, memakannya. Kentang goreng itu baru sampai. Asap masih mengebul. Membuat Jeni ber-hah kepanasan.
Mereka berempat memutuskan untuk istirahat dahulu. Memesan makanan dan minuman, menyalakan lampu ruangan.
Jisa mengangguk-angguk, ikut mengambil mini taco pesanannya. "Aman. Udah 90%, lah, kira-kira. Ide Lisa buat branding baju ke ibu-ibu dengan cara jualan kaya di pasar senen sebagai permulaan ternyata ber-impact bagus. Banyak ibu-ibu yang nanya kapan butik kita resmi dibuka. Jadi gue sama Lisa tinggal mikirin pas grand opening nanti." Jelas Jisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Bahagia
Fiksi Penggemar13+ [ 𝐟𝐞𝐚𝐭 𝐫𝐨𝐬𝐞, 𝐣𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧, 𝐞𝐮𝐧𝐰𝐨𝐨 - 𝐨𝐧 𝐠𝐨𝐢𝐧𝐠 ] Roseanne harus menerima kenyataan bahwa 'Cerita Bahagia' yang ia tulis sedemikian rupa untuk hidupnya, terpaksa harus berganti menjadi 'Cerita Menyedihkan' setelah sang kekasi...