16. Consequence

17 6 20
                                    

“Suhu tubuhnya—sudah kembali normal, syukurlah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Suhu tubuhnya—sudah kembali normal, syukurlah. Soleil yang berangsur pulih akan mulai membantu meregenerasi diri, tidak perlu menunggu jangka waktu seminggu untuk sembuh; kondisinya akan kembali prima seperti sedia kala yah paling lama besok.” Analisis Stacie, sesaat setelah ia memeriksa suhu tubuh Darka yang masih terlelap. “Tidak ku sangka, pangeran itu benar-benar merawatnya secara maksimal.”

“Hng, Stacie?” gumam Darka mengerjap, dengan dibantu oleh Stacie gadis itu bangun dari posisi berbaringnya menjadi duduk bersandar.

“Bagaimana—keadaanmu?” Stacie bertanya, “ada keluhan kah?”

Mendapati yang ditanya hanya menggeleng, gadis itu mengangguk ringan. “Syukurlah kalau begitu, segera katakan padaku jika kau merasakan sakit, oke? Sekarang makan sarapanmu, para ibu bergotong royong bersama—masak besar. Andai kau bergabung, heboh sekali tadi. Ada pula beberapa yang membawa sayur hasil kebun mereka. Seru sekali bisa terlibat keharmonisan yang hanya ditemui di pedesaan seperti ini kan? Mereka berbagi suka duka seolah-olah bencana kemarin tidak ada artinya selama mereka masih dikaruniai hidup bersama,”

“Stacie kau... Oh, hai Darka!” sapa Searle yang tiba-tiba datang ketika tadinya hanya hendak memanggil Stacie, si empunya nama sontak bangkit menghampiri. Dia kira Darka masih belum bangun, sebelumnya.

“Ada apa?”

“Ah itu, tadi—ada seorang ibu yang mencarimu, beliau bilang..”

Stacie menepuk dahinya, “ya ampun, aku baru ingat tadi janji akan membantu ibu itu mengganti perban!” serunya.

“Ya sudah, kau cari saja orangnya; beliau pasti sudah menunggu,”

Stacie mengangguk, ia menepuk-nepuk pelan bahu Darka sekilas sebelum kemudian menghilang dari balik tenda, menyisakan Searle dan Master Fire Signs itu. Sepeninggal Stacie, jadilah keduanya mengobrol sejenak.

“Bagaimana kau—bisa di sini?” heran Darka, memiringkan kepalanya.

“Ah, aku menyuruh Dawn dan Mylo kembali; ganti sif.”

“Sungguh karena itu?” Darka tersenyum miring. “Bukannya gara-gara...”

“Huft.. Kau—sudah tahu sepertinya,” Searle mendengus, sudah menebak jika orang pertama yang mungkin mengetahui ada sesuatu di antara dirinya dan Stacie pasti—Darka. Memang ya, tidak ada yang bisa mengecoh si ahli psikologi.

“Kau bisa saja kena amuk Headmaster kalau saja beliau tahu—kau menjalin hubungan lebih dari rekan master dengan putrinya tanpa sepengetahuannya. Kemungkinan terburuknya—yah paling hanya tidak direstui,”

“Haish, aku juga sedang mempersiapkan proposal keseriusanku. Kau ini, aku jadi tidak jadi bertanya ‘bagaimana keadaanmu?’ karena tampaknya tidak ada bedanya mau sakit atau tidak kau tetap saja kejam.” Cibir Searle.

Heir Of FireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang