Seperti biasa, pagi hari di sebuah rumah yang ditinggali oleh tujuh pemuda dengan kepribadian yang berbeda selalu di awali dengan kericuhan. Tentu saja pelaku utamanya adalah Alhanan Arif Narendra atau yang biasa di sapa Hanan.
"Hanan! Lu lagi berak atau nyari pesugihan sih? Lama amat lu di kamar mandi, cepetan kek," ujar Justin, anak ketiga dari tujuh bersaudara.
"Sabar anjir, dikit lagi ini."
"Hanan cepetan! Kalo enggak lu gak gua kasih jatah makan ya, kasian nih yang lain juga mau mandi bukan cuma lu doang," ucap Rendy, anak kedua.
"Kan yang masak Kelvin bukan lu."
Sedangkan pemilik nama hanya diam, dia sibuk berkutat dengan alat-alat masak di dapur. Sedangkan si bontot hanya memperhatikan keributan yang di buat oleh kakak-kakaknya dari meja makan.
Tak lama kemudian, seorang pemuda dengan kolor bergambar harimau datang dan dengan santainya dia berjalan ke dapur lalu membuka pintu kulkas.
"Vin, jus semangka punya mas mana?" tanya Melvin, si sulung di keluarga tersebut.
"Cari aja mas, ada di situ kok," sahut Kelvin.
"Gak ada."
"Mana gua tau, coba tanya sama yang lain siapa tau ada yang liat."
Melvin berjalan kearah saudara-saudaranya yang lain. "Kalian liat jus semangka di kulkas punya mas gak?" tanya Melvin.
"Di minum sama bang Hanan kali," ujar si bontot, Zidan.
"Gua? Gua ngapain?" tanya Hanan saat namanya di bawa-bawa oleh saudaranya.
"Lu kan yang minum jus semangka di kulkas?" todong Melvin.
"Hah? Enggak, bukan gua yang minum."
"Kalo bukan lu siapa lagi? Kan biasanya lu yang suka ngambil makanan punya yang lain."
"Kali ini bukan gua, si Justin noh yang minum."
"Enggak, bukan gua," sahut Justin.
"Terus siapa kalo bukan kalian berdua?"
"Gua yang minum," ujar Tian, dengan santai dia berjalan kearah dapur tanpa memperdulikan raut wajah saudara-saudaranya yang lain terutama Hanan yang tertuduh meminum jus semangka milik Melvin.
"Tuh, bukan gua kan yang minum."
"Tinggal bikin lagi apa susahnya sih," ucap Rendy.
"Males ah, bikinin dong," ucap Melvin.
"Milis ih, bikinin ding," cibir Rendy. Tapi tak ayal dia bangkit lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan jus semangka untuk kakaknya itu.
"Nih." Rendy meletakan jus semangka di depan kakak sulungnya itu, "harus habis, kalo enggak habis selama satu bulan ke depan gak ada jatah semangka buat lu," lanjutnya.
Tak lama kemudian, Kelvin datang bersama Tian dengan tangan yang membawa piring berisi makanan, lalu mereka menaruh piring tersebut ke atas meja.
"Kok kangkung?" tanya Hanan.
"Di kulkas adanya cuma itu gua belum belanja lagi, kalo lu gak mau makan ya udah," balas Kelvin.
"Iya, iya gua makan."
Tidak ada kata tenang dalam kamus mereka, saat makan pun mereka tetap saja ribut. Mereka makan ditemani dengan lelucon dari Hanan dan juga tawa dari Melvin, maklum dia orangnya receh jadi gampang ketawa.
"Nanti anterin gua belanja ke supermarket," ucap Kelvin entah kepada siapa.
"Biar gua aja yang nganterin," ujar Justin.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Casa || 7 Dream [END]
FanfictionJangan lupa tambahkan ke perpustakaan!! Jangan lupa follow sebelum membaca!! La Casa dalam bahasa Italia berarti rumah. Menurut kalian definisi dari rumah itu seperti apa? Tempat kita pulang ketika merasa lelah akan semuanya atau tempat dimana orang...