Part 19

960 83 8
                                    

Suasana di ruangan itu begitu hening, tidak ada yang mengeluarkan suaranya. Susana hening itu hanya bertahan beberapa menit saja karena setelahnya Hanan membuka kembali mulutnya.

"Menurut kalian definisi rumah itu seperti apa?" tanya Hanan.

"Menurut gua, rumah itu tempat kita buat pulang dan tempat dimana orang-orang yang kita sebut sebagai keluarga berada," jawab Zidan.

"Kata lu nggak selamanya rumah itu berbentuk bangunan kan?" tanya Justin yang di angguki oleh Hanan. "Rumah itu tempat yang bisa kita jadiin tempat pulang di waktu kita capek akan semua hal yang ada di dunia ini."

Kini giliran Kelvin yang buka suara, "kalo menurut gua, rumah itu tempat dimana kita bisa di terima dengan semua kekurangan yang kita miliki, tempat dimana kita bisa menumpahkan semua hal yang kita rasakan, tempat dimana kita saling berbagi cerita entah itu cerita bahagia atau sebaliknya. Dan tempat dimana kalian berada." Kelvin menatap satu persatu wajah saudaranya saat mengatakan kalimat terakhir itu, tak lupa sebuah senyum kecil terpatri di bibirnya.

"Gua setuju sama kata-kata kalian, rumah itu tempat ternyaman bagi orang-orang untuk pulang walaupun gua tau ada sebagian orang yang nggak bisa tau apa arti dari sebuah rumah yang sesungguhnya. Ada sebagian orang yang hanya tau kalo rumah itu ya sebuah bangunan yang kita tinggali, padahal arti dari rumah itu sendiri bisa lebih dari apa yang kita tau dan kita kira," ujar Melvin.

"Bener, sebagian dari mereka mungkin nggak tau karena mereka udah kehilangan sebuah "rumah" untuk mereka pulang. Mereka hanya tau rumah itu ya sebuah bangunan, padahal nggak semua rumah itu bentuknya bangunan. House itu bangunan nya, sedangkan home itu tempat dimana kita merasa pulang, tempat dimana orang-orang yang kita sayang berada," timpal Hanan.

Rendy dan Tian yang sendari tadi diam pun membenarkan ucapan yang keluar dari mulut saudara mereka.

"Kalo menurut kalian, definisi dari sebuah keluarga itu apa? Sekumpulan orang-orang yang tinggal satu rumah dengan kita dan memiliki ikatan darah dengan kita atau apa?" Kini giliran Rendy yang bertanya kepada saudara-saudaranya.

"Menurut gua, keluarga itu adalah harta yang paling berharga di dunia tanpa keluarga mungkin gua bakal merasa kesepian," balas Tian.

"Kalo menurut gua sih, keluarga itu tempat dimana kita pulang saat lelah, tempat bersandar paling nyaman dan motivator terbaik tapi nggak semua keluarga bisa jadi motivator terbaik malahan ada keluarga yang menjatuhkan anggota keluarganya yang lain," ucap Rendy.

"Keluarga ya? Keluarga itu menurut gua adalah tempat dimana kita pertama kali belajar, tempat dimana kekurangan kita bisa dihargai walaupun gua tau nggak semua keluarga bisa menghargai kekurangan dari anggotanya," ucap Justin.

"Bener, nggak semua keluarga bisa menerima kekurangan dan ada keluarga yang selalu menuntut lebih. Nggak semua keluarga bisa memberikan kehangatan ke orang-orang di dalamnya dan nggak semua orang beruntung dalam masalah keluarga, kita beruntung bisa memiliki keluarga yang utuh dan hangat," ucap Kelvin.

"Iya, kita merupakan salah satu dari sekian banyak manusia yang beruntung memiliki keluarga yang utuh dan hangat. Keluarga yang bisa memberikan kasih sayang yang tulus."

"Gua harap kita akan selalu kaya gini, walaupun kita sering berantem. Seandainya ada kehidupan kedua, gua harap kita bisa kembali di satukan menjadi sebuah keluarga kalo pun itu nggak terjadi kita bisa saling bertemu dan menjadi sebuah keluarga walaupun tanpa ikatan darah. Kita bisa bangun ikatan keluarga itu sendiri," ucap Hanan.

Melvin mengulas senyum tipis, "adek-adek gua ternyata udah dewasa ya."

"Iya lah, ya kali bocil terus. Kan yang bocil terus itu Rendy."

Rendy yang tak terima karena di sebut bocil oleh Hanan langsung mengambil sendal yang ia pakai dan melemparkannya ke arah Hanan. Hanan yang mendapat serangan tersebut pun lantas langsung menghindar.

"Untung nggak kena." Baru saja selesai berbicara sebuah sandal jepit kembali melayang ke arahnya, Hanan yang belum siap pun langsung terkena lempar sendal itu hingga hidungnya memerah.

"Mampus!" ucap Kelvin.

"Kak, kan kalo beli sabun buat cuci piring tuh selalu ada tulisan buka di sini. Nah, itu berarti kita harus nyuci di warungnya dan di bantu sama penjualnya juga?" tanya Zidan yang membuat semua atensi mengarah kepadanya.

"Iya, harusnya gitu," balas Tian.

"Yah, berarti waktu itu gua salah ya karena sabun nya gua bawa pulang dan nggak nyuci di warungnya."

"Jelas salah lah," sahut Hanan.

"Tapi kan piring nya ada di rumah."

"Harusnya lu sekalian bawa piring nya ke warung buat dicuci di sana."

Zidan mengangguk-anggukkan kepalanya, "Oh gitu, yaudah kapan-kapan gua bawa piring nya ke warung buat di cuci di sana."

Memang polos dan bego itu beda tipis ya.

Kelvin yang kebetulan berada di sebelah Hanan langsung memukul kepala Hanan, "jangan ajarin bayi gua yang aneh-aneh, cukup lu aja yang aneh jangan ngajarin yang lain buat ikutan juga."

"Kak, gua mau nanya, boleh?" tanya Zidan ragu-ragu.

"Nanya aja, emang mau nanya apa?" balas Melvin.

"Sange itu apa?"

Mereka semua terdiam, bingung ingin menjawab apa dan bingung darimana Zidan tau kata-kata itu.

"Lu tau kata-kata itu dari mana?" tanya Rendy.

"Dari temen."

"Mulai besok lu nggak usah temenan sama dia lagi deh."

"Loh kenapa?"

"Nggak papa, intinya lu nggak usah temenan sama dia lagi."

Zidan mengerucutkan bibirnya begitu mendapat jawaban dari Rendy, "yaudah, terus tadi sange itu artinya apa?"

"Nafsu, iya nafsu," balas Kelvin cepat agar Zidan tidak bertanya lebih jauh lagi.

"Oh gitu, berarti dari kemarin gua nggak sange makan."

Mereka yang mendengar ucapan Zidan langsung menepuk dahi.

"Nggak gitu konsep nya."

"Lah, kan bener."

"Iya bener."

Ingin rasanya Kelvin menangis, bayi nya yang ia rawat dengan penuh cinta sudah tidak polos lagi.

"Udah malem, lebih baik kita tidur biar besok kita bisa jalan-jalan," ucap Melvin yang di setujui oleh adik-adiknya. Mereka pun beranjak lalu berjalan menuju ke kamar masing-masing.

______________________________

Jangan lupa vote & komen
Sorry kalo banyak yang typo

Di part ini kita deep web dikit ya kaya yang dibilang sama Hanan wkwk

Next?

La Casa || 7 Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang