Part 25

872 89 2
                                    

Beberapa hari ini Kelvin selalu saja pergi keluar setelah pulang sekolah lalu akan kembali saat makan malam akan dimulai. Hal itu membuat saudara-saudaranya merasa curiga dengan apa yang dilakukan oleh Kelvin diluar rumah.

Selesai makan malam, Kelvin hendak beranjak ingin kembali ke kamarnya namun ditahan oleh Melvin.

"Vin, abis ini temuin gua di kamar," ucap Melvin kepada Kelvin.

"Oke." Setelah mengatakan itu Kelvin pun berjalan menuju ke kamarnya meninggalkan saudara-saudaranya yang masih berada di ruang makan.

"Akhir-akhir ini dia sering keluar nggak ngajak kita, biasanya kalo keluar kita selalu bareng," ujar Hanan.

"Mungkin kak Kelvin bosen kali liat muka bang Hanan terus, makanya lagi nyari suasana baru," balas Tian.

Hanan tersenyum sambil mengelus dadanya sabar begitu mendengar balasan Tian, "sabar, gua orang sabar."

Saat ini, Kelvin tengah berada di dalam kamar milik si sulung. Ia duduk di tepi kasur, menunggu Melvin yang sedang berganti pakaian. Selang beberapa menit kemudian, Melvin keluar dari kamar mandi dengan wajah yang terlihat lebih fresh dari sebelumnya.

"Jadi mau ngomong apa?" tanya Kelvin tanpa basa-basi.

"Selama beberapa hari ini, kenapa jarang ngumpul sama yang lain?" balas Melvin sambil menatap wajah Kelvin lamat-lamat.

Kelvin memalingkan wajahnya enggan menatap kearah Melvin, "gua ada urusan."

"Urusan apa?"

"Nanti juga kalian tau."

Melvin menganggukkan kepalanya paham, ia tidak akan memaksa Kelvin untuk bercerita tentang apa yang ia lakukan akhir-akhir ini kepadanya.

"Yaudah, selama itu nggak bikin lu dalam bahaya gua nggak masalah dan nggak akan maksa lu buat cerita apapun. Kalo gitu istirahat gih, udah malem."

"Oke, lu juga jangan lupa istirahat kak."

Setelah mengucapkan itu, Kelvin pun keluar dari kamar milik Melvin dan kembali ke kamarnya.

***

Pagi ini, mereka kedatangan tamu yang tidak di undang. Disaat semua orang masih terlelap dalam tidurnya, orang itu datang tanpa permisi yang membuat penghuni rumah mau tak mau harus bangun untuk membukakan pintu. Jangan lupa sumpah serapah yang keluar dari mulut salah satu penghuni rumah yang tak berhenti keluar karena dongkol tidurnya terganggu.

Sedangkan sang tamu tengah duduk di sofa dengan raut wajah tanpa rasa bersalah setelah membangunkan para penghuni rumah.

"Jadi, paman dan bibi ada hal apa hingga datang kesini sepagi ini?" tanya Rendy dengan menekan kata terakhirnya.

"Kami hanya ingin meminta ijin untuk tinggal disini sementara waktu," balas Aryo, sang paman.

"Nggak punya rumah ya sampe numpang disini?" ujar Hanan tanpa filter.

Kelvin menyenggol lengan Hanan, agar anak itu tidak berbicara kurang ajar. Sedangkan sang empunya hanya mengangkat bahunya acuh.

Melvin sendiri hanya pasrah dengan mulut Hanan yang berbicara tanpa filter itu, adiknya yang satu ini memang suka sekali berbicara ceplas-ceplos.

"Memangnya salah kalo kita tinggal disini? Ini rumah milik kakakku," balas Shintia, sang bibi.

"Dan ini rumah ayahku, berarti ini rumah kami juga. Jadi bibi harus menjaga sikap bibi selama berada di rumah kami!"

Tidak ingin ada keributan, Melvin pun menyuruh sang paman dan bibi untuk beristirahat di kamar tamu. "Lebih baik paman dan bibi beristirahat saja, pasti kalian kelelahan setelah perjalanan jauh."

La Casa || 7 Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang