Part 20

1.1K 111 4
                                    

Agenda hari ini mereka akan berkeliling di sekitar villa yang mereka tempati. Villa yang mereka tempati tidak jauh dari sebuah kebun teh dan juga ada sebuah air terjun yang tidak jauh dari kebun teh, air terjun yang berasal dari sumber air di kaki gunung.

Mereka berjalan menyusuri hamparan kebun teh di sana, setelah puas menikmati hamparan kebun teh itu mereka pun memutuskan untuk pergi ke air terjun. Butuh waktu sekitar sepuluh menit untuk sampai ke air terjun.

"Wah air terjunnya cantik banget," ujar Zidan takjub.

"Bener," ujar Kelvin sambil menyiapkan kamera untuk mengambil gambar pemandangan air terjun yang begitu memukau.

"Kayaknya kalo berenang asik juga," ucap Hanan lalu ia melepas bajunya dan menyisakan celananya saja. Setelah itu, Hanan langsung lompat masuk ke dalam air, kemudian Justin dan Tian menyusul Hanan masuk kedalam air.

Sedangkan Kelvin, Zidan, Melvin dan Rendy hanya melihat dari sebuah batu yang tidak jauh dari sana. Mereka membiarkan ketiga saudaranya itu bermain-main di air hingga mereka bertiga puas. Mereka cukup melihat dari atas batu yang mereka duduki.

"Tau nggak, ada yang ngajak gua kenalan tapi dia nggak jelas banget," ujar Kelvin.

"Nggk jelas kenapa?" tanya Melvin.

"Nih liat," Kelvin menunjukkan ponselnya kepada saudaranya itu.

Unknow number

Hai, blh knln?

Iya, boleh

Mksh
Aku orng mna?

Ya mana gua tau bangsat
Lu nanya gua, gua nanya siapa? Nanya bapak lu gitu?

Kelvin kembali memasukan ponselnya kedalam saku celananya. "Tuh kan, nggak jelas banget orangnya."

"Aneh banget bjir secret admirer lu," ujar Rendy setelah membaca pesan yang berada di ponsel milik Kelvin.

"Typo mengubah segalanya," ucap Zidan.

"Hanan, Justin, Tian, udahan main airnya nanti kalian sakit kalo kelamaan." Melvin meneriakkan nama saudara-saudaranya itu untuk segera berhenti bermain air.

Justin dan Tian yang diteriaki pun langsung berenang ke tepian, sementara Hanan masih terus berenang tanpa menghiraukan teriakan Melvin yang menyuruhnya berhenti.

"Ck, anak itu bebal banget kalo dibilangin," ujar Melvin sambil menggelengkan kepalanya.

"Biar gua aja yang nyuruh tuh anak," ujar Rendy. Rendy berjalan menuju ke tepi air terjun, ia berkacak pinggang menatap ke arah Hanan yang masih asik berenang. "Bagus, berenang aja terus sampe lu berubah jadi duyung. Naik nggak!? Kalo lu nggak naik sekarang, gua bakar motor kesayangan lu," ancam Rendy. Rendy like Asian mom right?

Hanan yang mendengar ancaman Rendy langsung berenang ke tepian dan segera naik menuju ke permukaan. Ia tak mau jika motor kesayangannya yang ia rawat seperti anak sendiri di bakar oleh Rendy.

Kemudian, mereka semua memutuskan untuk kembali ke villa karena hari ini juga mereka akan pulang ke rumah.

"Seandainya kita punya pohon buah, nah pohonnya kita rawat seperti anak sendiri. Setelah itu pohonnya berbuah, terus buah nya kita makan, berarti kita makan anak sendiri dong?" tanya Hanan di sela-sela perjalanan pulang menuju ke villa.

La Casa || 7 Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang