Part 10

1.2K 106 3
                                    

Saat ini, Hanan, Kelvin, Rendy, Justin dan teman-temannya tengah berada di kantin padahal masih jam pelajaran. Justin yang notabenenya adalah ketua osis pun bukannya melarang malah ikut membolos juga.

Saat sedang asik-asiknya makan dan bermain game, tiba-tiba saja seorang siswi datang menghampiri meja mereka.

"Kak Hanan," panggil siswi itu.

Hanan yang tadinya tengah bermain ponsel langsung mengangkat kepalanya, "hah? gua?" tanya nya sambil menunjuk dirinya sendiri yang di angguki oleh siswi itu.

"Ada apa nyari gua?"

"Aku suka sama kakak."

"Lu suka sama dia?" tanya Rendy dengan wajah skeptis.

"Apanya yang lu suka dari dia?" kali ini Kelvin yang bertanya.

"Ganteng? Masih gantengan gua. Pinter? Ya pinteran dia sih dikit, tapi yang bener aja," sahut Cakra.

Hanan yang mendengar reaksi dari teman-temannya menatap mereka dengan wajah sok tersakiti.

"Jelek banget gua di mata kalian hiks," ucap Hanan sambil mengusap ujung matanya seolah disana ada air mata padahal tidak ada sama sekali.

"Ya emang lu jelek, baru nyadar?" tanya Yudha.

"Anjeng!"

"Jadi lu suka sama Hanan karena apa?" tanya Rendy.

"Karena kak Hanan lucu, dia juga harmonis."

"Harmonis?"

"Iya, itu loh yang suka bikin orang ketawa."

"Itu humoris sayangku cintaku, aduh gemes deh pingin banting," ucap Kelvin.

"Dikira keluarga kali ah harmonis," ucap Cakra.

"Tapi kan keluarga lu nggak harmonis," celetuk Bima.

Cakra menatap Bima sinis lalu setelahnya menganggukkan kepalanya, "anjing! tapi iya sih bener."

Disisi lain, Melvin tengah di buat uring-uringan karena kekasihnya tiba-tiba saja memutuskan hubungan mereka lewat pesan singkat tanpa menjelaskan apapun.

"Raka, saya pergi dulu. Tolong kamu ambil alih perusahaan untuk sementara," ucap Melvin.

"Baik pak," balas Raka.

Setelah mendapat balasan dari sang asisten, Melvin pergi keluar dari ruang kerjanya ia berencana untuk pergi menemui kekasihnya untuk meminta kejelasan akan maksud dari pesan yang dikirimkan.

***

Melvin berjalan lesu, saat berpapasan dengan saudaranya pun ia tidak menanggapi ucapan mereka. Dia memilih menjatuhkan tubuhnya diatas sofa, jas nya pun ia lempar ke sembarang arah.

Kelvin yang kebetulan tengah duduk di sofa pun dibuat bingung dengan tingkah kakak sulungnya, karena tak biasanya Melvin bertingkat seperti ini. "Kenapa sih? Loyo amat kaya belum makan setahun," ucap Kelvin.

"Sera mau nikah," ucap Melvin.

"Hah?"

"Sera mau nikah, dia dijodohin sama orang tuanya."

"Yaudah sih biarin aja, masih ada cewek lain selain dia di dunia ini," ujar Rendy yang kebetulan lewat dan mendengar ucapan Melvin.

Melvin menatap nyalang kearah Rendy, "lu nggak tau apa-apa mending diem!"

"Apa sih yang mau lu harepin dari hubungan kalian?"

"Kak!" Kelvin berusaha untuk memperingati Rendy untuk tidak memancing emosi Melvin saat ini tapi hal itu di hiraukan oleh Rendy.

La Casa || 7 Dream [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang