Dua Belas : Make a Wish

1.4K 195 26
                                    

Everyone to oknum Watanabe Haruto di chapter sebelumnya:

Everyone to oknum Watanabe Haruto di chapter sebelumnya:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lucu bgt baca komen pada marah-marah sama wh wkwkwwk. Makasih ya mood boosternya, anyway proceed....













Haruto betul-betul menyesal sekarang, bukan hanya menahan Junghwan di kantor demi kesenangan dirinya sendiri, Haruto juga dengan egois merenggut waktu Junghwan dengan mamanya, di hari ulang tahunnya!

An idiot, indeed.

Buru-buru, Haruto merapikan barang-banrangnya dan juga Junghwan, kemudian segera menyusul ke break room.

"Junghwan..." panggil Haruto saat menemukan Junghwan sedang menyeduh kopi di pantry.

"Kopinya belum ja..." Junghwan belum sempat menyelesaikan kata-katanya saat Haruto melempar jaket milik Junghwan yang hampir saja tidak tertangkap.

"Come on, hurry." ucap Haruto sambil memberi gestur agar yang lebih muda cepat-cepat meninggalkan break room

"Kemana?"

"Cepat, waktu kita nggak banyak." balas  Haruto tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.






















Menurut Junghwan, selama ini dia sudah cukup sabar dengan Haruto dan semua kelakuan antiknya.

Junghwan tidak melayangkan protes sedikit pun ketika Haruto pada dasarnya melempar Junghwan dengan buku paling tebal yang pernah dia lihat. Junghwan berusaha tetap tenang ketika Haruto tiba-tiba menempelkan telepon ke telinganya tanpa mengatakan apapun. Junghwan juga masih sangat bersabar ketika Haruto memintanya melalukan pekerjaan para intern yang otomatis menambah beban pekerjaannya. Bahkan saat Haruto bersikeras bahwa Junghwan harus mengambil tes IQ, Junghwan menurut saja dengan patuh.

Tapi sekarang perlahan-lahan kesabarannya makin menipis.

Because what is this?

Haruto menyuruhnya duduk lagi?!?!

Bedanya kali ini dia diperintah duduk di taman dekat supermarket beberapa blok dari kantor.

"Duduk di sini, jangan kemana-mana." begitu titah Haruto sebelum mengambil langkah cepat ke dalam supermarket. Meninggalkan Junghwan kebingungan sendirian dan kedinginan karena udara tengah malam.

SolaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang