Kemarin ada yang bilang, "update aja ngga papa tapi malem". wkwkwkw
Malam ini Junghwan memutuskan untuk kembali datang ke kelab. Toh disitu memang tempat paling mudah untuk menemukan one night stand, semakin cepat langkah keduanya terlaksana, semakin cepat pula dia menyelesaikan agenda move on dari Jeongwoo, lalu fokus pada hidupnya.
Tak ingin langkah keduanya diintervensi orang lain lagi, Junghwan menimbang-nimbang kelab mana kira-kira yang harus dia datangi agar bisa meminimalisir bertemu dengan orang yang dia kenal, terutama Haruto, orang yang tidak sengaja mencampuri langkah pertamanya. Beberapa saat kemudian Junghwan memutuskan untuk ke bar yang dia datangi terakhir kali, beranggapan bahwa Haruto tidak akan berada disana karena kalau Junghwan tidak salah ingat, Haruto mengatakan bahwa dia datang ke klub itu untuk menghindarinya tapi malah bertemu. Jadi kalau teori Junghwan betul, maka Haruto juga akan melakukan hal yang sama kali ini dengan datang lagi ke kelab malam itu.
Junghwan hampir menyumpah ketika menemukan orang yang dia hindari ternyata juga datang ke tempat yang sama malam ini. Entah lelucon apa yang sedang semesta mainkan padanya sekarang. Tapi belum sampai setengah jam Junghwan duduk di bar, dirinya tidak sengaja bertemu lagi dengan Haruto.
Seolah de javu, keadaan Haruto tidak jauh berbeda dengan sebelum-sebelumnya, kemeja satin yang dia pakai menempel pada tubuhnya, memperlihatkan samar-samar otot perut yang sempurna, rambutnya menempel di kening, nafasnya sedikit berderu, dengan seringai khasnya berjalan menghampiri Junghwan.
Kenapa sih, atasannya yang satu ini suka sekali clubbing? bukankah mereka seharusnya jaga image ya?
"It's you again," sapa Haruto ketika sudah duduk di dekat Junghwan, kali ini dia hanya membawa air mineral dingin di tangannya.
"What's your plan tonight?" tanya Haruto saat Junghwan hanya memberinya kedikan bahu sebagai respon sapaannya.
"Getting drunk... getting a one night stand." jawab Junghwan tak acuh sambil menenggak minumannya.
"You drunk already?"
"Belum," jawab Junghwan singkat sambil menggeleng.
"Minum apa? sudah berapa shot?"
"Tequilla, baru tiga gelas ini."
"Pelan-pelan minumnya, perut kamu bisa sakit besok pagi." Haruto mengingatkan.
Junghwan hanya mengangguk, mengira Haruto akan pergi meninggalkannya setelah itu, tapi Haruto justru stay duduk di dekatnya dan ketika Junghwan memutuskan untuk menari sekalian mencari kandidat one night stand-nya, Haruto juga mengikutinya ke lantai dansa. Beberapa kali ada laki-laki dan wanita berusaha mendekat dan menyentuhnya tapi selalu diblokir oleh Haruto, begitu terus sampai akhirnya Junghwan ingin mengakhiri acara clubbing-nya.
Usaha Junghwan untuk mendapat one night stand kelihatannya terus menipis jika Haruto terus menempel padanya, jadi Junghwan memutuskan pamit pulang lalu mencari hotel terdekat dan melanjutkan pencariannya di bar hotel.
Diluar dugaan, Haruto tidak mengizinkannya pulang sendiri, meskipun Junghwan sudah berkali-kali menolak, tapi Haruto kekeh sampai membawa-bawa statusnya sebagai atasan Junghwan, yang perintahnya harus dipatuhi segala.
Akhirnya Junghwan menurut dan gagallah rencananya.
Junghwan keluar dari bar dengan dongkol karena Haruto lagi-lagi mengganggu misinya dan yang membuatnya semakin dongkol adalah Haruto mengekorinya keluar tanpa rasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Solace
RomantizmJunghwan mengalihkan rasa sakit hatinya dengan mencari pelipur lara Solace is to give comfort in grief , sorrow, misfortune, or trouble; alleviation of distress or discomfort *Deskripsi mungkin tidak sesuai dengan cerita, but deal with it* Warning...