MSIAGD 20 - Hurtful Refusal

360 123 115
                                    

"Akhirnya kita pulang~"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya kita pulang~"

Nayeon melompat keluar dari taksi. Inhale exhale, mengambil isi penuh dari udara lembab ke dalam paru-parunya. Hampir tengah hari ketika mereka meninggalkan kediaman Yoo dan Nayeon sangat lega seakan bisa lolos dari sangkar emas.

Jujur, seharusnya dia senang bisa menjalani kehidupan impiannya - memiliki tempat berlindung yang bagus untuk ditinggali, tidak kekurangan apapun dan punya barang-barang mewah. Tapi entah kenapa, Nayeon malah merasa tidak berada di tempat yang tepat.

Ya, Nayeon ketakutan dengan mimpinya sendiri. Anehnya, Nayeon masih tidak tahu apa-apa tentang kecemasannya. Apakah itu karena Jeongyeon? Oh terserah.

Sinar matahari yang menyengat mulai menyerang setiap jengkal kulitnya. Bagi yang biasa hidup di negara dingin seperti Korea, tidak ada yang akan tahan sama panas yang hampir 30°C, tetapi secara ajaibnya, Nayeon selamat.

"Jeong, cepet! Bukain pintunya. Apa kau mencoba membuatku terpanggang?" gadis itu berbalik dan menemukan tunangannya berkeliaran di halaman mereka tanpa tujuan.

"Yoo Jeongyeon!" lagi, dia berteriak ketika tidak mendapat jawaban.

"Aduh, ada apa sih Nay?"

Nayeon memperhatikan bagaimana Jeongyeon buru-buru berjalan ke arahnya. "Buka pintunya dan biarkan aku masuk ke dalam rumah."

"Tsk kupikir kau melihat sesuatu yang lain," gumam Jeong pelan di sela-sela napasnya. Detik berikutnya, Jeongyeon memberi isyarat untuk gadis itu masuk.

"Apa yang harus aku lihat?" Nayeon bertanya alih-alih langsung menuju kamar.

"Nothing."

"Aku tahu wajah itu dan nada suaramu..." Nayeon melangkah maju, menutup jarak di antara mereka. "~Kau berbohong kepada ku."

"Kita bisa melihatnya nanti," sahut Jeongyeon. Dia sadar, Nayeon pasti sangat penasaran sekarang. "Kau tidak ingin gosong, kan? Aku juga tidak menginginkan itu."

"Kalo kamu gak mau ngasih tau, aku akan mencari tau sendiri!" rengek Nayeon dan dalam waktu singkat bergegas meninggalkan rumah.

"Nayeon, tunggu!" Jeongyeon mengejarnya. "Kau yakin dengan apa yang kau cari?" seringai Jeongyeon pecah menjadi tawa lembut.

"Bukankah aku sudah bilang, aku akan mencari tahu? Aku akan mencari tahu!"

"Baiklah, biarkan aku mengantarmu ke sana~" desah Jeongyeon dan pada saat yang sama mengeluarkan selembar kain dari sakunya.

"Buat apa ini?" Nayeon kaget.

"Aku harus menutup matamu, eottae?" Jeongyeon bertanya tapi sebelum Nayeon sempat menjawabnya, Jeongyeon sudah mengulurkan tangan untuk menutup mata Nayeon.

"Apa kita benar-benar harus melakukan ini?" batin Nayeon, tampak tidak setuju dengan rencana itu. Jeongyeon bisa lebih berbahaya baginya. Terlalu dini untuk memercayai janji yang dikatakan rubah ini.

𝑴𝒚 𝑺𝒘𝒆𝒆𝒕𝒉𝒆𝒂𝒕 𝑰𝒔 𝑨 𝑮𝒐𝒍𝒅 𝑫𝒊𝒈𝒈𝒆𝒓 [𝟐𝒀𝒆𝒐𝒏]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang