Mencari Kekuatan

193 17 0
                                    

Comentnya dan bintangnya dong, Supaya Author update cepat..

Hamisah memegang kepalanya yang masih tegang.
Setelah kepalanya pusing beberapa hari yang lalu, ia merasa kondisi tubuhnya semakin melemah.

Pukul satu dini hari terasa begitu lama untuknya.
Setelah Ibu dan tantenya tidur, barulah ia akan ke halaman belakang melakukan ritual tarian mistis untuk memulihkan kekuatannya.

Beberapa hari lalu, bulan belum begitu sempurna untuk melakukan tarian.
Lagi pula beberapa malam selalu gerimis.

Bunyi kepakan sayap kelelawar yang memakan pisang di luar rumah seperti memanggil Hamisah untuk turut bergabung dalam pesta mereka malam ini.

Seperti biasanya, ia hanya perlu mengunci pintu dapur dari luar dan mulai mengamati halaman dapur yang berbatasan tembok dengan halaman dapur tetangga yang lain.

Suasananya masih sama. Gelap di beberapa naungan pohon pisang yang rindang, dan remang di tempat terbuka yang disinari bulan.
Ya, bulan sedang tertutup awan sebagian, tapi angin yang bertiup sewaktu-waktu bisa memindahkan awan ke arah lain.

Hamisah mulai melucuti pakaiannya sendiri dan mulai menggoyang-goyangkan kakinya, lalu badannya dan dengan hentakan-hentakan kaki, ia seperti tengah berputar sambil menengadah.

Hamisah semakin menguasai tariannya. Ia seakan merasakan cahaya bulan memberikan kekuatan lama-kelamaan.

😱😱😱😱

Rano, anak Pak Rusni seperti merasa gerah malam ini.
Entah mengapa ia tidak bisa tidur nyenyak.

Ayah dan ibunya sudah hampir sebulan meninggalkan rumah untuk merantau di rumah bagian timur Indonesia dengan menjaga toko tetangga yang kekurangan tenaga kerja.

Sedangkan Rano, baru dua hari kembali ke kampung, karena baru selesai Kuliah Kerja Nyata di desa pesisir.

Ia merasa tidak nyaman karena baru kali ini ia tinggal sendiri di rumah.

Kebiasaannya yang selalu ditemani ayah ibunya membuatnya merasa kosong setelah ditinggalkan seperti ini.

Sudah sejam yang lalu ia mematikan televisi yang setia menemaninya dari sore.
Ia berharap dengan suara senyap itu, ia bisa terlelap.

Tiba-tiba, ia mendengar suara loncatan seseorang. Bukan hanya sekali, bunyi itu berkali-kali bahkan seperti berirama.

Semenit, dua menit, hampir setengah jam, bunyi hentakan kaki itu belum juga berhenti.

Rano merasa terganggu dan akan mengecek sumber suara.

Setelah diperiksa dengan seksama, suara berasal dari belakang rumah.

Rano membuka pintu dapur dan memeriksa halaman dapur yang tampak lengang.
Anehnya suara hentakan itu masih saja terdengar.

Rano mulai mendekati tembok yang berbatasan dengan dapur tetangga di sebelah belakang.

Karena penasaran, Rano mulai mencari cara agar bisa mengintip ke sebelah.
Ditatapnya pohon jambu air yang rindang untuk ia panjati, tapi justru kengerian yang ia bayangkan setelah beberapa kelelawar terbang hinggap di sana.

Rano mendekatkan lagi telinganya dan tidak sengaja matanya menangkap lubang tembok yang tidak begitu besar di celah-celah bata. Cukup satu matanya bisa muat di sana.

Rano mulai mengintip.

Awalnya ia hanya melihat beberapa pohon pisang yang menghalangi sumber suara.

Tapi ketika angin bertiup, dan daun pisang mulai melambai, ia kaget bukan kepalang.

Di sebelah tembok seorang wanita tanpa busana sedang menari hingga rambut panjangnya teracak-acak.
Matanya memerah dan kulitnya agak berkeriput.

Suara jantung Rano seperti bertalu-talu.
Ia sedang menyaksikan tarian Bulan, tarian penganut Suanggi.

Tiba-tiba, gerakan wanita itu terhenti. Kepalanya cepat menoleh ke arah tembok tempat Rano mengintip.

Mata Rano, seolah bertatapan dengan mata mahluk bengis itu.
Lalu...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya... Vote n coment!

Jangan lupa kunjungi cerita horor baru aku di link berikut ya... Happy reading!!!

https://www.wattpad.com/story/339131665?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=story_info&wp_page=story_details_button&wp_uname=Bekisar_89&wp_originator=KcrzfK5WiYzMrscdsQgIgl2QnGwdtkE5fOIYfKAKeHozbDDT8tkmFhy1JDmNSWuxzZzlMxMisaaP5rM5HlFBrcIj2paF%2BlpuysAAcDySLFg3icDrbbRUPJKBP8HmP027

Pembalasan (Suanggi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang