04

4.9K 441 5
                                    

Selamat membaca~

Setelah 24 jam dirawat dirumah sakit, renjun kini diperbolehkan untuk pulang. Jika pasien lain akan senang ketika diperbolehkan pulang, renjun malah merasa tidak senang.

Dari tadi dia terus diawasi oleh pria jangkung menyebalkan bernama jaemin itu. Renjun duduk di sebuah kursi panjang menunggu jaemin selesai menebus obat untuknya di apotek.


Jaemin datang membawa sebuah paperbag kecil berisi obat itu. Dia menghampiri renjun yang sedang memperhatikan kolam ikan di sebelah kirinya.

"Ayo ikut saya." Jaemin mengenggam pergelangan renjun dengan pelan. Mengajak renjun menuju mobilnya.

Sesampai nya didalam mobil mereka hanya diam. Tak ada suara ataupun pembicaraan. Renjun sendiri, dia malah menolehkan kepalanya kearah jendela melihat pemandangan.

Jaemin yang duduk dikursi kemudi hanya melirik-lirik renjun.

Mereka sudah berada diperjalanan selama 30 menit, dan renjun mulai merasa ngantuk. Dia menyenderkan kepalanya kebelakang dan mulai memejamkan kedua matanya.

Jaemin mengetahui jika renjun tertidur itu menepikan mobil sebentar. Jaemin mengubah posisi kursi renjun agar terasa nyaman, dan mengambil selimut yang disediakan di kursi belakang.

Setelah itu jaemin kembali melajukan mobil nya menuju rumah milik nya. Rumah tersembunyi yang jaemin beli 2 tahun lalu. Rumah itu memang agak jauh dari kota seoul, mungkin membutuhkan waktu 1 setengah jam untuk pergi kesana.

*****

Mobil jaemin terhenti di depan rumah mewah nan megah itu. Dia turun dari mobil nya dan berjalan menuju pintu sebelah nya. Dia menggendong renjun dengan pelan berusaha untuk tidak membangunkan renjun.


Jaemin berjalan memasuki rumah nya. Disana banyak maid yang menyambut nya. Tapi jaemin mengacuhkan nya dan memilih pergi kekamar untuk merebahkan tubuh mungil yang sedang ia gendong ini.

Sebuah kamar yang terletak dilantai atas ini akan menjadi milik renjun. Jaemin tidak ingin memberikan renjun kamar tamu karena takut renjun malah merasa tidak nyaman.

Setelah meletakkan tubuh renjun diatas kasur yang begitu empuk, jaemin memutuskan untuk pergi kekamar mandi lalu membersihkan tubuh miliknya yang sudah terasa lengket sekali.

Renjun membuka matanya ketika dirinya merasakan mual muncul pada dirinya. Beranjak dari tempat tidur dan menengok kanan-kiri mencari keberadaan kamar mandi.

Ceklek

Jaemin keluar dari kamar mandi. Dia melihat renjun yang kebingungan itu lantas menghampiri nya. "Perlu se--

"Kamar mandi!" Renjun berlari masuk ke dalam kamar mandi yang habis digunakan oleh jaemin. Menutup pintu secara kasar lalu mengunci nya.

Hoek...hoek...hoek

Renjun kembali memuntahkan cairan bening. Dia benar-benar lelah jika harus seperti ini terus. Membasuh wajah nya dengan air, menatap pantulan wajah nya. Setelah selesai menghilangkan rasa mual nya, renjun pun keluar dari kamar mandi. Di depan pintu ada jaemin yang tengah berdiri menunggu.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Menunggu mu. Apa kau merasa sakit?" Jaemin bertanya. Ia tentu khawatir melihat wajah renjun yang pucat itu.

Renjun menggeleng. "Aku hanya lemas." Ucap nya.

Renjun berjalan menuju tempat tidur lalu merebahkan tubuh nya. Aa jadi begini rasanya hamil, sungguh tidak enak.

for my baby[Jaemren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang