Selamat membaca para pacar nya--
Seorang pelayanan menyajikan makanan yang jaemin dan renjun pesan dengan hati-hati.
Kemarin malam renjun meng-iya kan ajakan jaemin untuk pergi makan malam di luar. Dan sekarang mereka berdua berada di sebuah restoran yang tidak begitu jauh dari mansion.
Setelah pelayan itu pergi. Renjun langsung memakan makanan yang dari kemarin dia idamkan. Tumis udang. Sejak tiga hari yang lalu renjun sangat ingin memakan masakan itu, niat nya ingin meminta pada jaemin, tapi renjun gengsi untuk meminta nya.
Jaemin belum memakan makanan nya. Mata nya memperhatikan renjun yang sedang memakan tumis udang dengan lahap. Dan lihat, pinggiran bibir renjun sudah banyak saus yang menempel disitu.
"Pelan-pelan saja. Lihat, jadinya belepotan." Tangan jaemin mengelap noda saus yang tertinggal di sekitar bibir renjun, tentu menggunakan selembar tisu.
Renjun hanya mengangguk dan tetap memakan tumis udang nya dengan lahap. Jaemin pun hanya bisa menghela nafas nya. Ia pun memutuskan untuk memakan makanan nya dengan mata nya yang masih fokus pada renjun.
******
"Cuci tangan dan kaki mu lalu ganti baju, Terus tidur." Ujar jaemin.
Renjun tidak mendengar ucapan jaemin. Dia malah langsung merebahkan tubuh nya di atas kasur. Jaemin yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepala nya.
"Renjun..."
"Aku mengantuk." Ucap renjun.
"Tapi jangan langsung tidur. Tubuhmu kotor, bersih-bersih dulu sana."
Renjun berdecak. Dengan malas, dia pergi ke kamar mandi untuk mengikuti perintah dari jaemin.
Jaemin melepaskan jas nya. Dia beristirahat sebentar dengan cara duduk santai diatas sofa yang ada dikamar renjun.
Dibandingkan kamar nya. Jaemin lebih menyukai kamar renjun karena kamar ini mempunyai aroma manis yang membuat jaemin nyaman.
Renjun keluar dari kamar mandi. Dia sudah membersihkan tubuh nya dan mengganti pakaian nya juga.
Tatapan renjun beralih ke pria yang tengah berbaring diatas sofa nya. Renjun mendekati nya.
"Jangan tidur disitu.."
Mata jaemin terbuka. Dia menatap renjun yang sekarang juga tengah menatap nya. Beberapa detik mereka saling bertatapan.
Jaemin mengalihkan pandangan nya. Dia berdeham. "Sudah selesai bersih-bersih nya?"
"Iya, sudah." Jawab renjun.
Jaemin mengangguk. Dia beranjak lalu kembali menatap renjun. "Kalau begitu, istirahat. Jika kamu merasa perut mu sakit, panggil saya." Ujar jaemin yang di-iyakan oleh renjun.
Jaemin pun pergi kembali ke kamar nya sendiri. Tidak mungkin kan kalau mereka berdua tidur bersama? Apalagi masih ada rasa canggung akibat pertengkaran kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
for my baby[Jaemren]
أدب الهواةrenjun yang masih berusia 19 tahun itu sudah berencana untuk mengakhiri hidup nya karena utang ibu nya yang begitu besar. Tapi bagaimana jika dirinya malah mengetahui diri nya tengah hamil saat hendak ingin pergi mengakhiri hidupnya. -Mpreg -bxb -ga...