Selamat membaca
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*Jaemin hanya diam duduk di sisi ranjang sembari mengusap punggung tangan renjun. Dia juga sudah mendengarkan penjelasan dari para maid dan juga mingyu.
Jaemin marah. Tapi dia tidak bisa menyalahkan mereka semua. Seharusnya jaemin juga ikut menjaga renjun agar hal seperti ini tidak terulang.
Dan sepertinya jaemin harus memperketat keamanan kembali.
"Eungh" suara lenguhan renjun membuat jaemin menatap renjun.
"Haus.." ucap renjun pelan. Jaemin dengan cepat menuangkan air kedalam gelas dan membantu renjun untuk meminum air tersebut.
Renjun bernapas lega saat merasakan tenggorokan nya yang sudah tidak kering. Renjun menyadari sesuatu, menyadari jika salah satu tangan nya telah di infus!
"Kenapa aku di infus?! Lepaskan aku gamau di infus.."
"Salahmu sendiri huang, sekarang saya mau bertanya sama kamu. Kenapa kamu bisa lupa jika kamu ada alergi terhadap kacangmerah?." Tidak ada nada tinggi sama sekali tapi nada bicara jaemin terdengar menakutkan.
"Aku bahkan tidak tahu jika aku punya alergi." Ucap renjun.
Astaga. Jaemin memijat pelipisnya. Renjun benar-benar bodoh atau bagaimana?
"Terserah kau huang. Jangan pernah kejadiaan seperti ini terulang kembali, apalagi sampai membahayakan kandungan mu."
Untuk sekarang renjun hanya bisa mengangguk pasrah tanpa ada perlawanan.
"Sekarang kau harus makan, akan saya ambilkan dulu." Jaemin beranjak dan mengambil sebuah nampan berisi semangkuk bubur. Lalu kembali duduk disamping renjun.
"Saya akan menyuapi mu, tangan kanan mu sudah dipasang infus akan sulit nanti." Ujar jaemin dan renjun mengangguk patuh.
Jaemin menyuapi renjun dengan perlahan dan penuh kesabaran. Setiap suapan renjun akan mengoceh memberi komentar terhadap bubur yang dimakan nya.
"Ini hambar."
"Huek, apa kau bisa mengganti bubur yang ada rasa nya?"
"Bubur ini sangat hambar!"
"Kenapa rasa nya semakin aneh dan tidak enak?!"
Ya seperti itu lah ocehan renjun ketika memakan bubur hambar.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Renjun sangat keras kepala! Ini sudah ketiga kali nya jaemin menyuruh renjun untuk tidur, tapi bukan nya tidur dia malah semakin asyik menonton televisi.Tuf
Televisi itu dimatikan oleh jaemin. Dan renjun langsung memberikan tatapan tajam pada jaemin.
"Kau tidak mendengarkan ku renjun? Cepat pergi tidur." Ucap jaemin.
"Aku tidak mengantuk! Lagian aku baru sadar dari pingsan."
"Ini sudah larut malam renjun. Pergi ke kamar dan tidur." Ucap jaemin.
"Aku lapar~"
Alasan. Jaemin tahu jika itu hanya alasan renjun agar menunda jam tidur nya. "Tidak usah banyak alasan renjun." Ucap jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
for my baby[Jaemren]
Fanfictionrenjun yang masih berusia 19 tahun itu sudah berencana untuk mengakhiri hidup nya karena utang ibu nya yang begitu besar. Tapi bagaimana jika dirinya malah mengetahui diri nya tengah hamil saat hendak ingin pergi mengakhiri hidupnya. -Mpreg -bxb -ga...