Selamat membaca
******
Akhirnya.
Jaemin bisa kembali. Dia sudah lelah, tapi ada suatu hal yang membuat rasa lelah nya hilang begitu saja. Bahkan lelah itu kini menjadi amarah yang menyeruak.
Aneh.
Kenapa jaemin harus se-marah ini?
Jaemin turun dari mobil nya. Kaki nya melangkah maju masuk kedalam mansion nya. Para bodyguard yang tengah berjaga langsung membungkuk hormat.
Mata nya sibuk mencari seseorang yang tinggal di sini. Tapi sayang nya dia tidak melihat orang yang tengah ia cari.
Hingga indra pendengaran jaemin menangkap suara tawa dari arah halaman belakang. Jaemin pun langsung menghampiri sumber suara tersebut.
Ketemu.
Jaemin melihat renjun tengah bermain dengan seekor kucing. Renjun yang masih tidak menyadari keberadaan jaemin pun hanya asik bermain dengan kucing baru nya.
"Renjun."
Renjun menoleh ke belakang. "Eh sejak kapan om disitu?"
Jaemin mencengkram pergelangan tangan renjun dan menyeret tubuh renjun begitu saja. Renjun yang diperlakukan seperti itu secara tiba-tiba, tentu tersentak kaget.
"Om apa apaan sih! Lepas!" Renjun memberontak. Tapi dia tidak bisa melepaskan cengkraman jaemin.
Jaemin menulikan telinga nya. Dia tidak memperdulikan ucapan renjun. Langkah nya terus berjalan menuju sebuah ruangan yang terletak di lantai paling bawah.
Ruang bawah tanah.
Jaemin membawa renjun kesana. Kaki jaemin menendang pintu ruangan tersebut dengan kasar.
Renjun terkejut. Ini tak salah kan?
Dia melihat mingyu yang duduk di sebuah kursi kayu dengan kedua pergelangan tangan nya di ikat dan wajah nya yang penuh memar.
Mata nya langsung memandang jaemin dengan begitu tajam. "Ini perbuatan om?"
Jaemin tak menjawab nya. Renjun melepaskan cengkraman jaemin lalu menghampiri mingyu yang sudah tak sadarkan diri.
Apa yang terjadi? Kenapa mingyu bisa sampai seperti ini?
"Apa yang kamu lakukan pada mingyu?!" Tanya renjun dengan nada yang cukup tinggi.
"Ini memang sudah seharusnya renjun."
Seharusnya?! Apa maksudnya? Apa jaemin sudah gila?
"Aku tidak mengerti ucapan mu."
Jaemin dan renjun saling bertatapan. Mata renjun menatap mata jaemin dengan penuh rasa amarah, sedangkan jaemin menatap renjun dengan tenang.
"Kau memiliki hubungan dengan mingyu kan?"
"Dan itu masalah nya."
Ya benar. Jaemin sudah gila. Renjun benar-benar tercengang mendengar ucapan jaemin barusan.
"Kau sudah gila kah? Apa masalah nya jika aku memiliki hubungan dengan mingyu?! Lagipula kita hanya orang asing." Renjun berucap dengan begitu kesal. Bahkan kata terakhir sengaja ia tekan agar pria dihadapan nya sadar.
"Asing ya?"
"Ya. Kita orang asing. Tapi selama kamu tinggal bersama saya, kamu harus mengikuti semua peraturan dari saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
for my baby[Jaemren]
Fanfictionrenjun yang masih berusia 19 tahun itu sudah berencana untuk mengakhiri hidup nya karena utang ibu nya yang begitu besar. Tapi bagaimana jika dirinya malah mengetahui diri nya tengah hamil saat hendak ingin pergi mengakhiri hidupnya. -Mpreg -bxb -ga...